Yaitu pengantin dan orangtuanya duduk manis di pelaminan dan para tamu yang hadir datang dengan mobil . Pengantin menunggu tetap  di pelaminan dan para tamu hanya melambaikan tangan dari dalam mobil. Makanan disediakan dalam bentuk paket makanan dalam wadah khusus yang tertata indah dan langsung bisa dibawa pulang. Tamu dan pengantin wajib memakai masker. Di area pesta drive true, tidak disediakan makanan santap langsung di tempat.
Gunawan sebagai pengusaha hotel dan property terkemuka di Jember mengatakan selama pandemik , ayah dari tiga orang anak ini berharap, pandemik segera selesai supaya jumlah tamu yang bisa hadir di venue KCM bisa dimaksimalkan menjadi 1.000 orang dengan pesta berdiri.
Sejak usia 23 tahun, Gunawan sudah ditempa orangtuanya untuk belajar menjalankan bisnis.Berkat usaha yang ulet dari Gunawan penggemar sushi ini, sekarang hampir setiap minggu atau akhir pekan di musim hari baik untuk melaksanakan perkawinan ada pesta.
Di area KCM selalu  ada acara resepsi perkawinan dengan selalu menerapkan Prokes yang ketat. Yaitu semua tamu harus memakai masker, semua tamu duduk dengan aturan jaga jarak, dan menyediakan tempat cuci tangan serta alat pembersih gel alcohol untuk menjaga kebersihan tangan.
Gunawan alumni dari kuliah manajemen Universitas Widya Mandala Surabaya memberi kiat agar bisnis sukses yaitu dengan harus punya resep tetap semangat menjalankan bisnis dan tidak mudah putus asa
Ditambahkan Gunawan yang suka traveling ke Jepang ini, pengusaha harus terus melakukan inovasi. Dengan ide kreatif mencari event berbagai tema dan bikin acara dengan prokes ketat memakai masker, ada scan QR Peduli Lindung. "Serta menerapkan disiplin memberikan masker bagi tamu undangan resepsi yang nakal tidak memakai masker di arena venue resepsi KCM" ujar pemilik Hotel Bintang 🌟 Mulia Jember ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H