Sebelum pandemi, saya sudah sering berdiskusi dengan anakku yang bungsu Dimas Ramadhan untuk memiliki bisnis selain mempunya pekerjaan sebagai content creator.
Bertepatan dengan adanya pandemi Covid-19 membuat anakku Dimas Ramadhan, sebagai seorang selebgram tidak bisa pergi ke luar negeri. Sehingga kami berdua berpikir keras untuk mengisi waktu selama pandemi dengan berjualan secara online. Sebagai selebgram di bidang travel biasanya Dimas mengisi waktunya dengan traveling diundang Kemenpar atau jalan-jalan sendiri untuk mengisi content di Instagramnya.
Akhirnya kami memutuskan untuk berbisnis jualan kopi bubuk dan kopi biji roaster atau matang jenis Arabica dari Aceh dengan nama Kopi Aceh Gayo yang didatangkan langsung dari daerah Takengon, di Aceh. Selain itu kami juga mendatangkan kopi Arabica dari lereng Gunung Ijen, Bondowoso yang kami beri nama merk Kopi Gunung Ijen.
Kebetulan saya memiliki teman yang memiliki kontak langsung dengan petani kopi di Takengon, Aceh dan di Bondowoso, Jatim yang bisa menjual harga kopi premium dengan harga dari petani langsung.
Kami memutuskan berjualan secara online saja. Saya dan Dimas berbagi tugas. Saya bagian menimbang kopi dan mengirim kemasan kopi yang dipesan konsumen. Dimas bagian desain kemasan dan membuat content di Instagram.
Saya juga mengajak teman-teman blogger di Kompasiana untuk membikin endorse kopi Arabica yang saya jual. Tentu kopi yang saya kirim pertama kali untuk endorse saya kirim dengan jasa kurir JNE.Karena untuk kiriman di wilayah Jabotabek dalam waktu satu hari sudah sampai dan ongkos kirim tidak mahal cukup Rp 9.000 per kilogram untuk wilayah Jabotabek jenis regular.
Saya sangat percaya dengan JNE yang telah lama menjalankan bisnis sampai berusia 31 tahun dan telah berulang kali menerima penghargaan kategori Top Social Media Award 2021 dan kategori Digital Marketing Award 2021 dari Majalah Marketing Indonesia.
Di tengah merayap lambatnya pergerakan ekonomi global, karena pandemi, omzet tidak terlalu turun dibandingkan dengan hari-hari sebelum virus corona mewabah. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UKMK) Kopi Arabica Aceh Gayo dan Gunung Ijen tetap berjalan.
Harga kopi bubuk dan biji roaster dijual secara kemasan tiap ¼ kilogram seharga Rp 85.000. Yang kami jual sengaja jenis kopi Arabica jenis premium kualitas ekspor karena sasaran konsumen kami kelas menengah keatas dan penyuka kopi nikmat.
Usaha di awal bisnis dengan Dimas membuat content iklan kopi di Instagram dan saya meminta endorse beberapa blogger berjalan baik mungkin karena jenis kopi Arabica dari Gayo dan Gunung Ijen yang kami jual sudah terkenal di seluruh Nusantara sebagai penghasil kopi Arabica terbaik di Indonesia.
Menurut Dimas, usaha menjual kopi bubuk ini bagian dari menjaga budaya dan gaya hidup.Karena sekarang penikmat kopi lebih suka membikin kopi sendiri di rumah dengan membeli alat-alat pembuat kopi espresso sendiri dan meracik kopinya sendiri di rumah dengan alat-alat pembuat kopi nikmat yang sudah banyak dijual di market place.
Seorang pelanggan kopi Aceh Gayo yang bernama Ari , sengaja membeli alat pembuat kopi espresso seharga Rp 30 juta karena kebiasaan setiap pagi harus minum kopi buatannya sendiri sebelum ke kantor. Saya pernah mencoba kopi espresso buatan Ari rasanya lezat sekali tidak kalah dengan kopi di café-café yang terkenal. Ari adalah salah satu pelanggan kopi roaster Aceh Gayo dan Gunung Ijen.
Pelanggan kopi lain, Arbain Rambey seorang fotografer juga selalu memesan kopi biji roaster karena memiliki alat penggiling kopi sendiri. “Baru kalau mau ingin minum kopi, aku giling sendiri biji kopinya.Biar kalau diseduh tetap harum dan awet kopinya,”ujar Arbain.
Bisnis kopi yang dimulai Dimas dari tahun 2019 sampai sekarang tetap berjalan dengan cara berjualan online.Awalnya hanya bermodal Rp 5 juta rupiah, sekarang omzetnya per tahun sudah jutaan rupiah.Sehingga kami menambah tenaga kerja untuk menimbang dan membuat kemasan kopi.
Selain pelanggan di sekitar Jabotabek, kopi Arabica Kopi Gayo dan Gunung Ijen juga memiliki banyak pelanggan tetap yang tersebar di hampir tiap kota Indonesia. Mulai dari Bandung, Medan, Surabaya, Semarang, Bali, Kalimantan, dan pernah mendapat pesanan dari Amerika Serikat.
Pelanggan mayoritas didapatkan dari interaksi lewat media sosial karena endorse di Facebook, dan Instagram. Selain itu teman-teman kerja Dimas atau kolega pribadi juga menjadi pelanggan. Menggeluti bisnis berbasis online, jelas membutuhkan jasa ekspedisi pengantar pesanan pelanggan yang sangat terpercaya dan yang tidak banyak komplain.
Karena sangat percaya dengan JNE, kami selalu mengirim paket kopi ke pelanggan di semua kota tetap setia dengan JNE dari awal memulai bisnis.Karena datangnya selalu tepat waktu dan dijamin kondisi barang tetap baik serta utuh diterima konsumen.
Layanan JNE Tracking di web jne.co.id/id/tracking juga sangat memudahkan pelaku UMKM untuk mengecek kedatangan pesanan ke konsumen. Hanya dengan memasukkan kode nomor resi saja, pelaku usaha UMKM sudah mengetahui barang kirimannya sudah sampai atau belum ke pelanggan."Dari awal saya mengirim kopi ke semua kota di Indonesia selalu dengan JNE, saya setia dengan JNE, karena gampang dilacak kiriman barangnya“ kata Dimas.
Selama dua tahun menjalani bisnis kopi, saya dan Dimas selalu setia mengirim kopi dengan jasa JNE hampir tidak pernah mendapat komplain keterlambatan datang dari konsumen. Jadi JNE tidak pernah mengecewakan pelaku UMKM yang menjalani bisnis online.
JNE harus bersyukur sampai di usia 31 tahun, masih dapat berbagi kebahagiaan kepada pelanggan setia. Hal ini terjadi karena JNE memiliki komitmen makna dan nilai yang telah dijalankan yaitu menunjung tinggi toleransi, perbedaan, serta mengutamakan 3 filosofi utama yaitu Berbagi, Memberi dan Menyantuni.
Di HARBOLNAS 12.12 tahun 2021 ini JNE di tengah pandemi Covid-19 juga memberikan layanan gratis ongkos kirim bagi merchant-merchant tertentu yang melakukan promo khusus di sosial medianya. Gebrakan ongkos kirim gratis yang dilakukan JNE ini tentu menggembirakan pelaku usaha UMKM.
Sebagai perusahaan layanan antar barang , JNE memiliki tanggung jawab sosial untuk memajukan perekonomian bangsa, dengan membantu pemasaran produk UMKM dan layanan jasa antar yang tepat waktu, ongkos kirim murah dan menjaga mutu layanan.
Hal ini ditunjukkan dengan program HARBOLNAS 12.12 di tahun 2021 ini dengan adanya Pesona Sale sampai diskon 50 persen dengan kode voucher “PESONAJNE40” untuk jenis makanan oleh-oleh tertentu yang masuk program Pesanan Oleh-oleh Nusantara. Program seperti ini sangat membantu UMKM dibidang kuliner untuk lebih maju mengembangkan usahanya .Terima kasih kepada JNE telah membantu pelaku usaha UMKM untuk selalu eksis dan lebih maju lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H