Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

Koresponden Kompas di Jatim (1983-1986) Wartawan Tabloid Nova (1986- 1989) Peneliti Litbang Kompas (1990-2002) Penulis buku travel (2010-sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Ingin Makan Ikan Bakar Murah di Bali, Datanglah Ke Pasar Kedonganan

6 November 2021   19:19 Diperbarui: 6 November 2021   19:31 3972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Habis makan main di pantai (dok asita)

Bagi penggemar seafood di Pulau Bali adalah  wajib untuk berbelanja ikan segar di Pasar Ikan Kedonganan Jimbaran. Pasar ikan menjual lengkap aneka seafood mulai ikan, udang, cumi, kerang dan kepiting. Enaknya belanja di sini tidak perlu menawar harga lagi.Karena harga seafoodnya dijual dengan harga pas dan harga seragam di antara pedagang di dalam pasar.

Pasar ikan tradisional Kedonganan  lokasinya  memang sangat berdekatan sekali dengan tempat makan malam sambil menunggu sunset di seore hari  pinggir pantai Jimbaran yang sangat terkenal itu.

Yang membedakan di Pasar Kedonganan, wisatawan bisa belanja ikan segar dan langsung bisa dibakar di warung-warung khusus tempat pembakaran ikan di sekitar Pasar Kedonganan.

Harga ikan rata-rata sekitar Rp 50.000 per kilogram, cumi Rp 70.000, kerang Rp 50.000 dan kepiting Rp 100.000.Di sini beragam jenis seafood dijual dengan harga murah. Semua jenis seafood ini dijual segar karena langsung diterima dari nelayan yang melaut dan sandar di pantai yang ada di depan pasar.

Suasana Pasar IKan Kedonganan (dok asita)
Suasana Pasar IKan Kedonganan (dok asita)

Setelah selesai berbelanja ikan di pasar ikan dan kerang sebanyak 2 kg sebesar Rp 100.000, saya menuju Warung Bu Wiwien di depan pasar untuk membakar ikannya.Sebenarnya banyak warung pembakaran ikan lain di sekitar pasar, tapi saya mendapat recommended dari seorang teman untuk membakar ikan di Warung Bu Wiwien karena bumbunya beda. Ternyata antri untuk makan disini, dan perlu waktu menunggu untuk mencari tempat duduk.

Ikan langsung ditimbang dan dikenakan harga Rp 20.000 per kilogram untuk layanan bakar. Tambah nasi putih Rp 5.000 dan ca kangkung serta sambal, saya habis Rp 90.000 untuk makan seafood dan minum untuk dua orang. Jadi total pengeluaran hanya Rp 190.000. Rasa ikan bakarnya memang mantap dengan bumbu khusus berwarna kecoklatan.

Hal ini sangat jauh bedanya dengan harga ikan matang di restoran-restoran di sepanjang Pantai Jimbaran yang mematok harga ikan Rp 150.000 per kilogram dan harga air mineral Rp 30.000 .Saya pernah makan di pantai Jimbaran habis Rp 400.000 untuk dua orang.

Di pasar ikan Kedonganan ini, Anda bisa melihat kapal-kapal nelayan langsung di depan pasar. Di sini banyak kapal nelayan yang mendarat dan ikan hasil tangkapan mereka langsung di bawa ke pasar ikan Kedongananan ini.

Ikan bakarnya mantap (dok asita)
Ikan bakarnya mantap (dok asita)

Warna-warni kapal nelayan yang di sandarkan dipinggir pantai Kedongananan menambah suasana yang berbeda.Sambil menunggu ikan dibakar saya berjalan-jalan  melihat kegiatan para nelayan yang menarik perahu, merajut jala dan menjual ikan di tepi pantainya.

Tidak jauh dari Pasar Kedonganan dan dari tempat para nelayan menaruh perahu mereka untuk melaut,  Anda bisa berjalan ke selatan pasar untuk menuju sederetan restoran seafood yang lokasinya pas di tepi pantai. 

Ikan dibakar ramai ramai (dok asita)
Ikan dibakar ramai ramai (dok asita)

 Di sana juga ada restoran yang menerima pembakaran ikan dan tempatnya lebih bagus dibanding warung-warung yang ada di sekitar pasar. Harga ongkos bakar ikannya sama Rp 20.000 per kilogram.Yang membedakan harga nasi putih dan minuman lebih mahal sedikit dibanding warung-warung sekitar Pasar Kedonganan.

Kalau ingin makan yang lebih romantis, di sore hari sambil menunggu sunset bisa juga membakar ikan di restoran di tepi Pantai Kedonganan dengan berjalan sekitar 500 meter akan ditemui banyak restoran yang lokasinya langsung di tepi pantai dan bisa makan di sore hari sambil menunggu sunset.

Menunggu ikan dibakar (dok asita)
Menunggu ikan dibakar (dok asita)

Selain ikannya yang segar, suasana tempat makannya juga sangat romantis. Anda akan makan langsung di tepi pantai sambil melihat pemandangan pantai yang indah dan mendengar suara deburan ombak yang ditemani dengan paduan lampu-lampu lilin yang menambah suasana lebih romantis.

Habis makan main di pantai (dok asita)
Habis makan main di pantai (dok asita)

Suasana paling ramai di sore hari karena banyak wisatawan  sengaja datang ke Pulau Dewata  untuk makan seafood sambil menunggu sunset atau matahari terbenam.Memang nyaman makan ikan sepuasnya sambil merasakan suara deburan ombak dan melihat matahari turun perlahan di muka bumi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun