Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

pecinta traveling dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Membuat Pupuk Kompos Sendiri untuk Membantu Terwujudnya Indonesia Mencapai Net-Zero Emissions di Tahun 2060

12 Oktober 2021   19:53 Diperbarui: 12 Oktober 2021   20:08 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi tanaman di teras belakang rumah (dok asita)

Pintu ruangan keluarga ke arah taman teras belakang sengaja dibuat lebar untuk sirkulasi udara lancar (dok asita)
Pintu ruangan keluarga ke arah taman teras belakang sengaja dibuat lebar untuk sirkulasi udara lancar (dok asita)

Saya tidak memakai bahan logam untuk kontruksi rumah untuk ikut membantu mewujudkan bangunan bersih nol karbon. Sebuah bangunan nol karbon bersih akan memiliki kebutuhan energi operasional yang sangat rendah. Karena itu di ruangan keluarga saya sengaja membuat pintu lebar agar sirkulasi udara mengalir masuk langsung dari taman di teras belakang rumah.

Pada Perjanjian Paris 2015, semua negara di dunia telah sepakat untuk menjaga kenaikan suhu Bumi hanya di bawah 1,5 derajat Celsius.

Jika suhu Bumi naik lebih dari 1,5 derajat Celsius, Bumi ini akan tenggelam. Untuk mencegah skenario yang lebih buruk, kita harus mengadakan suatu program global, kerjasama internasional yang bisa mengurangi emisi dari CO2.

PT Indika Energy Group, yang selama hampir 50 tahun terakhir telah berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan energi nasional, membuat Gerakan membantu pemerintah mewujudkan Net-Zero Emissions di tahun 2060.

PT Indika Energy sengaja memperluas investasi di sektor non-batu bara dan berkomitmen untuk tidak berinvestasi lebih jauh lagi di sektor batubara. Sektor-sektor yang dipilih adalah sektor yang intensitas karbonnya lebih rendah, serta dapat memberikan carbon credit. Andaikata banyak perusahaan lain di bidang energi mengikuti jejaknya terutama  PLTU (Perusahaan Listrik Tenaga Uap) yang masih memakai bahan batu bara berubah menjadi PLTS (Perusahaan Listrik Tenaga Surya) maka percepatan menuju Net Zero Emissions segera terwujud.

Sejak tahun 2018 lalu, Indika Energy melakukan diversifikasi usaha ke berbagai sektor non-batubara termasuk pertambangan emas, teknologi digital, energi baru dan terbarukan (EBT), serta mulai mengeksplorasi pengembangan kendaraan listrik roda dua dan biomassa.

Diversifikasi usaha ini juga sebagai wujud komitmen perusahaan dalam menjalankan prinsip-prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance).

Pemasangan panel surya (dok kontan.com)
Pemasangan panel surya (dok kontan.com)

Salah satu bentuk transformasi yang dilakukan  Indika adalah masuk ke Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).  Indika Energy (INDY) membangun PLTS di kawasan pelabuhan Sabang.

Investasi dialihkan ke sektor non-batubara dan mendivestasi aset-aset perusahaan yang bergerak di sektor batubara.  Tiga tahun belakangan, INDY banyak berinvestasi ke sejumlah sektor non-batubara mulai dari tambang emas, logistik, infrastruktur, hingga ke bidang energi terbarukan. Kedua, dekarbonisasi operasional baik melalui inisiatif efisiensi dan terapan teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun