Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

pecinta traveling dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Membuat Pupuk Kompos Sendiri untuk Membantu Terwujudnya Indonesia Mencapai Net-Zero Emissions di Tahun 2060

12 Oktober 2021   19:53 Diperbarui: 12 Oktober 2021   20:08 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
teras rumahku penuh dengan tanaman untuk mengurangi emisi karbon (dok asita)

Karbon dioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi, dan mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada proses fotosintesis. Oleh karena itu, karbon dioksida merupakan komponen penting dalam siklus karbon. Karbon dioksida juga dihasilkan dari hasil samping pembakaran bahan bakar fosil.

Karbon dioksida tidak mempunyai bentuk cair pada tekanan di bawah 5,1 atm namun langsung menjadi padat pada temperatur di bawah -78 °C. Dalam bentuk padat, karbon dioksida bisa dianggap sebagai es kering.

Manusia bernapas saja menghasilkan karbon dioksida (CO2). Jika dikalikan jumlah manusia sebanyak 7,8 miliar, emisi karbon dari napas manusia berkontribusi 5,8% terhadap volume emisi karbon tahunan.

Karena itu, nol-bersih emisi adalah karbon negatif. Artinya, emisi yang diproduksi manusia bisa diserap sepenuhnya sehingga tak ada yang menguap hingga ke atmosfer. Apa yang bisa menyerap emisi karbon? Secara alamiah, emisi terserap oleh tumbuhan, pohon, laut, dan tanah.

Tumbuh-tumbuhan mengurangi kadar karbon dioksida di atmosfer dengan melakukan fotosintesis, disebut juga sebagai asimilasi karbon, yang menggunakan energi cahaya untuk memproduksi materi organik dengan mengkombinasi karbon dioksida dengan air.

Karena emisi karbon negatif bisa diserap oleh tumbuhan bisa berbentuk tanaman hias, pohon buah dan sayur alangkah baiknya, mulai dari diri sendiri kita berusaha menghijaukan lahan yang ada di sekitar rumah dengan tanaman.

Karbon dioksida adalah hasil akhir dari organisme yang mendapatkan energi dari penguraian gula, lemak, dan asam amino dengan oksigen sebagai bagian dari metabolisme dalam proses yang dikenal sebagai respirasi sel. Hal ini meliputi semua tumbuhan, hewan, kebanyakan jamur, dan beberapa bakteri.

ilustrasi bangunan bersih dengan emissi nol karbon (dok :netzerocarbonguide.co.uk)
ilustrasi bangunan bersih dengan emissi nol karbon (dok :netzerocarbonguide.co.uk)

Untuk mencapai permintaan energi yang rendah seperti itu selain melakukan penghijauan tanaman, bangunan rumah yang saya tempati juga dibikin nol karbon bersih dengan desain pasif sangat efisien dan sistem bentuk bangunan yang sangat efisien dengan banyak memasukkan unsur kayu dan lobang angin untuk sirkulasi udara. Kalau dihitung ada 50 lobang angin di sekeliling bangunan rumah saya yang berukuran 200 meter persegi.Sehingga rumah saya setiap harinya tidak pernah menyalakan Air Condition.

Dalam banyak kasus cara terbaik untuk meminimalkan emisi karbon yang terkandung adalah  perlu menggunakan bahan karbon rendah seperti rumah kayu. Karena tinggal di daerah kota,  struktur utama yang saya pakai bahan kayu adalah untuk pintu, kusen pintu dan jendela, atap, lobang angin dan memakai genteng dari tanah bukan atap seng.

Pembangunan rumah saya rancang untuk bertahan beberapa puluhan tahun maka perancang perlu mempertimbangkan bagaimana meminimalkan jumlah material.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun