Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

pecinta traveling dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mulailah dari Diri Sendiri Berkomitmen untuk Mencapai Net-Zero Emissions Indonesia di Tahun 2060

8 Oktober 2021   16:49 Diperbarui: 8 Oktober 2021   16:50 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dengan hobi berkebun, saya juga membantu tercapainya NZE (dok Asita pribadi)

Sebagai traveler yang sering berwisata tentu saya harus memahami cara mengurangi  polusi dan sampah yang mengganggu untuk pencapaian Net Zero Emissions Indonesia di tahun 2060.

Untuk itu ada beberapa cara sederhana yang bisa mengurangi emisi gas rumah kaca dari aktivitas saya sehari-hari lewat cara sederhana sebagai berikut:

*   Sehemat mungkin menyalakan lampu rumah, Matikan lampu yang tidak digunakan.

*  Jangan meninggalkan peralatan elektronik dalam posisi stand by. Contoh  kabel telepon genggam dibiasakan dicabut setelah digunakan.

*  Manfaatkanlah sinar matahari untuk penerangan rumah dan sumber panel untuk air panas.

*  Gunakan sepeda untuk transportasi jarak dekat, ini saya lakukan bila pergi ke warung atau mini market.

*  Pakai tempat minum isi ulang dan sedotan yang bisa dicuci. Jangan menggunakan air minum dalam botol kemasan dan sedotan.

* Olah sampah organik Anda menjadi kompos. Setiap selesai memasak, saya selalu membuang sampah  sayur dan buah pada tempat sampah khusus yang dimanfaatkan untuk pupuk kompos.

* Bawa kantong belanja sendiri untuk mengurangi sampah plastik. Di tas tangan yang selalu  saya siapkan tas kain untuk berbelanja sewaktu-waktu.

* Makan  daging merah ternyata menghabiskan lebih banyak emisi gas rumah kaca daripada makan daging ayam, buah-buahan, sayur-sayuran dan sereal.Kurangi makan daging dan lebih banyak konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan.

* Berkebun. Saya di rumah banyak sekali menanam bunga berbagai jenis mulai keladi, aglonema,wijaya kusuma,  anggrek dan lain-lain yang jumlahnya sudah ratusan. Tentu hal ini untuk mengurangi polusi juga.

Indonesia sangat rentan terkena dampak perubahan iklim. Hak ini bisa dilihat dari tingginya bencana alam di Indonesia seperti banjir, kebakaran hutan, dan gempa, yang mengakibatkan rusaknya asset sumber daya alam.

Universitas Yale dan Universitas Columbia bekerja sama dengan Forum Ekonomi Dunia beberapa waktu lalu merilis hasil riset negara-negara yang paling bersih di dunia pada 2020. Hasilnya, Denmark dinyatakan sebagai negara dengan tingkat kebersihan dan keramahan lingkungan nomor satu di dunia dari 180 negara yang diriset.

Denmark dinobatkan sebagai negara terbersih sedunia dengan dengan skor Environmental Performance Index (EPI) sebesar 82,5 poin. Diurutan kedua negara terbersih sedunia, ada Luksemburg dengan skor EPI 82,3 poin. Disusul Swiss dengan skor 81,5 poin,Inggris dengan skor 81,3 poin, dan Perancis dengan skor 80 poin. Sebagai informasi, Indonesia hanya berada di posisi 116 dengan skor 37,8 poin.

Untuk mencapai target Net-Zero Emissions (NZE) di tahun 2060, Pemerintah Indonesia telah  mengirim dokumen NDC baru ke Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 21 Juli 2021 untuk dibahas dalam Konferensi Iklim ke-26 di Glasgow pada 31 Oktober-12 November 2021. NDC adalah Nationally Determined Contributions atau kontribusi nasional yang ditetapkan, merujuk pada pengurangan emisi karbon 2030 untuk menekan suhu bumi tak naik di atas 1,50 Celsius dibanding masa praindustri 1800-1850.

Dalam surat pengantarnya, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menjelaskan ada lima penguatan dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim hingga 2024 dan 2030.

Mitigasi perubahan iklim melalui penurunan emisi karbon. Target Indonesia masih sama dengan NDC sebelumnya, sebesar 29% dengan usaha sendiri dan 41% dengan bantuan internasional pada 2030 dengan prediksi emisi sebanyak 2,87 Gigaton setara CO2.

Dalam dokumen skenario jangka panjang ketahanan iklim 2050, pemerintah Indonesia menyebutkan bahwa nol-emisi bersih atau net-zero emissions akan tercapai pada “2060 atau lebih cepat.

Dengan hobi berkebun, saya juga membantu tercapainya NZE (dok Asita pribadi)
Dengan hobi berkebun, saya juga membantu tercapainya NZE (dok Asita pribadi)

Ada tiga skenario untuk mencapai net-zero emission yaitu: kebijakan terbaru (CPOS), transisi energi (TNRS), dan pembangunan rendah karbon yang sesuai dengan Perjanjian Paris (LCCP). Dengan skema paling ambisius, yakni LCCP, net-zero baru tercapai 2070.

Ada dua sektor andalan untuk mencapainya, yakni mengurangi emisi dari penggunaan lahan di sektor kehutanan dan transisi energi, selain pertanian, proses produksi, dan limbah. Dokumen NDC dan Strategi Jangka Panjang dalam Ketahanan Iklim banyak memuat angka berbeda-beda dalam mitigasi, terutama menyangkut target-target spesifik yang detail.

Climate Leader’s Summit yang digagas Presiden Joe Biden pada akhir April 2021  membuat istilah NZE populer saja. Sejumlah negara menyampaikan komitmen mereka mencapai NZE pada 2050. Sedangkan Indonesia mencapai targetnya untuk tahun 2060.

Di atmosfer, efek gas rumah kaca ini menebal sehingga kemampuan menyerap panas dari matahari dan emisi bumi, serta melepaskannya ke semesta luar angkasa, kian berkurang. Akibatnya, panas tersebut memantul kembali ke bumi. Itu kenapa pemanasan global kita sebut efek gas rumah kaca karena bumi seperti berada di dalam rumah kaca yang suhunya naik pelan-pelan karena panas terperangkap di dalamnya.

Apa insentif agar orang mau menjaga bumi agar efektif melalui pengurangan emisi? Salah satunya adalah perdagangan karbon. Mereka yang memproduksi emisi karbon di atas ambang batas wajib membayar kepada mereka yang telah mengusahakan penyerapannya. Karena itu tahun lalu Norwegia berkomitmen membayar Rp 813 miliar kepada Indonesia yang dianggap berhasil menghindarkan emisi karbon sebanyak 11,2 juta ton pada 2016-2017 melalui pencegahan deforestasi.

Perdagangan karbon dikritik sebagai cara yang tak adil bagi negara berkembang. Sebab, emisi sejalan dengan pertumbuhan ekonomi oleh negara industri karena emisi adalah resultante kemajuan dan transaksi ekonomi. Perdagangan karbon dianggap tidak layak  bagi para produsen emisi di negara maju dengan membebankan kewajiban kepada negara berkembang memelihara hutan, laut, dan lahan mereka.

Enam jenis gas rumah kaca yang memicu pemanasan global (dok:forestdigist.com)
Enam jenis gas rumah kaca yang memicu pemanasan global (dok:forestdigist.com)

Karena itu agar adil, para produsen emisi wajib mengubah teknologi penghasil emisi mereka melalui alih energi kotor ke bersih. Energi menjadi 90% penyumbang emisi global karena 63% sumbernya masih energi fosil. Karena itu, menaikkan bauran energi terbarukan menjadi salah satu cara mencapai net-zero emissions.

Contoh negara yang paling bagus mengelola Net Zero Emissions terbaik di dunia  yang bisa ditiru negara Indonesia adalah:

1.Denmark

Negara ini berfokus pada model udara bersih  dengan hotel ramah lingkungan, perahu bertenaga surya, dan makanan organik. Prestasi  tak lepas dari upaya masyarakat dan pemerintah dalam menerapkan prinsip  memaksimalkan penggunaan energi yang dapat diperbarui, menjaga kebersihan dan penggunaan air, serta melawan perubahan iklim.

Salah satu yang paling bisa dicontoh adalah tren penggunaan transportasi menggunakan sepeda untuk mendukung mobilitas harian para warga.

 2. Luksemburg

Luksemburg telah membuat kemajuan signifikan dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Sementara skor untuk keanekaragaman hayati serta sumber daya air masing-masing cukup tinggi, yaitu 96,54 dan 99,76. Negara yang terletak di persimpangan antara Jerman, Belgia, dan Prancis ini memiliki penataan kota serta implementasi kebijakan publik yang baik. Misalnya, dari kesediaan ribuan tempat sampah di seluruh sudut kota, hingga pemberian hukuman bagi mereka yang membuang sampah sembarangan mengotori area publik.

3. Swiss

Negara yang indah alamnya ini dan penduduk disiplin dengan memelihara lingkungannya, merupakan negara paling bersih ketiga di dunia dengan skor EPI 81,5. Selain terkenal dengan air bersih, hutan lebat, dan satwa liar yang melimpah, Swiss juga memiliki komitmen tinggi untuk menjadi negara terbersih di dunia lewat sistem sanitasi airnya yang tertata. Swiss juga memiliki sistem daur ulang yang sangat maju.

Burung merpati liar bisa hidup berdampingan di taman karena udara bersih di London, Inggris (dok pribadi Asita)
Burung merpati liar bisa hidup berdampingan di taman karena udara bersih di London, Inggris (dok pribadi Asita)

4. Inggris

Inggris adalah negara terbersih keempat dengan skor EPI 81,3. Skor ini mengesankan, mengingat populasi negara itu mencapai 66,52 juta. Negara ini memiliki banyak organisasi dan yayasan pencinta lingkungan yang memiliki kontribusi aktif dalam menjaga kebersihan. Ketika saya pergi ke Inggris banyak burung merpati secara liar bisa hidup berdampingan dengan manusia di sebuah taman karena polusi udaranya bersih. Pangeran Charles sebagai pelindung yang juga menjadi pimpinan di The Environment Law Foundation, dan The Angling Trust yang memerangi polusi dan kerusakan lingkungan air.

5. Perancis

Selain menjadi tujuan wisata yang tinggi karena negaranya indah dan romantis, Perancis juga merupakan salah satu negara terbersih di dunia dengan Skor EPI 83,95. Dimasukkannya Perancis ke dalam daftar  sempat memunculkan perdebatan, mengingat negara ini juga merupakan negara industri dan hampir 80 persen energinya berasal dari tenaga nuklir. Tetapi, Perancis nyatanya berhasil mengurangi emisi karbonnya dan menerima skor 96,82 untuk polusi udara.  

6. Austria

Austria dikenal memiliki standar polusi udara, bahan kimia, dan pengelolaan limbah paling ketat di Eropa. Menjadi negara paling bersih keenam di dunia dengan skor EPI 79,6. Sekitar dua pertiga di negara ini didukung adanya hutan lebat dan padang rumput. Mempunyai reputasi sebagai negara yang bersih dan rapi, tak terkecuali ibu kotanya, Vienna.  

Ilustrasi Indonesia menuju NZE di tahun 2060 (dok:Koran-jakarta.com)
Ilustrasi Indonesia menuju NZE di tahun 2060 (dok:Koran-jakarta.com)

 7. Finlandia

Tercatat lebih dari 35persen energi Finlandia berasal dari sumber energi terbarukan. Menariknya lagi, Finlandia menempati urutan pertama untuk kesehatan lingkungan dengan skor 99,35. Finlandia juga menjadi negara terbersih ketujuh berkat  pengelolaan air bersih  dan limbah, kualitas udara, dan paparan logam berat. Finlandia juga memprioritaskan konservasi hutan dan satwa liar. Ibu kota Finlandia, Helsinki bahkan sudah menargetkan untuk menyetop penggunaan mobil di tahun 2025.

Dari pengalaman cara mengelola energi dan lingkungan dari tujuh negara terbaik tersebut diatas, minimal Indonesia bisa meniru negara Finlandia yang memprioritaskan konservasi hutan dan satwa liar.Atau bisa mengelola limbah air yang bersih seperti Austria dan kesediaan ribuan tempat sampah seperti negara Luksemburg.

Dari tujuh negara yang paling tinggi mencapai NZE terbaik itu, semua air minum dari Pemerintah  bisa langsung minum dari saluran kran umum  yang tersambung ke rumah penduduk.Kualitas air nya terjaga sangat baik dan bebas dari bakteri.

Untuk menuju NZE tahun 2060, PT Indika Energy Tbk pernah menyabet penghargaan di ajang Gatra Apresiasi Award 2021 untuk kategori perusahaan yang  transformatif dalam pengembangan energi terbarukan.

Director and Group Chief Investment Officer PT Indika Energy Tbk, Purbaja Pantja,  menyebut perusahaannya telah konsisten mendukung pemenuhan energi nasional melalui berbagai proyek strategis di Indonesia dalam kurun waktu lima dekade ke belakang. Ia mengatakan, dilaksanakan karena didasari tujuan perusahaan yang berbunyi “energizing Indonesia for a sustainable future”.

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun