* Berkebun. Saya di rumah banyak sekali menanam bunga berbagai jenis mulai keladi, aglonema,wijaya kusuma, Â anggrek dan lain-lain yang jumlahnya sudah ratusan. Tentu hal ini untuk mengurangi polusi juga.
Indonesia sangat rentan terkena dampak perubahan iklim. Hak ini bisa dilihat dari tingginya bencana alam di Indonesia seperti banjir, kebakaran hutan, dan gempa, yang mengakibatkan rusaknya asset sumber daya alam.
Universitas Yale dan Universitas Columbia bekerja sama dengan Forum Ekonomi Dunia beberapa waktu lalu merilis hasil riset negara-negara yang paling bersih di dunia pada 2020. Hasilnya, Denmark dinyatakan sebagai negara dengan tingkat kebersihan dan keramahan lingkungan nomor satu di dunia dari 180 negara yang diriset.
Denmark dinobatkan sebagai negara terbersih sedunia dengan dengan skor Environmental Performance Index (EPI) sebesar 82,5 poin. Diurutan kedua negara terbersih sedunia, ada Luksemburg dengan skor EPI 82,3 poin. Disusul Swiss dengan skor 81,5 poin,Inggris dengan skor 81,3 poin, dan Perancis dengan skor 80 poin. Sebagai informasi, Indonesia hanya berada di posisi 116 dengan skor 37,8 poin.
Untuk mencapai target Net-Zero Emissions (NZE) di tahun 2060, Pemerintah Indonesia telah  mengirim dokumen NDC baru ke Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 21 Juli 2021 untuk dibahas dalam Konferensi Iklim ke-26 di Glasgow pada 31 Oktober-12 November 2021. NDC adalah Nationally Determined Contributions atau kontribusi nasional yang ditetapkan, merujuk pada pengurangan emisi karbon 2030 untuk menekan suhu bumi tak naik di atas 1,50 Celsius dibanding masa praindustri 1800-1850.
Dalam surat pengantarnya, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menjelaskan ada lima penguatan dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim hingga 2024 dan 2030.
Mitigasi perubahan iklim melalui penurunan emisi karbon. Target Indonesia masih sama dengan NDC sebelumnya, sebesar 29% dengan usaha sendiri dan 41% dengan bantuan internasional pada 2030 dengan prediksi emisi sebanyak 2,87 Gigaton setara CO2.
Dalam dokumen skenario jangka panjang ketahanan iklim 2050, pemerintah Indonesia menyebutkan bahwa nol-emisi bersih atau net-zero emissions akan tercapai pada “2060 atau lebih cepat.
Ada tiga skenario untuk mencapai net-zero emission yaitu: kebijakan terbaru (CPOS), transisi energi (TNRS), dan pembangunan rendah karbon yang sesuai dengan Perjanjian Paris (LCCP). Dengan skema paling ambisius, yakni LCCP, net-zero baru tercapai 2070.
Ada dua sektor andalan untuk mencapainya, yakni mengurangi emisi dari penggunaan lahan di sektor kehutanan dan transisi energi, selain pertanian, proses produksi, dan limbah. Dokumen NDC dan Strategi Jangka Panjang dalam Ketahanan Iklim banyak memuat angka berbeda-beda dalam mitigasi, terutama menyangkut target-target spesifik yang detail.