Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

Koresponden Kompas di Jatim (1983-1986) Wartawan Tabloid Nova (1986- 1989) Peneliti Litbang Kompas (1990-2002) Penulis buku travel (2010-sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ayo Gairahkan Wisata New Normal di Bali

15 November 2020   10:57 Diperbarui: 15 November 2020   12:03 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pariwisata di Bali mulai bangkit dengan menyiapkan fasilitas protokol kesehatan yang lengkap.

Hampir di semua tempat di lokasi wisata di Bali di pintu gerbangnya selalu tersedia tempat cuci tangan, cairan pembersih tangan, dan tanda antrian untuk selalu jaga jarak. Petugas juga selalu cek suhu kepada turis yang akan masuk tempat wisata dengan alat termometer.

Selama tiga hari di Bali saya sudah mengunjungi tempat wisata pura Uluwatu, Ubud dan desa wisata Penglipuran.

Desa Panglipuran Bali (dok asita)
Desa Panglipuran Bali (dok asita)
Pariwisata di Bali mulai bangkit dengan wisata new normal menerapkan protokol kesehatan yang sudah tersedia lengkap.Poster wajib memakai masker. Di lokasi wisata banyak terpasang dan semua petugas yang melayani tiket dan guide di Bali selalu memakai masker.

Terus terang sedih dengan  kondisi pariwisata di Bali yang masih sepi turis dan banyak restoran terkenal yang  tutup sampai sekarang .

Di Pura Uluwatu sebelum pintu masuk hampir 80 persen warung makan dan toko souvenir tutup.  Turis yang datang hanya wisatawan lokal saja.

Demikian juga suasana di Ubud.  Restoran Lotus di Ubud yang  terkenal dengan tempatnya yang asri dengan pemandangan pura dan kolam bunga lotus masih tutup tidak beroperasi.

Padahal di  hari biasa sebelum ada pandemi selalu ramai dan perlu antri untuk duduk di jam makan siang. Tidak menyangka dampak pandemi membuat hampir semua restoran dan cafe di pusat keramaian Ubud tutup.

Di sekitar lokasi Istana Ubud juga hampir 90 persen semua cafe dan restoran masih tutup.Saya mampir ke Pasar Ubud hampir tidak ada turis yang berbelanja. Lebih banyak jumlah pedagang yang berjualan dibanding turis yang datang untuk berbelanja.Padahal di hari biasa untuk berjalan di dalam pasar aja susah karena sesaknya pembeli yang berbelanja. Hanya saya sendiri siang itu yang berbelanja kaos Bali di salah satu toko.

Ayo gairahkan kembali wisata Bali dengan mengajak traveling keluarga atau teman ke Bali yang  sudah siap menerapkan wisata new normal dengan  protokol kesehatan standar WHO.


Tempat cuci tangan di Pura Uluwatu (dok asita)
Tempat cuci tangan di Pura Uluwatu (dok asita)
Pelaku wisata di Bali sekarang hanya berharap dari datangnya turis lokal yaitu wisatawan nusantara. Karena penerbangan internasional belum dibuka maka tidak ada turis asing dari negara lain yang bisa masuk Bali.Turis asing yang ada di Bali sekarang adalah pemilik paspor tempat tinggal sementara atau yang memiliki visa kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun