Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

Koresponden Kompas di Jatim (1983-1986) Wartawan Tabloid Nova (1986- 1989) Peneliti Litbang Kompas (1990-2002) Penulis buku travel (2010-sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Protokol Kesehatan Naik Pesawat Terbang di Kala Pandemi

12 November 2020   23:11 Diperbarui: 21 November 2020   21:51 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanda gambar sepatu untuk jaga jarak waktu chek in (dok asita)

Setelah hampir sembilan bulan sejak Februari 2020 lalu saya tidak naik pesawat, akhirnya saya mendapat kesempatan untuk terbang Jumat 13  November 2020 lalu.

Tujuan saya dari Jakarta ke Bali dengan naik pesawat Air Asia.Sebelum chek in disarankan untuk melakukan tes rapit dulu.Syarat utama naik pesawat sekarang ini wajib membawa surat hasil rapit tes sewaktu chek in.

Beli tiket secara online dan cukup menunjukkan kode booking tiket, KTP, surat hasil rapit tes di pintu gerbang chek in.

Protokol kesehatan di Bandara Soekarno Hatta sudah terasa di waktu akan masuk pintu chek in dengan adanya tanda gambar sepatu jaga jarak di antrian pintu masuk gerbang utama.

Petugas akan menanyakan surat hasil rapit tes, KTP dan bukti kode booking tiket pesawat.Setelah lolos dari pintu utama baru bisa masuk ruang chek in di counter masing-masing maskapai.

Karena saya naik pesawat Air Asia dan sudah web chek in mandiri maka saya datang ke counter chek in hanya untuk drop bagasi.

Kursi duduk di ruang tunggu hanya boleh duduk kapasitas 50 persen (Dok asita)
Kursi duduk di ruang tunggu hanya boleh duduk kapasitas 50 persen (Dok asita)
Berikut tips naik pesawat di kala pandemi:

1. Menyesuaikan diri dengan aturan protokol kesehatan mulai dari selalu memakai masker, jaga jarak, sering cuci tangan.

2. Membawa cadangan masker, tisu basah, cairan pembersih, minyak kayu putih, di tas tangan sebelum berangkat ke bandara.

3. Membawa surat keterangan bebas COVID-19.

Cara membuatnya, pertama siapkan Kartu Tanda Penduduk (KTP), lalu datanglah ke dinas kesehatan setempat, rumah sakit atau klinik kesehatan yang menyediakan layanan rapid test atau swab test virus corona, setelahnya bayar biaya yang diperlukan tergantung kebijakan masing-masing layanan kesehatan. Jika hasilnya negatif, maka surat keterangan bebas COVID-19 akan diberikan. Berlaku untuk 2 minggu.

3. Melakukan web check in di rumah.

4. Pelajari aturan dan pedoman normal baru di bandara dan di kabin.

5. Foto surat hasil rapit tes, KTP , boarding pas pesawat terbang untuk cadangan kalau kertas hasil  print out hilang.

6. Makan di rumah dan membawa minuman sendiri.

7. Datang ke bandara tiga jam sebelum keberangkatan.

8. Saat menunggu keberangkatan, lakukan hobi atau beristirahat.

9. Sebaiknya pergi ke toilet sebelum masuk ke pesawat.

10. Di manapun jagalah jarak, sering cuci tangan, menggunakan hand sanitizer, dan selalu memakai masker.

11. Di dalam pesawat gunakan APD memakai face field dan masker karena menjaga jarak sulit diterapkan jika di dalam kabin.

12. Apabila ada keluhan kesehatan, segeralah lapor ke awak kabin.

13. Tegurlah penumpang pesawat di dekat Anda yang tidak disiplin dengan protokol kesehatan.

Saya pergi ke Bali memilih terbang dengan naik pesawat terbang Air Asia tempat duduknya sengaja diatur jaga jarak. Sekarang sudah berubah pergi dengan keluarga tidak bisa lagi santai duduk satu deret kursi di pesawat.

Karena selama terbang kursi bagian tengah  sengaja dikosongkan untuk jaga jarak.

Ketika akan turun dari pesawat setelah mendarat penumpang Air Asia juga disuruh jaga jarak dengan tidak boleh berdiri di kabin sewaktu pesawat mendarat.

Penumpang Airasia  dijaga jaraknya dengan urutan nomor kursi untuk dipersilahkan turun di bagian depan dulu per tiga baris. 

Selama menunggu turun penumpang di belakang tidak boleh berdiri tapi tetap harus duduk menunggu antrian .

Turun berdasarkan urutan kursi tiga deret bangku bergantian untuk menghindari kerumunan penumpang.

Juga di tempat tunggu Bandara  Soeta, semua kursi duduk di tempat tunggu hanya berkapasitas 50 persen sesuai protokol kesehatan bandara. Semua kursi diatur selang seling duduknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun