Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

Koresponden Kompas di Jatim (1983-1986) Wartawan Tabloid Nova (1986- 1989) Peneliti Litbang Kompas (1990-2002) Penulis buku travel (2010-sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sugeng Tindak Bapak JO

12 September 2020   01:30 Diperbarui: 12 September 2020   17:53 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Kenangan dengan Bapak Jacob Oetama atau yang lebih dikenal akrab dengan Pak JO sangat banyak. Karena saya telah bekerja di harian Kompas selama 25 tahun maka seringkali banyak kesempatan bertemu dengan beliau dan mendengarkan banyak pidatonya di berbagai acara kantor.

Tetapi kesempatan untuk berbicara empat mata dengan beliau secara empat  mata saya alami ketika saya akan berangkat haji th 2007 lalu .

Saya diberi kesempatan oleh mbak Etty Sri Marianingsih, sekretaris pribadi beliau untuk sowan pamit di ruang kerja beliau yang sederhana untuk kelas konglomerat yang bisa menggaji karyawannya 30.000 orang dan pemilik media terbesar di Indonesia, koran Kompas. 

 Beliau sempat titip doa agar Kompas Gramedia tetap jaya, awet dan sukses. Karena saya bisa pergi haji dari tabungan bonus selama bekerja di Harian Kompas 25 tahun. Tentu doa di depan Kaabah, saya tambahi untuk kesehatan beliau dan kesejahteraan Kompas.

Ketika saya mengambil pensiun dini untuk menjadi penulis buku, saya kembali pamit ke ruangan kerja beliau. Saya pamit pensiun dan beliau menjabat tangan saya dengan sangat erat.Dua kali saya mendapat kesempatan bicara empat mata di ruang kerjanya yang sederhana untuk kelas konglomerat sebagai orang terkaya urutan 40 di Indonesia.

Terakhir saya bisa berbicara empat mata dengan beliau ketika saya mau pensiun itu.Beliau menanyakan mengapa saya mengambil pensiun dini dan ketika saya ceritakan akan menulis buku travel, beliau sangat mendukung.

Bisa foto berdua di acara redaksi. Dok pribadi
Bisa foto berdua di acara redaksi. Dok pribadi
Yang  saya selalu ingat kalau beliau pidato selalu mengucapkan syukur kepada Ilahi atas rejeki yang diberikan untuk karyawan Kompas.

Pak JO sangat mengapresiasi peran kerja karyawan mulai dari kinerja office boy sampai tingkat direktur dianggapnya seperti mobil yang sedang melaju.Karyawan ada yang menjadi roda, sekrup , rem dan lainnya agar mobil bisa berjalan.

Demikian pula dengan Kompas Gramedia tanpa salah satu peran karyawannya maka perjalanan mencetak koran Kompas atau membuat buku tidak akan lancar dan mulus.

Pidato yang ditunggu karyawan adalah pada saat tahun baru. Selalu ada syukuran seluruh karyawan Kompas berkumpul untuk pesta makan dan hiburan dari musisi terkenal. Yang ditunggu adalah pidato Pak JO yang rutin akan umumkan kenaikan gaji berapa persen setiap tahunnya.

Ketika saya masih bekerja di Kompas setiap ultah beliau kelipatan 5 tahun yaitu usia 70, 75, 80 tahun  akan selalu memberikan bonus tambahan 1 x gaji kepada karyawannya di setiap tanggal 27 September. Pak JO panjang umur dan bisa mencapai usia 88 tahun karena banyak doa dari karyawannya.

Kenangan lain ketika saya masa kerja 20 tahun.Tahun2011 ketika Saya akan mendapat Satya Kalpika  20 tahun masa kerja di Kompas ada isu karyawan akan mendapat  bonus rata-rata sama sebesar Rp 2 juta sesuai kebijaksanaan CEO KKG waktu itu..

Pelepasan saya haji oleh Pak JO
Pelepasan saya haji oleh Pak JO
Padahal sudah menjadi tradisi sebelumnya bonus masa kerja itu selalu satu kali gaji pokok dan mendapat cincin  emas seberat 5 gram bagi karyawan masa kerja 20, 25, dan 30 tahun.

Akhirnya Saya diajak teman-teman  litbang dan redaksi ramai-ramai untuk menghadap ke Ruangan Pak JO. Untuk minta dikembalikan hak karyawan mendapat satu Bulan gaji. Padahal waktu itu sudah kurang seminggu tanggal gajian dan penyusun gaji sudah menyiapkan bonus khusus penerima satya kalpika.

Dan yang saya ingat yang menjadi jubir teman wartawan yang sekarang telah punya jabatan di atas editor di Kompas  cetak. Tapi tahun  2011 lalu teman-teman redaksi yg menghadap masih wartawan biasa.


Kami menghadap  bersama sekitar 10 orang sambil membawa surat permohonan agar bonus satya kalpika dikembalikan satu kali gaji pokok.

Pak JO dengan tenang dan tanpa basa-basi langsung menerima kami sambil memberi tahu kalau bonus satya kalpika ditetapkan satu bulan gaji tidak diubah peraturannya. Pak JO menyampaikan kalau CEO waktu itu sebelumnya tanpa komunikasi dulu dengan Pak JO merubah peraturan bonus dan Pak JO tidak diberitahu kalau akan diubah besarannya

Dampak dari kami menghadap bukan hanya dirasakan karyawan Kompas cetak tapi juga seluruh karyawan KKG yang waktu itu masa kerja 20,25, 30 th akan mendapat bonus seperti tahun sebelumnya tidak diubah besarannya.

Ketika jenazah beliau dimakamkan di TPU Kalibata sengaja saya mengantar sampai ke peristirahatannya yang terakhir


Maturwun Pak JO atas kebijaksanaannya
#jacoboetama #RIP

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun