Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

Koresponden Kompas di Jatim (1983-1986) Wartawan Tabloid Nova (1986- 1989) Peneliti Litbang Kompas (1990-2002) Penulis buku travel (2010-sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pak Nadiem Makarim Tolong Segera Bikin Kurikulum Darurat Masa Pandemi

28 Juli 2020   21:07 Diperbarui: 29 Juli 2020   19:57 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ponakanku sekolah TK belajar online (dok pribadi)

Tehnologi mesin hanya akan mempermudah untuk kepentingan administrasi kelas. Tetapi itu bukan roh pembelajaran sesungguhnya. Daya pikat pembelajaran tetap berpusat pada interaksi sosial personal guru-siswa, antar siswa dan penggunaan beragam sumber belajar dalam suasana yang terus membakar rasa ingin tahu anak.

Mengajar adalah kompetensi profesional yang tidak bisa dikerjakan sambil mengerjakan pekerjaan lain. Daring bukan berarti guru bisa mengajar sambil ditinggal joging atau ditinggal renang. Itu hanya iklannya agar orang menggunakan aplikasi itu.

Saat mengajar, sesuai jadwal yang telah ditentukan, guru dan siswa harus tetap berada dalam satu ruang dan tempat yang telah disepakati. Menjaga secara serius interaksi semua pihak dan sumber belajar.

Bagi murid yang tidak memiliki telepon genggam para guru diharapkan bersedia untuk mendatangi murid . Metode kunjungan guru ke rumah murid yang bisa dilakukan agar pembelajaran jarak jauh secara luring nanti bisa lebih efektif.

Dia mengatakan, di Jember bukan hanya sekolahnya yang terkendala pembelajaran daring ataupun luring, tetapi juga banyak sekolah lain. "Jangankan internet, di desa-desa terpencil   banyak orangtua yang tidak memiliki telepon genggam akibatnya kegiatan belajar siswa tidak terpantau, " kata Riyadi.

Data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada April 2020 menunjukkan, 40.779 atau sekitar 18 persen sekolah dasar dan menengah tidak ada akses internet dan 7.552 atau sekitar 3 persen sekolah belum terpasang listrik. Akses peserta didik terhadap pembelajaran daring di rumah dapat lebih rendah lagi karena kendala kepemilikan telepon genggam, laptop dan kuota internet.

Riyadi mengusulkan agar dana BOS di daerah bisa juga dimanfaatkan untuk membeli paket internet murid sekolah yang membutuhkan.

Kendala belajar jarak jauh juga dirasakan Tutuk Mujiastuti seorang guru SMP di  Jember yang sebagian besar muridnya tidak memiliki komputer dan belajar dengan telepon genggam hanya menggunakan aplikasi grup whatsaap. 

"Sebagai guru saya lebih suka mengajar langsung di kelas daripada belajar online. Persiapannya lebih lama  dan ruwet untuk bahan mengajar saya harus  tulis dulu di progam power point dulu baru di share di grup wa di tiap jenjang kelas," ujar Tutuk.

Menurut Tutuk ,  cara mengajar selama pandemi dengan membuat mata pelajaran di progam power point baru di share di grup wa kelas dan   ada juga yang diunggah di web sekolah. 

Tugas-tugas dikirim oleh siswa melalui kantong tugas secara online, jika tidak bisa online secara offline muridnya mengumpulkan tugasnya ke sekolah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun