Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

Koresponden Kompas di Jatim (1983-1986) Wartawan Tabloid Nova (1986- 1989) Peneliti Litbang Kompas (1990-2002) Penulis buku travel (2010-sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Melihat Tangan Terampil Wanita Pembuat Rokok Cerutu

18 September 2019   03:16 Diperbarui: 18 September 2019   14:36 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Produk cerutu PT BIN (dok asita)

Kabupaten Jember sejak dulu terkenal dengan perkebunan tembakau Na Oost yaitu tembakau untuk bahan rokok cerutu.

Seperti negara Kuba yang terkenal karena rokok cerutunya. Jember juga meniru negara  Kuba di Amerika Latin sebagai acuan mutu cerutu level dunia. 

Jember di kalangan perokok cerutu sudah tersohor sebagai kota penghasil rokok cerutu yang  kwalitasnya siap ekspor . Tak kalah tanggung ekspor rokok cerutu Jember sampai ke negara Jerman dan Belgia di wilayah Eropa. 

 Mengapa hanya di kabupaten Jember tumbuhan tembakau Na Oogst itu tumbuh subur. Itu karena struktur tanahnya sangat cocok untuk lahan pertumbuhan tembakau Na Oogst  terutama di Kecamatan Jenggawah dan Ambulu menjadikan lahan tembakau mahal harganya per hektar.

Selain itu juga karena di dua kecamatan tersebut banyak memiliki gumuk atau gunung kecil yang fungsinya bisa menghantam balik angin yamg bertiup.

Para pekerja wanita membuat cerutu (dok asita)
Para pekerja wanita membuat cerutu (dok asita)
Ditambah curah hujan yang jarang terjadi di Jember membuat tembakau berbahan cerutu tumbuh subur. Di Jatim hanya di kabupaten Jember tembakau Na Oogst bisa tumbuh subur.

Para pekerja wanita membuat cerutu (dok asita)
Para pekerja wanita membuat cerutu (dok asita)

Karena suburnya tanaman tembakau maka lambang negara kota Jember dari dahulu  bergambar daun tembakau, identik dengan kayanya pemain bisnis tembakau di sini.Tumbuhan tembakau ini sudah jadi 'trade mark', sehingga Jember mempunyai ciri khas dan ragam produk olahan tembakau.

Dengan Bpk Imam GM PT BIN (dok asita)
Dengan Bpk Imam GM PT BIN (dok asita)
Lambang tembakau sekarang menjadi trend di Jember, untuk promosi beberapa produk khas Jember misalnya batik dengan corak daun tembakau.

Para pekerja wanita membuat cerutu (dok asita)
Para pekerja wanita membuat cerutu (dok asita)
Dari beberapa produk olahan tembakau di Kabupaten Jember, yang paling terkenal adalah cerutu atau cigar. Bahkan, cerutu dari Jember ini sudah  berkualitas internasional dan diekspor sampai ke beberapa negara di  kawasan benua Eropa.

Para pekerja wanita membuat cerutu (dok asita)
Para pekerja wanita membuat cerutu (dok asita)
Salah satu pembuat cerutu adalah pabrik Boss Image Nusantara (BIN) Cigar. Owner dari pabrik cerutu tersebut adalah Bapak Kahar Muzakar mantan direktur utama PTP.

dok asita
dok asita
Pabrik yang terletak di Jalan Brawijaya No. 5, Jubung, Jember, ini merupakan salah satu produsen cerutu di Jember yang memproduksi cerutu dari bahan baku tembakau dari hasil tanam sendiri dengan varietas berasal dari Kuba.

Tembakau diolah dengan metode dioven  di gudang berbahan bambu. Cara selanjutnya mengadopsi metode produksi cerutu Kuba sehingga mempunyai cita rasa yang sama.

Proses pembuatan cerutu dari PT BIN ini di Jember dikerjakan oleh para wanita yang profesional.

Cerutu identik dengan Kuba, namun cerutu dari Jember punya ciri dan rasa tersendiri.

"Dari situ, kami bikin cerutu yang metode pembuatannya hingga varietas tumbuhan tembakaunya berkualitas.Bahkan, varietas tembakau Kuba yang ditanam di Jember ini punya ciri khas sendiri," ujar Imam Wahid Wahyudi, General Manager BIN.

Cerutu produksi BIN ini ternyata sudah merambah pasar internasional. Kawasan Asia (Cina, Jepang, Malaysia), Eropa (Turki, Polandia, Moldova, Siprus), hingga Amerika Serikat, merupakan konsumen tetap dari BIN Cigar Jember.

Rokok cerutu asal Jember  hanya dikenal di kalangan menengah ke atas karena harganya cukup mahal.

Rokok cerutu diakui kurang dikenal di Indonesia, dan lebih diutamakan untuk sasaran ekspor.

Karena hal tersebut PT BIN merambah pasar internasional. Kalau konsumen lokal, hanya pelanggan tertentu dan komunitas pecinta cerutu yang berada di Semarang, Surabaya, Jakarta dan Bali yang menjadi sasaran pembeli.

Penulis mendapat kesempatan melihat langsung proses pembuatan cerutu mulai daun tembakau kering dipotong, digulung, dioven sampai proses packing menjadi rokok cerutu dalam kemasan rokok bermerk .

Tangan para pekerja wanita di PT BIN begitu terampil menggunting dan menggulung daun tembakau menjadi rokok cerutu yang tanpa isi campuran apa pun.

Dalam satu ruangan, para pekerja wanita menyelesaikan tugasnya masing-masing mulai memotong daun tembakau, meluruskan, menggulung sampai menjadi rokok cerutu dan terakhir melakukan packing.

Packing terakhir dibagi dalam kemasan berbeda yaitu ada dalam kemasan berbahan kertas dan yang super mewah sesuai pesanan konsumen dengan kemasan berbahan kayu yang mewah.

Para pekerja wanita membuat cerutu (dok asita)
Para pekerja wanita membuat cerutu (dok asita)
BIN Cigar Jember mempunyai tiga produk andalan cerutu, yaitu Half Corona (cerutu dari daun bawah tembakau), Corona (cerutu dari daun kaki tembakau), dan Robusto (cerutu dari daun atas tembakau).

Ada dua tipe kemasan kotak, yakni kotak kayu dan kotak kertas. Paling mahal berisi 10-16 batang harganya Rp 400.000 hingga Rp 1 juta lebih. Kemasan kecil dihargai Rp 50.000 per pak.

Dijelaskan, karakter rasa dan aroma cerutu Robusta memiliki aroma khas tembakau Kuba dengan kesan rasa mantap dan lebih spesifik.

Untuk cerutu Corona, memiliki kesan rasa sedikit lebih ringan dibanding Robusto. Sedang Half Corona lebih ringan dibanding Corona.

Selain tiga cerutu tersebut, BIN Cigar juga memproduksi cerutu kecil El Nino dan Maumere yang rasa dan aroma khas tembakau Cuba dengan kesan rasa ringan, soft, dan netral.

Bagi tamu dari luar kota Jember bisa berbelanja aneka cerutu di toko oleh-oleh di Jubung yang dikelola BIN di sebelah pabrik yang sangat lengkap pilihan rokok cerutunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun