Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

Koresponden Kompas di Jatim (1983-1986) Wartawan Tabloid Nova (1986- 1989) Peneliti Litbang Kompas (1990-2002) Penulis buku travel (2010-sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Taj Mahal, Lambang Cinta yang Tiada Duanya

15 Agustus 2019   05:01 Diperbarui: 15 Agustus 2019   10:55 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ukiran bunga mawar di dinding marmer sepanjang tembok makam sangat detail (dok asita)

Bangunan Taj Mahal yang sangat kokoh dan indah (dok asita)
Bangunan Taj Mahal yang sangat kokoh dan indah (dok asita)
Perancang Taj Mahal adalah Ustad Ahmad Lahauri. Bahan bangunan  didatangkan dari seluruh India dan Asia Tengah dan dibutuhkan 1000 armada gajah untuk mengangkutnya ke lokasi. Kubah pusat setinggi 187 kaki di tengah bangunan berwarna putih tampak mencolok dari kejauhan sudah terlihat. 

Batu pasir merah dibawa dari Fatehpur Sikri, Jasper dari Punjab, Giok dan Kristal dari Cina, Pirus dari Tibet, Lapis Lazuli dan Safir dari Sri Lanka.Semua bahan bangunan diambil dari  bahan yang terbaik, seperti batubara dan Cornelian dari Saudi dan berlian dari Panna. Dalam semua 28 jenis langka, batu semi mulia dan berharga digunakan untuk pekerjaan ini di Taj Mahal. Bahan bangunan utama, marmer putih dibawa dari tambang Makrana, di Rajasthan.

Ukiran bunga mawar di dinding marmer sepanjang tembok makam sangat detail (dok asita)
Ukiran bunga mawar di dinding marmer sepanjang tembok makam sangat detail (dok asita)
Ketika saya masuk ke areal pemakaman tepat di bawah bangunan kubah putih, terasa ada suasana magis di sana. Lokasi makam tepat di bawah kubah berwarna putih gedung utama Taj Mahal di dalam ruangan. Suasana makam dibikin gelap dan lampu sengaja dimatikan. 

Hanya ada satu senter yang menyala dan ada suara lagu sendu berbahasa India yang diputar membuat suasana di dalam ruangan makam sangat syahdu.

Turis hanya diberi kesempatan satu putaran masuk di dalam areal makam permaisuri yang meninggal karena melahirkan anaknya. Antrian masuk di dalam areal makam cukup panjang dan turis tidak boleh berlama-lama di dalam ruangan makam.

Bersama adik dan ponakan di taj mahal (dok asita)
Bersama adik dan ponakan di taj mahal (dok asita)
Dalam satu tahun ada 8 juta turis yang datang dari seluruh dunia untuk melihat maha karya bangunan makam yang begitu detail ukiran kaligrafi dan bunga di dinding tembok yang semuanya terbuat dari marmer. Sekarang setiap turis dibatasi hanya 2 1/2 jam sekali kunjungan, untuk mengurangi kepadatan turis di areal makam.

Di areal taman banyak kolam air mancur dan areal rumput hijau yang membuat suasana kawasan Taj Mahal kelihatan begitu indah dan asri. Taman dan pepohonan di taman sangat terawat .Konon awal pembangunannya areal hutan di sini ditumbuhi banyak pohon apel.

Banyak warga lokal yang berkunjung bukan hanya turis asing yang datang. Beberapa wanita muda dari warga lokal India  tanpa diminta membantu rombongan saya memakai kain sari. Kami ada 10 orang wanita dalam satu rombongan memang sengaja memakai kain sari selama di kawasan Taj Mahal untuk mengambil foto.

Bangunan Taj Mahal tepat di samping aliran Sungai Yuma dan di samping kiri dan kanannya sengaja dibangun masjid dengan dinding tembok berwarna merah yang banyak juga detail lukisan kaligrafi bertulis Arab.

Hampir dua setengah jam saya berjalan di antara taman dan mengelilingi bangunan Taj Mahal sampai akhirnya sampai di pintu keluar. Sangat mengesankan bisa mengunjungi Taj Mahal , sebagai salah satu impian tujuan wisata saya selama ini yang akhirnya terwujud. Bila berkunjung ke India jangan lewatkan untuk berkunjung ke areal makam Taj Mahal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun