Budaya membuang sampah pada tempatnya (dok asita)
Akibat dari tidak tersedianya tempat sampah banyak botol dan gelas minuman tergeletak di pot-pot besar di area trotoar Jalan Thamrin dan di pintu keluar Stasiun Lebak Bulus ketika saya naik kereta MRT hari Minggu lalu.Â
Memang pada hari libur penumpang kereta lebih panjang antriannya sampai ada sistem buka-tutup untuk menghindari penumpukan penumpang di stasiun bawah tanah Hotel Indonesia.
Hal ini dimanfaatkan oleh pedagang minuman yang menawarkan dagangannya di antara antrian penumpang yang ingin masuk stasiun, sehingga menyebabkan banyaknya sampah di pintu masuk Stasiun MRT Hotel Indonesia.
penulis di pintu masuk stasiun MRT (dok asita)
Saran saya sediakan tempat sampah di pintu masuk dan keluar setiap Stasiun MRT. Budaya "Tahan, Simpan dan Pungut Sampah" diterapkan di area di dalam kereta MRT dan di dalam area Stasiun MRT setelah area
check in penumpang. Karena budaya menyimpan sampah bagi bangsa Indonesia masih perlu waktu untuk, salah satunya sosialisasi dengan membuat poster besar di area stasiun dan petugas harus berani menegur penumpang yang membuang sampah sembarangan.Â
Semoga di waktu mendatang budaya menyimpan sampah sudah bisa dilaksanakan penduduk Jakarta yang naik MRT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Otomotif Selengkapnya