Bagaimana menyikapi menghemat biaya bagasi  ketika naik pesawat. Gampang saja sebelum terbang barang-barang yang harusnya di bagasi kita paketkan saja pakai layanan perusahaan antar barang atau jasa cargo pesawat. Sedangkan penumpang cukup membawa barang di kabin saja
Daripada harus membayar tarif bagasi pesawat yang mengenakan tarif bagasi tambahan yang mahal.Contoh Lion Air mengenakan biaya untuk bobot 5 kilogram (kg) sebesar Rp 155.000, 10 kg sebesar Rp 310.000, 15 kg sebesar Rp 465.000, 20 kg sebesar Rp 620.000, 25 kg sebesar Rp 755.000, dan 30 kg sebesar Rp 930.000.
Setelah Lion Air, Citilink dan Wings Air mencabut layanan bagasi cuma-cuma 20 kilogram. Penumpang hanya diizinkan membawa 1 (satu) buah tas kabin berukuran 56 x 36 x 23cm (sudah termasuk dengan gagang dan roda tas).
Itu semua disertai dengan 1 (satu) buah tas kabin berukuran kecil seperti tas laptop atau tas tangan dengan ukuran 40 x 30 x 10cm. Total berat kedua tas tersebut tidak lebih dari 7 kg.
Sedangkan barang bebas pajak yang dibeli di Bandara Internasional akan dibebaskan dari persyaratan barang bawaan yang telah ditentukan.
Dengan syarat barang-barang tersebut harus dikemas dalam Security Tamper-Evident Bag (STEB) dan memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan oleh negara tujuan. Barang tersebut harus disertai dengan bukti pembelian hingga dibawa turun dari pesawat.
Untuk membawa barang di kabin ada syarat tidak boleh membawa benda tajam seperti gunting,garpu, alat potong kuku, cukur kumis, silet, pisau dan benda tajam termasuk keris, pedang, alat panah.
Jadi alat-alat kosmetik seperti parfum, pembersih wajah, foundation masing-masing juga dikemas dalam masing-masing botol 100 ml kemudian dimasukkan dalam plastik transparan dan ditutup rapat.
Untuk tas kabin 7 kg lebih praktis membawa ransel dengan baju digulung. Misal pergi seminggu cukup membawa celana 2 dan blus mix-max 4 buah. Jaket dan celana jean dipakai saja selama terbang.Â
Juga kacamata dan ikat pinggang. Agar ransel kita cukup untuk membawa kamera, telepon genggam, power bank dan dompet. Bawa juga botol kosong untuk isi ulang air setelah mendarat untuk penghematan minum air selama perjalanan di darat.
Saya lebih suka hanya membawa tas kabin karena tidak perlu antri di bagian pengambilan bagasi, tidak ada resiko bagasi hilang atau menyasar di kota lain, dan tentunya lebih murah naik pesawat tanpa bagasi.
Kalau terpaksa membeli bagasi untuk oleh-oleh solusi yang saya lakukan sebelum terbang, dipaketkan dulu bagasi kita dengan perusahaan pengiriman barang bisa melalui PT POS, JNE atau TIKI.Â
Kalau barangnya banyak dan butuh cepat bagasi kita bisa dikirim melalui jasa cargo pesawat atau cargo kapal laut jika jumlah barangnya mencapai kwintal. Jadi perlu kreatif memakai bagasi.
Tirulah pedagang luar daerah yang membeli barang dagangan di Tanah Abang. Mereka mengirim barangnya dengan cargo atau layanan truk di sekitar Tanah Abang yang melayani di seluruh Pulau Jawa dan Sumatera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H