Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

pecinta traveling dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Wisata Kuliner Unik di Banyuwangi

19 Desember 2018   08:42 Diperbarui: 20 Desember 2018   02:53 1555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berkunjung ke Banyuwangi, Jawa Timur banyak pilihan kuliner yang tidak ada di kota lain. Seperti rujak soto yang unik. Ada nasi tempong yang pedas, dan nasi rawon Bik Ati yang lezat. Untuk oleh-oleh ada beberapa pilihan makanan mulai Pia Glenmore, sale pisang, kerupuk cumi, bagiak, rengginang, kerupuk kulit. Berbagai macam jajan pasar juga tidak kalah menarik untuk dicoba rasanya.

Beberapa kali saya berkunjung ke Banyuwangi selalu yang saya buru pertama kali rujak sotonya karena terasa segar dan nikmat. Untuk oleh-oleh buat keluarga, paling favorit Pia Glenmore dan sale pisang yang manis serta legit. Kuliner di Banyuwangi tentu juga harus minum kopi osing yang dikenal dengan nama Kopai Osing yang baunya harum dan sedap.

Rujak Soto

Anda pernah bayangkan makan campuran rujak petis dan kuah soto jerohan sapi? Bila Anda ingin kuliner asli Banyuwangi, makanan rujak soto adalah makanan khas kota di ujung timur Pulau Jawa ini. Rujak soto adalah campuran soto jerohan daging dan rujak petis seperti kebanyakan rujak di Jawa Timur. 

Campuran rujak yang terdiri tahu tempe dan rebusan sayuran kacang panjang, taoge, kangkung kemudian disiram dengan kuah soto panas yang encer dan babat rebus.

Rasanya segar campuran rasa petis, pedas, asin dan kuah soto. Rujak soto di Banyuwangi yang terkenal dengan kota Blambangan ini hampir ada di semua sudut kota. Rujak soto yang enak dan murah antara lain Mbok Tien di Welaran, Banyuwangi. Cukup Rp 15.000 Anda sudah bisa makan rujak soto yang babatnya menumpuk diatas rujak soto. Rujak yang disiapkan adalah rebusan sayuran taoge, kacang panjang, kangkung dan gorengan tahu serta tempe.

Babat dan usus dari sapi harus direbus sampai empuk dulu baru dibikin bumbu soto yang encer dan berwarna kekuningan dari bumbu kunyit untuk menghilangkan baus amis babat. Supaya rasa rujaknya nikmat harus ada campuran bumbu pisang klutuk dan petis udang yang enak.

Melihat pedagang melayani pelanggannya dimulai dengan mengulek di cobek batu yang cukup besar bumbu kacang tanah, cabe, gula merah dan petis. Setelah rujaknya jadi, penjual tanpa ragu-ragu langsung menyiramkan kuah soto yang panas dan babatnya keatas rujak.

Pembeli akan ditanya pakai cabe berapa? Sebelum memesan rujak soto. Cabe di Banyuwangi lebih pedas dibanding di Jakarta karena cabe rawitnya kelihatan gemuk dan merah.

Saya mencoba makan rujak soto dengan cabe satu biji saja sudah kepedesan. Setelah diaduk kuah dan rujaknya hemmm cukup nikmat dan tidak ada rasa amis sama sekali dari babatnya. Rasa campuran pedas, asin, petis, dan kuah soto langsung menyergap lidah. Kuah soto yang panas dan campuran rujak cocok buat musim hujan sekarang.

Minuman yang cocok setelah makan rujak soto adalah es temulawak. Minuman khas Banyuwangi yang terdiri dari rebusan bumbu dapur temulawak, kapulaga dan cengkeh ini sangat nikmat untuk menghilangkan rasa pedas rujak soto. Es temulawak hanya Rp 5.000 per gelas sudah cukup menghilangkan dahaga. Sayang saya lupa mengambil foto minuman temulawak meski sering minum ketika berkunjung ke Banyuwangi.

Nasi Tempong

Makanan lain yang perlu dicoba adalah nasi tempong untuk merasakan nasi sambal dengan rasa cabe yang amat pedas dan sampai merasa pipi ditempeleng. Karena rasa pedasnya nasi tradisional itu dinamakan nasi tempong yang artinya merasa ditempeleng karena pedasnya.

Nasi tempong adalah nasi yang disajikan bersama lauk tahu, tempe, bakwan jagung goreng, dan lauk pauk ayam goreng, lele goring, ikan jambal goreng tepung, dan pepes ikan tongkol. Ditambahi lalapan sayuran rebus seperti sayuran bayam, kenikir dan daun kemangi. Terakhir sayurannya disiram dengan sambal cabe campur kacang yang sangat pedas.

Nasi tempong lauk pelasan (dok asita)
Nasi tempong lauk pelasan (dok asita)
Bau bumbu dapur kencur sangat terasa di sambalnya. Nasi tempong banyak dijual di warung-warung seputaran sudut Kota Banyuwangi dengan harga standar Rp 10.000. Tetapi harga akan berubah sampai Rp 20.000 tergantung lauk yang dipilih. Kalau ditambahi ayam goreng, ikan kembung atau kikil goreng lauk khas Jawa Timur memang terasa mahal. 

Penjual nasi tempong memang hanya berupa warung-warung kecil ala kaki lima. Salah satunya yang ramai pengunjung adalah Warung Mbak Sum di Jalan Ahmad Yani, Banyuwangi yang sangat strategis lokasinya karena dekat sekali dengan bank-bank pemerintah. 

Sehingga pas waktu makan siang sangat ramai pengunjungnya. Warung Mbak Sum hanya ala kaki lima dan bertenda plastik. Meja dan kayu diatur memanjang dengan lauk sudah disiapkan di atas meja. Pengunjung tinggal memilih lauk makanannya. Saya sengaja memilih menu nasi jagung karena jarang makan di Jakarta.

Mencicipi rasa sambalnya terasa menyengat di lidah pedasnya dan membuat panas di telinga. Nasi tempong sebenarnya sangat sederhana pengaturannya dan sensasi rasa dari sambalnya saja. Tapi karena rasa pedasnya sambal yang berbau kencur membuat kangen warga Banyuwangi yang merantau ke luar kota.

Waroeng Bik Ati

Waroeng Bik Ati dengan menu utama nasi rawon menjadi tujuan utama wisatawan di Banyuwangi karena lokasi restorannya di jalan utama Banyuwangi di depan kantor Pemda Banyuwangi.

Menu rawonnya tidak hanya daging sapi tetapi banyak pilihan antara lain rawon empal, rawon babat, rawon limpa, rawon paru, rawon lidah, rawon usus, rawon buntut dan rawon campur. Semua harga rawon dengan nasi dipatok dengan harga Rp 30.000 per porsi. Hanya khusus rawon buntut harganya Rp 50.000.

Saya makan siang dengan menu nasi rawon daging rasanya mantap sangat terasa bumbu rawonnya yang didominasi bumbu kluwek dan rempah-rempah. Kuah rawonnya tidak terlalu kental dan potongan dagingnya cukup empuk.

Selain nasi rawon ada juga pilihan lain nasi lalapan dengan pilihan lauk ayam goreng, ayam panggang, lidah, empal, lele, jerohan sapi yang semuanya digoreng.Nasi lalapan ditambah sambal pedas rasanya mantap.

Kopai Osing

Datang ke Banyuwangi perlu juga menikmati minum kopi osing yang dijamin lezat rasanya. Kopi alias Kopai Osing adalah produk kopi dari Setiawan Subekti atau dikenal dengan panggilan Pak Iwan pemilik rumah adat Osing yang dikenal sebagai rumah Sanggar Genjah Arum, di Desa Kemiren, Banyuwangi. 

Pernah menjadi tuan rumah Miss Coffee International membuat Iwan terkenal dan sekaligus mempromosikan Kopai Osing ke seluruh dunia . Tidak hanya menikmati kopinya, beberapa putri cantik dari mancanegara pernah datang ke Banyuwangi mencoba juga menyangrai kopi dengan cara tradisional, mencicipi, dan membawa pulang contohnya.

Indonesia merupakan salah negara produsen kopi berkualitas tinggi di dunia. Hanya, selama ini kopi Indonesia kurang mendapat promosi yang memadai. Sebagai pencecap kopi internasional, Iwan ingin mempromosikan Kopi Osing yang disangrai secara traditional di Desa Kemiren, Banyuwangi. Keahlian yang dia miliki diajarkan kepada siapa pun yang ingin belajar membuat kopi dengan cara terbaik agar rasa asli kopi bisa keluar.

Keahliannya tidak disimpan sendiri tetapi dia sebarkan pula kepada warga Kemiren yang menjadi duta kopi asal Ijen. Iwan pernah mengajak sekitar 200 warga Banyuwangi yang ingin belajar menyangrai kopi di tempatnya. Mereka diajarkan cara menyangrai kopi agar aromanya keluar maksimal.

Tradisi menyangrai kopi, menurut Iwan, sudah lama ada pada masyarakat Banyuwangi, terutama warga di kaki Gunung Ijen. Namun tidak semua orang menguasai tekniknya. Menyangrai kopi sampai hitam pekat menjadi kebiasaan sebagian orang Indonesia. Padahal, itu memunculkan cita rasa pahit serta menghilangkan aroma dan rasa kopi yang sesungguhnya.

Kopai osig yg nikmat (dok asita)
Kopai osig yg nikmat (dok asita)
Di balik secangkir kopi nikmat adalah pada saat menyangrai. Kopi tidak boleh gosong sekaligus tak terlalu mentah.Ia juga tak pelit berbagi ilmu menyeduh kopi kepada siapa pun, termasuk orang yang baru dikenalnya. Iwan mempraktikkan di depan para tamunya cara menyeduh kopi agar aromanya tak hilang. 

Kualitas kopi Indonesia tidak kalah dengan produk kopi dari negara lain.Kopai Osing hasil seduhan tangan Pak Iwan, saya minum sampai tiga cangkir karena nikmatnya.Saya rasa ini kopi yang paling nikmat yang pernah saya minum. "Minum Kopai Osing sekali seduh, kita bersaudara," adalah motto cara minum kopi dari Pak Iwan.

Rahasia agar minum kopi berasa nikmat, sendok adukannya harus terbuat dari kayu tidak boleh dari logam. Kemudian cara minum kopinya dengan dicium baunya terlebih dahulu sebelum diminum dan adukan kopi yang mengental di bagian paling atas cangkir diambil dulu dengan sendok diminum di awal. Barulah setelah itu diminum kopinya.

Pia Glenmore

Banyak pilihan oleh-oleh apabila pergi ke Kota Banyuwangi. Salah satunya kue Pia Glenmore, nama yang agak asing bagi lidah bangsa Indonesia. Karena nama makanan ini sengaja diambil dari sebuah nama kecamatan Glenmore di di Kabupaten Banyuwangi. Pia yang beraneka ragam isinya ini sengaja diproduksi di Kecamatan Glenmore. 

Tapi pemasarannya sudah sampai kota-kota besar di Jawa Timur seperti Surabaya dan Jember. Ketika saya mampir di salah satu tokonya di Jalan Achmad Yani, Banyuwangi, pia ditata rapi dibalik lemari kaca berdasarkan kategori rasa. Macam-macam isinya mulai rasa kacang hijau, pisang, nanas, durian, coklat, keju, stroberi dan lain-lain. Harganya rata-rata sama Rp 2.500 per biji. Tapi yang paling favorit dibeli adalah rasa kacang hijau.

Pia Glenmore (dok asita)
Pia Glenmore (dok asita)
Warna kulit kue pianya kuning kecoklatan karena panas oven menggugah selera untuk segera mencicipi kue itu. Tidak seperti pia kebanyakan yang berbentuk bulat, Pia Glenmore sengaja dibentuk lonjong gemuk dan empuk dipegangnya. Kulit pia nya yang terbuat dari tepung sangat lembut digigit dan kulit luarnya langsung rontok. 

Isi kacang hijaunya sangat terasa dan ketika terpotongkuenya. Isi kacang hijaunya sangat banyak. Ketika mencoba rasa nanas, isinya seperti selai nanas di dalam kue nastar rasanya.

Di bagian atas pianya ada titik-titik tanda warna. Coklat untuk isi coklat, hijau untuk kacang hijau, pink untuk stroberi dan semburat keju untuk rasa keju. Makanan ini sangat cocok untuk dimakan sore hari sambil minum teh dan mengobrol dengan teman-teman atau menonton televisi bersama keluarga.

Jajan pasar

Kalau ada kesempatan pergi ke pasar tradisional di Banyuwangi saya suka dengan membeli jajan pasarnya. Makanan jajan pasar yaitu cenil, gatot, ketan kukus, serabi, lupis, apem, kelepon, cenil, sawut sangat nikmat terasa banget bahan dasarnya kualitas terbaik.

Apalagi kalau menyempatkan diri datang ke Pasar Jajanan Tradisional pada setiap akhir pekan di Desa Kemiren pasti lebih banyak pilihan dan rasanya lebih lezat. Parutan kelapanya diambil dari kelapa muda yang bagus mutunya. Sangat banyak pilihan rasa jajanan yang lezat terbuat dari tepung beras asli atau bahan ubi kayu yang masih segar karena langsung diambil dari kebun.

Di pasar ini juga bisa ditemui makanan tradional Banyuwangi seperti lauk pecek pithik, dan uyah asem yang susah dicari di restoran. Sayang saya belum mendapat kesempatan mencoba makanan di Pasar Jajanan Tradisional Desa Kemiren. Pasti lain waktu, saya akan datang ke pasar yang menggunakan uang kepeng ini untuk bertransaksi jual beli.

Makanan oleh-oleh

Makanan untuk oleh-oleh dari Banyuwangi bisa dibeli di beberapa toko oleh-oleh antara lain Toko Osing Deles dan Pelangi Sari. Makanan bisa dipilih antara lain sale pisang, bagiak, manisan pala dan asem, kerupuk cumi, kerupuk ikan dan rengginang.

Manisan pala di Banyuwangi cukup tebal dan didominasi baluran gula pasir yang rasanya asam manis dan segar. Sale pisangnya terasa manis, legit dan kering. Minuman yang segar perlu dicoba juga yaitu minuman temulawak. Biasanya minuman selamat datang di hotel-hotel di Banyuwangi suguhannya temulawak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun