Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

Koresponden Kompas di Jatim (1983-1986) Wartawan Tabloid Nova (1986- 1989) Peneliti Litbang Kompas (1990-2002) Penulis buku travel (2010-sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menikmati Wisata Petualangan yang Seksi di Banyuwangi

16 Desember 2018   19:31 Diperbarui: 16 Desember 2018   20:26 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sunset di Pantai Pulau Merah (dok asita)

Taman Nasional Baluran 

Turun dari Gunung Ijen perjalanan saya lanjutkan ke Taman Nasional Baluran. Lokasinya berada di tepian Selat Bali. Di lokasi taman nasional tersebut wisatawan akan merasakan  petualangan yang berbeda. Sekitar empat puluh persen dari lahan Taman Nasional Baluran berupa sabana yang memang mendominasi kawasan tersebut. 

Di sini Anda bisa melihat binatang berjalan-jalan di antara sabana seperti banteng, kerbau liar, kijang, rusa, ayam hutan, dan burung merak seperti layaknya Taman Safari Indonesia di Puncak, Jawa Barat. Bedanya, binatang-binatang ini berada di habitat alami. Di kawasan Batangan-Bekol, terdapat sumur tua yang menjadi legenda masyarakat sekitar. Legenda tersebut menceritakan bahwa kota Banyuwangi, Bali, dan Baluran sama-sama menggali sumur.

Apabila, sumur di masing-masing kota tersebut lebih dahulu mengeluarkan air dan mengibarkan bendera, berarti kota tersebut merupakan sentral  kebudayaan. Di kawasan ini juga ada menara pandang untuk melihat lagak dan gaya binatang-binatang di sabana. 

Anda bisa melihat tingkah ayam hutan, merak, rusa, kijang, banteng, kerbau liar, hingga burung. Untuk wisatawan yang ingin bermalam di kawasan ini bisa menginap di wisata tamu yang sederhana. Sebagian besar wisatawan yang menginap adalah turis asing yang akan melanjutkan perjalanan  ke Bali.

Sabanadi Baluran (dok asita)
Sabanadi Baluran (dok asita)
Di kawasan Pantai Bama yang berbatasan dengan Selat Bali, wisatawan bisa memancing, menyelam, snorkeling, melihat perkelahian antara rusa jantan-betina, dan menyaksikan sekawanan kera abu-abu yang memancing kepiting atau rajungan dengan ekornya pada saat air laut surut. 

Di siang hari, Anda dapat melihat Pulau Bali yang tampak di kejauhan. Sangat unik melihat kegiatan hewan-hewan tersebut di hutan yang masih asli. Musim kunjungan terbaik adalah di bulan Maret sampai Agustus setiap tahunnya. Sebab di bulan ini hujan jarang terjadi, sehingga pengunjung dapat menyaksikan binatang yang sedang berjalan-jalan di sabana. 

Cara mencapai Taman Nasional Baluran, dari Kota Surabaya  dapat mengarahkan kendaraan menuju Banyuwangi kemudian masuk Batangan. Perjalanan bisa dilanjutkan ke Bekol dengan jarak  sekitar 12 kilometer dengan mobil pribadi. Jalur ke Taman Nasional Baluran adalah jalur jalan darat Surabaya-Bali. Dengan demikian, wisatawan yang akan ke Bali via darat, bisa mampir ke Baluran untuk melihat sensasi binatang-binatang berjalan-jalan di hamparan sabana.

Desa Wisata Kemiren

Masuk ke sudut-sudut Desa Kemiren sangat terasa suasana desa yang kental dengan budayanya.Banyak pintu rumah yang dihiasi dengan gambar burung kuntul dan ketika saya mendapat kesempatan masuk ke salah satu rumah kuno dari masyarakat Osing. Sangat surprise melihat ruang tamu di tata arstistik dengan mebel kayu kuno. Cangkir-cangkir porselin kuno disusun di lemari kaca. Dapurnya yang masih tradisional dengan tungku kayu dibiarkan tetap digunakan untuk memasak sehari-hari.

Desa Kemiren telah ditetapkan sebagai desa wisata dan Desa Osing yang sekaligus dijadikan desa cagar budaya untuk melestarikan suku osing. Area wisata budaya yang terletak di tengah desa itu menegaskan bahwa desa ini berwajah Osing dan diproyeksikan sebagai cagar budaya Osing. Banyak keistemewaan yang dimiliki oleh desa ini di antaranya penggunakan bahasa khas yaitu bahasa Osing yang telah menjadi bahasa sehari-hari penduduk Banyuwangi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun