Asian Games 2018 di Jakarta akan berakhir.Minggu besok akan dilakukan acara penutupan. Sudah diputuskan Asian Games 2022 akan diselenggarakan di Kota Hangzhou, Cina.
 Kota yang sejuk dengan adanya danau tepat di tengah kota ini lebih cocok disebut kota melepas penat atau istirahat. Hawanya  sejuk mirip udara di Bandung. Yang membedakan karena adanya danau di tengah kota membuat pusat hiburan semua ada di seputar Danau Barat namanya.
Saya mengagumi air danau yang berkilau, dengan latar belakang pegunungan berkabut, dan pagoda besar menandai  kawasan  dengan keindahan alam yang lokasinya pas di tengah kota.Â
Danau yang indah  ini,  telah mengilhami banyak pujangga dan seniman untuk menciptakan karya seni. Jack Ma trilyuner terkaya dunia berasal dari Hangzhou ketika mengawali kariernya sebagai guru sekolah. Juga pusat bisnis Alibaba ada di kota yang santai ini.
Tidak heran Jack Ma sengaja hadir pada penutupan Asian Games 2018 di Jakarta karena dia ditunjuk sebagai salah satu panitia Asian Games 2022 nanti.
Ada juga berbagai kebun, pagoda, dan kuil. Disinilah warga Hangzhou datang untuk mencari  inspirasi atau traveling dan wisatawan luar, suka mengambil  foto untuk mendapatkan foto yang  instagramable.Kalau sore hari banyak masyarakat Hangzhou yang sengaja menari dansa bersama teman-temannya di pinggir danau dengan diiringi musik yang keras. Kesannya masyarakatnya santai banget menikmati hidup
Pengunjung bisa naik perahu menyusuri danau ini, melihat pagoda yang legendaris karena legenda Siluman Ular Putih yang terkenal  dalam film serinya di televisi  Indonesia. Pernah dengar kisah tentang siluman ular putih?Â
Ini adalah legenda paling terkenal di Cina. Konon, legenda itu terjadi di sebuah danau cantik di Danau Barat di Hangzhou, Provinsi Zhejiang. Cerita tersebut berawal dari seekor ular putih yang muncul di dunia untuk menjadi manusia. Konon, ular itu akhirnya berubah menjadi seorang wanita cantik.
Beberapa tahun kemudian, anak ular putih yang sudah dewasa bersaksi di depan pagoda untuk mengorbankan dirinya demi membebaskan ibunya. Para dewa mendengar dan menghancurkan pagoda. Keluarga kecil itu pun kembali bersatu.Â
Legenda itu menjadi salah satu alasan turis menyambangi  Danau Barat. Membentang seluas 5,6 Km2, danau ini menjadi pusat kehidupan spiritual warga China selama beberapa dinasti.
Pengunjung bisa mengambil foto menarik dengan latar belakang danau yang cantik dan pagoda diatas bukit pada saat menyusuri perahu.
 Di sekeliling danau terdapat  trotoar bagi pejalan kaki yang luas dilengkapi dengan taman yang hijau dan pohon yang rimbun. Ketika sore hari banyak pengantin sengaja mengambil foto di seputar danau ini.
Pemandangan alamnya yang hijau dan asri serta airnya yang bersih membuat tempat ini  merupakan danau buatan berumur 1.000 tahun lebih yang memiliki luas 5,6 km2. Area ini juga dikelilingi oleh gunung, sehingga udaranya masih bersih dan sejuk.
Danau yang memiliki luas lingkar 15 km ini memiliki 3 jembatan yang salah satunya merupakan jembatan Broken Bridge.Â
Ketiga jembatan ini menyambungkan 3 pulau buatan yang ada di danau Xi Hu. Pulau-pulau itu bernama San Tang Yin Yue atau Pulau 3 Kolam yang Memantulkan Cahaya Bulan, Huxin Ting atau Paviliun Tengah Danau dan Ruan Dunhuanbi atau Pulau Ruan.
Satu tempat yang harus dikunjungi, tentu saja Broken Bridge. Jembatan ini konon adalah tempat bertemunya siluman ular putih dengan Xu Xian.
Datanglah di pagi hari agar bisa menyusuri jalur pejalan kakinya dengan leluasa. Kunjungi Tiga Kolam yang Memantulkan Bulan.
 Ini adalah tiga pagoda yang ditata dalam formasi segi tiga di dalam air. Di pagi hari akan dijumpai banyak masyarakat yang melakukan olahraga senam bersama dan taichi. Saya suka melihat kegiatan di pagi hari ini.
Paling indah datang pada saat bulan purnama, sewaktu ribuan lilin dinyalakan di dalam ketiga pagoda. Sempatkan mengelilingi pagoda, kuil, dan gereja yang menghadap ke danau.Â
Kunjungi Paviliun Tengah Danau, paviliun tertua di Hangzhou. Tempat yang tenteram ini disebut-sebut mengilhami puisi terkenal Chong Er (Cinta Abadi).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H