Para pengamat bola berharap pemain aksi diving mendapat hukuman dari FIFA sehubungan dengan aksi drama yang berbuntut kecurangan di dunia sepak bola. Seharusnya ada hukuman larangan bermain tiga sampai lima kali pertandingan,  bagi pelaku diving yang tertangkap kamera dan terbukti bersalah. Di setiap pertandingan tingkat dunia, selalu tersedia ratusan kamera di lapangan yang videonya bisa ditayang ulang untuk mengumpulkan bukti  kecurangan dengan tindakan diving. Ayo FIFA ditunggu aksinya bersikap tegas bagi pelaku pemain bola sekelas Piala Dunia yang terbukti diving.
Meski sekarang sudah ada teknologi canggih Video asisten wasit atau  Video Assistant Referee (VAR) adalah asisten wasit sepak bola yang bertugas meninjau keputusan wasit kepala dengan melihat rekaman video instan. Tapi para wasit Piala Dunia belum memanfatkannya.
Terbukti dalam kejuaraan Piala Dunia , para wasit belum berbuat sangat tegas untuk pelaku diving meski ada teknologi VAR yang sudah canggih. Aksi diam juga dilakukan FIFA yang tidak membuat investigasi secara menyeluruh bagi pelaku diving.
Semoga hal ini menjadi pelajaran bagi pecinta dan pemain sepak bola untuk berbuat sportif di setiap pertandingan kalau tidak mau diolok-olok netizen sebagai pemain unggulan diving dan akan kehilangan hormat publik kepada pemain yang berhobi diving. Bagi penonton sepak bola bareng "Jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda".  Rasa  euphoria berupa antusiasme masyarakat Indonesia terhadap pesta bola dunia jangan sampai terganggu dengan meme-meme atau membuat rasa kesal penonton akibat pelaku diving pemain bola kelas dunia tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H