Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

Koresponden Kompas di Jatim (1983-1986) Wartawan Tabloid Nova (1986- 1989) Peneliti Litbang Kompas (1990-2002) Penulis buku travel (2010-sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sawah Berbentuk Jaring Laba-laba Hanya Ada di Ruteng, Flores

8 Mei 2018   19:58 Diperbarui: 9 Mei 2018   20:30 1613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum pergi ke Flores, saya sering melihat foto-foto sawah cancar di kalender atau buku-buku  agar bisa kesana. Syukurlah akhirnya saya bisa mengunjungi sawah yang yang berbentuk seperti  jaring sarang laba-laba ini atau yang lebih dikenal dengan nama lingko spiderweb rice field.

Sawah dengan bentuk laba-laba ini sangat menarik. Lebih menarik berkunjung saat padi baru ditanam  atau akan panen satu bulan sedang tumbuh berwarna hijau dan kuning, sehingga garis bentuk sarang  laba-labanya kelihatan jelas.

Sawah bagi masyarakat Manggarai bukan sekadar tempat menanam padi. Begitu dihargai sawah sebagai  penunjang kehidupan, maka sawah harus diatur oleh adat dan istiadat yang sarat makna dan filosofi.

Nenek moyang orang Manggarai sudah menerapkan sistem pembagian sawah yang disebut lingko. Lingko adalah tanah adat yang dimiliki secara komunal untuk memenuhi kebutuhan bersama masyarakat.

Ada titik point untuk melihat dan mengambil foto  yang strategis  di Kampung Lingko. Sudah ada  jalan dengan tangga semen untuk naik ke puncak bukit kecil tempat melihat dari atas sawah cancar ini. Para wisatawan harus mendaki bukit sekitar dua ratus meter dahulu untuk melihat pemandangan persawahan berbentuk jaring laba-laba.

Beruntung sudah bisa datang kesini (dok pribadi)
Beruntung sudah bisa datang kesini (dok pribadi)
Wisatawan akan terlebih dahulu mengunjungi  rumah adat dengan dijaga seorang juru kunci, dimana wisatawan yang datang  harus mengisi buku tamu dan memberi kontribusi tiket masuk  seikhlasnya.

Sawah berbentuk sarang laba-laba ini terletak di Desa Cancar, sekitar 17 km sebelah barat Ruteng. Sawah ini dapat dicapai dengan mobil pribadi ,  dan kendaraan umum karena jalannya beraspal bagus , Dari Ruteng menuju arah ke  Labuan Bajo, sesampai di perempatan pasar Cancar ambil jalan ke arah utara ke arah sawah Lingko. Kemudian naik bukit di Desa Cancar untuk melihat pemandangan sawah sarang laba-laba.

Sawah berbentuk sarang laba-laba ini menarik untuk dilihat karena hanya satu-satunya di Indonesia,  bisa juga jadi satu-satunya di dunia. Konon menurut cerita penduduk setempat pembagian sawah model sarang laba-laba ini berdasarkan kearifan budaya penduduk Manggarai yang sejak dulu gemar bertani. Sawah berbentuk sarang laba-laba ini adalah warisan budaya Manggarai yang sangat menakjubkan.

Ketika saya datang, sebagian padi di sawah ini ada sebagian yang telah menguning. Jadi bentuk sarang laba-laba nya kelihatan jelas dari atas bukit.Apalagi cuaca sangat cerah. Kalau datang kesini disarankan pagi hari  di musim kemarau menghindari  musim hujan, karena tangga semen cukup licin dan bukit untuk melihat sawah bisa becek dan kotor karena bertanah liat.

Melihat dari atas Bukit Cancar, sawah yang kelihatan mirip bentuk garis jaringan laba-labanya  membuat saya terharu dengan pemandangan yang langka ini. Ketika saya datang cuaca sangat cerah, langit sangat biru. Sawah cancar ini dilatar belakangi deretan gunung hijau membuat pemandangan menjadi indah.Apalagi di pagi hari masih banyak petani yang bekerja mendorong kerbaunya membajak sawah.Sesekali suara jangkrik terdengar di antara alang-alang dan beberapa ayam berkeliaran di balik bukit.

Garis pematang sawahnya benar-benar seperti gambar jaring laba-laba raksasa. Sawah yang aslinya berbentuk lingkaran itu diiris garis pematang sawah berbentuk segi tiga, lalu menjadi seperti jaring laba-laba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun