Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

Koresponden Kompas di Jatim (1983-1986) Wartawan Tabloid Nova (1986- 1989) Peneliti Litbang Kompas (1990-2002) Penulis buku travel (2010-sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Melihat Hantu dari Berbagai Dunia di Museum Hantu, Malaysia

27 April 2018   13:33 Diperbarui: 27 April 2018   21:49 3260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
suasana ruang makan vampire (dok pribadi)

Bagi yang pengin bertemu hantu dan berhobi penantang uji nyali bisa datang ke Museum Hantu atau Ghost Museum di Penang, Malaysia. Tapi bukan hantu betulan lho. Disini banyak disimpan replika boneka hantu yang ditampilkan tak hanya berasal dari Malaysia saja, tapi juga dari negara lain. Hantu-hantuan dari Indonesia ada kuntilanak dan pocong.

Museum yang terletak di jalan Lebuh Melayu Nomor 57, Pulau Pinang ini menjadi salah satu atraksi  museum yang tak bisa dilewatkan begitu saja apabila traveling ke Penang. Museum ini terletak di kawasan George Town yang tidak jauh dari lokasi mural di tembok tua Penang.

bermain dengan hantu-hantuan
bermain dengan hantu-hantuan
Rasa takut ada juga ketika saya  melangkahkan kaki ke bagian dalam museum. Turis akan memasuki lorong yang gelap dengan hantu yang siap mengejutkan dari belakang. Sosok  kuntilanak langsung menyambut di ujung jalan. Suasana museum ada suara-suara yang menakutkan dan di dinding tiba-tiba keluar gambar-gambar tengkorak.

hantu pisang (dok pribadi)
hantu pisang (dok pribadi)
Masuk lebih ke dalam, saya melihat hantu-hantuan dan sejumlah tangan mengerikan keluar dari dalam dinding. Penerangan yang redup serta darah menambah kesan seram di dalamnya.

Guide yang mengantar saya ikut menakuti pengunjung lain dengan memukul pintu membuat kaget orang lain. Dan saya juga tiba-tiba menjerit ketika ada yang menggaruk punggung saya di tempat gelap. Ternyata yang menggaruk saya adalah guide lain yang sengaja menakuti turis.

Suasana luar museum (dok pribadi)
Suasana luar museum (dok pribadi)
Guide disini sangat ramah menjelaskan asal-usul hantu dari berbagai negara dan membantu mengambil foto serta mengarahkan pengunjung untuk berfoto di antara hantu-hantu jadian yang ada di museum. Juga membolehkan pengunjung untuk mengabadikan momen-momen yang menakutkan dengan memberi penerangan khusus dari telepon genggamnya. Karena suasana museum sengaja dibikin gelap dan sedikit remang-remang.

Tempat ini  sangat layak untuk dikunjungi dan  tentunya datang kesini akan lebih baik kalau beramai-ramai dengan  dengan keluarga atau teman.

pocong dari indonesia
pocong dari indonesia
Turis juga bisa mencoba memakai kostum hantu untuk mengambil beberapa foto. Saya mencoba kostum kuntilanak dan ketika saya pasang di profil picture whatsaap  banyak yang berkomentar kok menakutkan profilnya.

bersama hantu dari cina
bersama hantu dari cina
Dari luar suasana museum sudah terasa dengan hiasan beberapa replika hantu dari Cina. Tiket masuk cukup 18 Rm atau sekitar Rp 70.000 dan jam buka museum mulai pukul 10.00 sampai 19.00 waktu Penang yang lebih cepat waktunya satu jam dari Jakarta. Letak dan bangunan Ghost Museum hanya berupa ruko bangunan lama seperti kebanyakan deretan ruko tua di Georgetown.  

mencoba memakai kostum kuntilanak
mencoba memakai kostum kuntilanak
Disini sebenarnya terdapat hantu dari 5 negara salah satunya hantu dari Indonesia yaitu kuntilanak dan pocong. Kuntilanak disini digambarkan sedang melayang di udara. Koleksi hantu lainnya berasal dari Jepang, Cina, Amerika dan Mesir.

properti untuk foto turis (dok pribadi)
properti untuk foto turis (dok pribadi)
Di museum ini juga disediakan beberapa properti disetiap ruangan. Fungsi properti ini agar pengunjung dapat berperan langsung sebagai hantu. Saat saya mengunjungi hanya ada 3 ruangan yang memiliki properti yaitu ruangan vampire dengan bentuk ruang makan lengkap dengan piring sendok.

Ada lagi ruang televisi dengan hantu Jepang dan ruang mayat. Di ruang makan,  anak saya Aji berusaha berpura-pura jadi sajian makanan diatas piring.

ruang makan vampire
ruang makan vampire
Karena ruangan museum hanya dua lantai di gedung yang seperti ruko. Jadi cukup waktu satu jam saja untuk mengelilingi seluruh ruangan. Horor yang berliku diakhiri dengan toko suvenir. Menyenangkan juga  melihat dan bermain asalkan ada temannya. 

Terus terang kalau sendirian saya tidak akan berani masuk. Saya berharap di waktu mendatang pihak museum bisa  menambahkan lebih banyak tokoh dan tambahkan beberapa cerita hantu ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun