Bagi dunia penerbangan yang paling penting adalah happy landing, yaitu mendarat dengan mulus. Karena percuma saja, pesawat bisa terbang atau take off tetapi tidak bisa mendarat dengan sempurna. Karena itu, penumpang harus bisa diajak bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran akan keselamatan penerbangan.
Pentingnya keselamatan penerbangan, dengan cara mematuhi berbagai prosedur  penerbangan, agar penerbangan selamat sampai tujuan dengan selamat, aman dan nyaman dimulai dari diri sendiri setiap penumpang.Prosedur keselamatan penerbangan dimulai dari darat, yaitu ketika penumpang mulai memasuki area gedung terminal bandara.
Disini, pertama kali akan dilakukan pemeriksaan keamanan, baik terhadap barang bawaan maupun terhadap badan penumpangnya. Â Untuk keamanan barang bawaan akan diperiksa melalui alat detektor X-ray, sedangkan untuk pemeriksaan keamanan penumpangnya akan melalui gawang detektor logam atau Walk Through Metal Detector. Gawang detektor logam adalah alat keamanan yang digunakan untuk mendeteksi apakah ada logam di tubuh orang yang melewatinya. Ke dua alat ini merupakan peralatan keamanan yang harus dimiliki petugas keamanan bandara saat memeriksa penumpang di jalur pemeriksaan.
Di dunia penerbangan, selama setahun terakhir ini terjadi beberapa kejadian yang menyangkut keselamatan penumpang yang menjadi viral karena ulah manusia.
- Larangan merokok di dalam pesawat
Adanya larangan merokok di dalam kabin maupun di dalam toilet pesawat, tak hanya terkait dengan kesehatan saja, namun juga terkait erat dengan keselamatan dan keamanan penerbangan. Federation Aviation Administration (FAA) pada tahun 1989 mengeluarkan larangan merokok dalam pesawat. Alasannya, semua benda yang mengeluarkan api berpotensi membahayakan penerbangan. Larangan itu lalu disebarluaskan dan diberlakukan di berbagai penjuru negara. Larangan itu bukan hanya berlaku saat pesawat sedang di udara, tetapi juga saat pesawat berada di darat.
Dampak merokok dalam pesawat mungkin tidak secara langsung menyebabkan pesawat terbakar atau meledak, namun menimbulkan banyak efek samping dalam pesawat. Sistem sirkulasi udara di dalam pesawat tidak didesain untuk menangkal asap rokok yang masif. Asap rokok menyebabkan udara di dalam kabin akan tercemar polusi, dan bau asap rokok akan menggangu penumpang lainnya. Selain itu, percikannya api rokok sangat sensitif dan berpotensi menimbulkan kebakaran.
Larangan merokok di pesawat ini terbilang sebagai aturan yang baru di dunia penerbangan. Tahun 1989 Amerika Serikat menjadi pelopor larangan merokok di pesawat.
Kasus pelanggaran aturan larangan merokok dalam penerbangan di Indonesia terjadi pada hari Minggu 25/2/2018. Kejadian ini bermula ketika kami mendapatkan informasi mengenai seorang penumpang yang masih merokok saat menuju pesawat penerbangan terakhir Citilink tujuan Halim-Denpasar dengan kode penerbangan QG 156 .(sumber:kompas.com)
Penumpang tersebut tetap merokok saat hendak menaiki tangga pesawat. Di saat bersamaan, pesawat sedang mengisi bahan bakar avtur (refueling) dan posisinya dekat dengan engine.