Pada saat ini, melakukan perjalanan dengan naik pesawat bukan merupakan transportasi yang dianggap mahal dan bergengsi. Hampir semua lapisan masyarakat di Indonesia, sudah bisa naik pesawat. Banyak maskapai penerbangan yang menawarkan tiket dengan harga promo dan terjangkau, bahkan kadang-kadang harganya sampai nol rupiah dan konsumen hanya dikenakan pembayaran pajak saja. Hal ini pernah saya alami sekitar tiga tahun yang lalu pulang-pergi Jakarta-Semarang, naik pesawat low cost dengan biaya tiket hanya Rp 10.000,00.
Di kalangan penerbangan ada pepatah, Anda bisa terbang dengan gratis, tapi mendarat harus membayar. Istilahnya dalam suatu penerbangan tidak ada yang gratis, karena sejak Anda  memasuki terminal bandara, diperlukan alat-alat detektor x ray yang mahal dan petugas khusus  yang harus digaji setiap bulannya agar penerbangan Anda sangat aman. Keamanan penumpang udara sangat diperhatikan dan menjadi perioritas  utama  pemerintah.
Menurut perkiraan di Bandara Soekano Hatta saat ini, setiap jamnya hampir melayani 80 penerbangan dan setiap tahun ada 20 juta penumpang yang diangkut oleh maskapai penerbangan. Dengan padatnya penerbangan dan banyaknya penumpang, kelaikan terbang pesawat dan keamanan penumpang amat sangat diperhatikan. Hal ini disampaikan oleh Bapak Dr Ir Agus Santoso Msc, Â Dirjen Perhubungan Udara, Kementrian Perhubungan dalam acara Kompasiana Akademi Sobat Aviasi di Hotel Santika Teraskota, BSD City Minggu lalu.
Pengalaman dari seorang teman Kompasianer, Adica yang bercerita ketika sedang rehat makan siang di acara Sobat Aviasi  minggu lalu. Dia pertama kali naik pesawat membawa gunting di kabin, dan langsung guntingnya disita oleh petugas ketika akan menuju ruang boarding.
Karena hal tersebut, saya akan memberi tips bagi penumpang pesawat  agar selamat, aman, dan nyaman dalam penerbangan. Terutama bagi penumpang pemula yang  naik pesawat terbang:
       * Siapkan dari rumah, barang apa saja yang akan masuk kabin dan bagasi.
Yang bisa masuk kabin adalah dompet, telepon genggam, powerbank, kamera, laptop, alat-alat colokan listrik, baju, buku, alat kosmetik yang kesemuanya beratnya kurang dari tujuh kilogram.
Yang dilarang masuk kabin adalah  peralatan kerja atau objek dengan ujung yang tajam, seperti gunting atau silet, kapak, busur panah, pedang, keris, dan cairan lebih 100 ml  harus dimasukan dalam bagasi tercatat pada saat check-in.
Juga banyak barang yang mungkin terlihat sepele seperti gunting kuku, pinset alis, pisau cukur dan sejenisnya juga masuk kategori barang yang dilarang dalam penerbangan. Barang-barang tersebut tidak diizinkan untuk dibawa masuk ke dalam kabin pesawat.
Hal sederhana yang perlu dilakukan  sebelum berangkat ke bandara adalah siapkan tiket pesawat, KTP, dan  paspor (apabila ke luar negeri). Pastikan nama di tiket sudah sesuai dengan nama di KTP dan paspor. Karena masalah sepele nama yang berbeda karena huruf yang salah ketik, bisa membuat tiket Anda ditolak oleh petugas check in.
   * Datang ke bandara
Setelah sampai di bandara bacalah dengan seksama Anda harus masuk ke terminal berapa. Karena seperti di Bandara Soekarno Hatta ada tiga  terminal. Yakinlah dahulu maskapai yang akan Anda naiki ada di terminal berapa. Saat masuk ke dalam terminal, Anda tinggal menunjukkan tiket ke petugas agar dapat masuk ke dalam. Siapkan tiket cetak atau tiket online di handphone  Anda  dengan menunjukkan ke petugas pintu masuk terminal.
Ingatlah selalu langkah 3-2-1 sebelum terbang!
(3) Datanglah ke bandara 3 jam lebih awal. (2) Lakukanlah check-in 2 jam sebelum jadwal keberangkatan dan, (1) Pastikan kamu telah berada di ruang tunggu 1 jam menjelang waktu naik pesawat.
* Saat Check In
Saat Anda masuk ke area check in,  akan dilakukan pemeriksaan dengan melewati gawang detektor logam atau Walk Through Metal Detector, sedangkan barang bawaan akan diperiksa dengan alat detektor X-ray. Setelah Anda dan barang bawaan aman dari ke dua alat pemeriksaan tersebut, kemudian langsung antri ke petugas check in di loket yang tersedia sesuai dengan nama airlines yang tertera di tiket Anda.
Siapkan KTP dan  tiket saat mengantre untuk check-in tiket. Jika bingung loket mana yang harus Anda datangi, tanya  pada petugas. Siapkan pula tas yang akan masuk bagasi. Serahkan KTP dan  tiket pesawat Anda ke petugas check-in. Setelah itu, Anda akan mendapatkan selembar boarding pass (tiket untuk masuk ke dalam pesawat).
Perhatikan nomor kursi dan gate (gerbang) keberangkatan yang tertera di boarding pass. Setelah mendapatkan boarding pass ini, jangan lupa KTP Anda diminta kembali dari petugas, agar tidak tertinggal.
Sekarang ini ada beberapa maskapai penerbangan yang sudah bisa melakukan web check in sebelum tujuh hari,  hari H penerbangan. Hal ini akan lebih memudahkan calon penumpang, karena sudah bisa membawa boarding pass langsung ke ruang boarding. Penumpang  tanpa melakukan manual check in apabila penumpang tersebut tidak perlu membawa bagasi.
Apabila Anda memiliki bagasi, pastikan Anda menimbang dahulu barang bawaan yang di sebelah petugas. Tunggu sampai selesai  mendapat label dari petugas dan Anda akan mendapatkan bukti nomor barang bawaan  yang masuk bagasi. Jangan hilangkan bukti nomor ini, karena akan digunakan sebagai bukti pengambilan barang bawaan pada saat Anda datang di bandara tujuan nanti.
* Masuk Ruang Boarding
Sebelum masuk ruang boarding sekali lagi Anda dan barang yang dibawa ke kabin akan diperiksa melalui gawang detektor logam dan alat detektor X-ray. Lalu duduklah sesuai dengan gate yang telah ditentukan. Nomor gate tertera di boarding pass. Jika tak yakin, tanyakan petugas yang menjaga gate.
Nomor gate biasanya tertera di papan pemberitahuan model digital. Anda bisa mencocokkan nomor pesawat dengan nomor gate. Di papan ini, Anda juga bisa mengetahui jam keberangkatan dan juga status pesawat Anda  saatnya masuk ke boarding room. Ruang tunggu untuk naik pesawat ini biasanya dipisahkan berdasarkan gate.
      * Saat Boarding
Setelah itu Anda akan masuk ruang boarding minimal satu jam kurang dari jam penerbangan. Ingat waktu boarding berbeda dengan waktu pesawat lepas landas. Jadi Anda harus membaca dengan teliti, waktu boarding adalah waktu penumpang dipersilahkan naik pesawat.
       * Sewaktu masuk pesawat terbang
Masuklah ke dalam pesawat. Cek kembali nomor kursi Anda. Jika kursi Anda berada di urutan nomor awal nomor 1-20, naiklah dari pintu depan. Sementara nomor 21-30 keatas, Â naik dari pintu belakang. Setelah menemukan kursi Anda, letakkan tas Anda di bagasi kabin yang berada di atas. Jika tas kecil, maka tak perlu ditaruh di atas kabin. Bagi tas tangan wanita bisa dipangku atau ditaruh di bawah kursi asalkan tidak duudk di dekat pintu darurat.
Duduklah di kursi yang telah ditentukan dan kenakan sabuk pengaman. Pastikan Anda duduk sesuai dengan nomor pesawat dan hilangkan kebiasaan menukar tempat duduk apabila tidak bisa duduk bersebelahan dengan keluarga Anda. Hal ini sering saya alami, kursi tempat duduk saya yang sesuai nomer sudah diduduki orang lain dengan alasan ingin dekat dengan kawan dan keluarganya. Karena saya kurang berkenan, akhirnya saya minta tolong pramugari untuk mengatur tempat duduknya agar sesuai nomor kursi.
Segera pasang sabuk pengaman dan duduk tegak kursi Anda. Matikan pesawat telepon Anda. Sesaat sebelum lepas landas, awak pesawat akan memberikan petunjuk keselamatan saat penerbangan.
Jika ada penumpang yang masih menyalakan telepon genggam, laporkan ke pramugari untuk menegurnya. Untuk menghidari pertengkaran, lebih baik sesama penumpang jangan saling menegur.Â
Lembar petunjuk keselamatan yang ditaruh di saku kursi duduk di depan bangku Anda, bukan hiasan. Biasakan membaca lembar petunjuk keselamatan untuk  informasi penting yang dibutuhkan penumpang saat menghadapi kondisi darurat di pesawat.
Untuk mengurangi tekanan pada telinga Anda, bawalah permen untuk dimakan saat pesawat tinggal landas. Anda baru diperbolehkan untuk melepas sabuk pengaman atau berjalan di dalam pesawat, jika tanda sabuk pengaman di pesawat sudah mati. Namun sebaiknya tetaplah kenakan sabuk pengaman selama di dalam pesawat. Untuk makanan dan minuman, tidak semua maskapai menyediakannya.
   * Saat turbelensi
Turbulensi adalah kondisi pesawat yang mengalami guncangan ketika melewati awan atau saat cuaca sedang buruk. Bagi penumpang pesawat pemula, pastilah saat mengalami turbelensi sangat menakutkan. Saat turbelensi, penumpang diharapkan tenang dengan tetap duduk di kursi dan sangat diharuskan memakai sabuk pengaman. Saat turbelensi penumpang dilarang berjalan-jalan dan masuk ke toilet.
Saya sendiri yang sudah tidak terhitung naik pesawat, masih mengalami ketakutan ketika mengalami turbelensi karena membayangkan hal buruk yang membahayakan keselamatan.
Tetapi menurut Alvien Lie, seorang praktisi penerbangan, ketika turbelensi pesawat yang layak terbang tidak akan jatuh. Karena jika pesawat sudah diijinkan untuk terbang maka pesawat itu sudah memenuhi standar layak terbang, artinya pesawat aman untuk terbang. Jika kemudian pesawat mengalami kecelakaan maka bisa jadi itu karena human error atau karena cuaca lagi buruk banget.
   * Setelah pesawat terbang mendarat
Lepaslah sabuk pengaman  jika pesawat sudah benar-benar berhenti dan tanda memakai sabuk pengaman sudah dimatikan. Jangan buru-buru menyalakan telepon genggam karena telepon genggam hanya boleh dinyalakan di area terminal.
Setelah itu Anda bisa mengambil tas di atas kabin. Bersabarlah saat mengambil tas maupun menunggu pintu pesawat dibuka. Tunggu antrean sampai penumpang paling depan keluar dari pesawat.
Berjalanlah ke arah terminal kedatangan. Baca peta  menuju tempat pengambilan bagasi. Beberapa bandara memiliki beberapa area pengambilan bagasi. Pastikan Anda menunggu di area yang sesuai dengan nomor pesawat Anda. Setelah mendapatkan barang bawaan Anda, cocokkan terlebih dahulu dengan nomor bagasi Anda. Setelah itu Anda bisa keluar dari bandara. Namun sebelum keluar, Anda harus menunjukan nomor bukti pengambilan  bagasi ke petugas.
   * Hindari kopi dan alkohol yang berlebihan
Dalam penerbangan jarak jauh, jika Anda ingin bisa tidur dengan pulas supaya Anda tidak mengalami jet lag berlebihan ketika tiba di tempat tujuan. Kopi dan alkohol bisa membuat Anda terjaga dan malah tidak bisa tidur.
   * Bawa obat-obatan standar
Di dalam pesawat jarak jauh, Anda tidak tahu  apa yang akan terjadi selama di dalam pesawat. Jika Anda bisa mendadak sakit pusing dan  sakit perut. Persiapkan obat-obatan standar seperti obat sakit kepala, obat sakit perut, dan bagi wanita perlu jua membawa pembalut. Karena wanita aktif, kadang-kadang tidak tahu kapan terjadinya haid, sehingga sangat penting membawa pembalut.
   * Jika pesawat delay atau terlambat terbang
Jika Anda mengalami pesawat delay, penumpang berhak bertanya kepada duty manajer atau station manajer dari maskapai penerbangan yang  ada di kertas boarding. Jangan marah-marah kepada petugas boarding atau petugas chek in karena mereka adalah petugas ground handling bukan pegawai maskapai penerbangan. Jika pesawat delay karena cuaca dan hal teknis diluar maskapai maka menurut Alvin Lie, penumpang tidak berhak mendapat  kompensasi.
Kompensasi delay baru diberikan jika kategori ke satu keterlambatan 30 sampai 60 menit, kategori kedua 61 sampai 120 menit, ketiga 121 sampai 180 menit, keempat 181 sampai 240 menit, kelima lebih dari 240 menit, lalu keenam pembatalan penerbangan.
Sedangkan tentang faktor penyebab keterlambatan dirinci menjadi faktor manajemen maskapai, teknis operasional, faktor cuaca, dan faktor lainnya. Adapun pemberian kompensasi penumpang terdampak delay juga diatur berdasarkan enam kategori yang telah disebutkan sebelumnya.
Pada kategori pertama, kompensasi untuk penumpang berupa minuman ringan. Kategori kedua berupa minuman dan makanan ringan, ketiga minuman ringan dan makanan berat, keempat minuman dan makanan ringan serta makanan berat. Kategori kelima, kompensasinya biaya ganti rugi untuk calon penumpang sebesar Rp 300.000, dan keenam adalah pengembalian biaya tiket (refund) atau dialihkan ke jadwal penerbangan berikutnya.
Apabila delay sudah melewati tengah malam dan jam operasional terbang harus dilakukan keesokan harinya, maka kompensasinya penumpang bisa diinapkan di hotel.
Semoga tips penerbangan agar selamat, aman dan nyaman dimulai dari diri sendiri  ini, bisa membantu para pembaca terutama yang belum pernah terbang dengan pesawat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H