Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

Koresponden Kompas di Jatim (1983-1986) Wartawan Tabloid Nova (1986- 1989) Peneliti Litbang Kompas (1990-2002) Penulis buku travel (2010-sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Berenang Bersama Penyu dan Ubur-ubur di Kepulauan Derawan

28 Desember 2017   13:07 Diperbarui: 2 Januari 2018   20:34 1693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Danau Kakaban tempat ubur-ubur (dok asita)

Sunset yang indah di Pulau Maratua (dok asita)
Sunset yang indah di Pulau Maratua (dok asita)
Di perairan Derawan ini, turis yang berhobi snorkeling dan diving bisa berenang bersama penyu yang berukuran raksasa mulai sebesar bantal sampai sebesar pintu rumah.

Bagi wisatawan yang tidak bisa berenang jangan khawatir. Saya  datang ke Derawan dengan  guide Kakaban,  Ryan diajari cara snorkeling dengan memakai pelampung untuk berenang bersama penyu. Bambang dan Ferry teman sekapal saya sangat menikmati berenang bersama penyu di sini.

Dermaga di Pulau Derawan (dok asita)
Dermaga di Pulau Derawan (dok asita)
Kemudian pemberhentian berikutnya ke Pulau Sangalaki. Di mana pulau ini adalah pulau  tempat konservasi penyu. Setiap malam, puluhan penyu naik untuk bertelur di pasir Pantai Sangalaki.

Pulau Sangalaki terdapat konservasi penyu di bawah Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim yang menjaga habitat penyu. Terutama jenis penyu sisik sangat langka di sini. Sedangkan penyu hijau berjumlah ribuan. Setiap hari ada ratusan tukik yang harus diselamatkan dikembalikan ke habitatnya oleh petugas BKSDA.

Pulau Sangalaki (dok asita)
Pulau Sangalaki (dok asita)
Kalau malam hari bisa dilihat di Sangalaki ketika air laut sedang pasang  puluhan penyu menuju pantai untuk bertelur. Di perairan pulau ini pengunjung juga bisa menyaksikan  kawanan ikan pari manta. Sayang saya datang pada akhir Desember di mana ikan pari manta sedang tidak muncul.

Rumah panggung di atas laut di Pulau Derawan (dok pribadi)
Rumah panggung di atas laut di Pulau Derawan (dok pribadi)
Waktu terbaik datang ke Kepulauan Derawan adalah bulan April sampai Juni dimana ombak sedang tenang dan ratusan lumba-lumba akan muncul di Perairan Maratua, ikan pari manta akan muncul di sekitar Pulau Sangalaki dan penyu raksasa akan banyak di sekitar Pulau Derawan. Semua pulau di Kepulauan Derawan memiliki habitat yang langka dan unik tersendiri. Tapi bagi saya yang paling berkesan melihat atraksi ikan lumba-lumba yang berlompatan di laut lepas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun