Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

Koresponden Kompas di Jatim (1983-1986) Wartawan Tabloid Nova (1986- 1989) Peneliti Litbang Kompas (1990-2002) Penulis buku travel (2010-sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Berkunjung ke Markas Chelsea, Serasa Menjadi Pemain Utama

2 November 2017   21:11 Diperbarui: 2 November 2017   22:08 3292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendapat kesempatan liburan selama seminggu di London, Inggris bersama anakku yang laki-laki pehobi sepak bola pastinya tidak melewatkan kesempatan untuk ikut paket stadion tur.

Anakku Ageng dan Dimas memilih berkunjung ke Stamford Bridge adalah sebuah stadion sepak bola yang merupakan stadion kandang klub Chelsea. Stadion ini sering disebut "The Bridge" oleh penggemar klub tersebut dan memiliki kapasitas sekitar 40.000 kursi penonton.

Stamford Bridge dibuka pada tahun 1877 dan digunakan oleh Klub London Athletics hingga tahun 1905 pada awalnya. Waktu itu  pemilik baru Gus Mears mendirikan Klub Chelsea untuk menempati stadion. Chelsea melaksanakan pertandingan kandang di stadion ini sejak saat itu.

Stadion ini telah mengalami berbagai perubahan besar berkali-kali. Terakhir tahun 1990-an  dilakukan renovasi untuk menjadikan  stadion yang lebih modern dengan  kursi penonton pada setiap tribun.

loho chelsea bergambar singa (dok pribadi)
loho chelsea bergambar singa (dok pribadi)
Serasa menjadi pemain sepak bola Chelsea. Ketika saya mendapat kesempatan masuk mulai ruang ganti baju, ruang mandi, ruang makan, ruang jumpa pers sampai bisa duduk di kursi khusus pemain di stadion.

Jadwal untuk ikut stadion tur setiap harinya antara pukul 10.00 sampai pukul 15.00 dibuka untuk rombongan. Saya ikut paket tur yang masuk pukul 11.00. Ada sekitar 20 orang dalam rombongan kami yang sebagian besar fans Chelsea. 

Pertama setelah membeli tiket masuk seharga 20 pounsterling atau sekitar Rp 350.000, peserta diperiksa dulu ID Cardnya oleh petugas yang sekaligus guide tur. Kemudian rombongan dibawa ke ruangan ganti pemain. Di ruangan ini di sepanjang dindingnya digantung baju-baju pemain. Juga tersedia lemari loker pemain yang ditandai masing-masing dengan wajah para pemainnya, jadi otomatis semua tamu mengetahui di mana setiap loker para tim utama Chelsea.

ruang ganti pemain (dok pribadi)
ruang ganti pemain (dok pribadi)
Di sebelah ruang ganti tersedia kamar mandi, kamar sauna, kamar pijat, ruang makan. Semua ruangan kelihatan bersih dan modern. Alat-alat mandi serba stanless dan ruang untuk pijat juga luas.

Selain ruang ganti peman Chelsea, peserta juga diajak ke ruang ganti pihak pemain lawan. Di sini  dipajang baju tim lawan yang merupakan pemain legendaris, contohnya baju  David Beckham, Ronaldo, Messi dan lainnya. Ruang ganti untuk pemain lawan ukuran ruangannya lebih kecil dan toiletnya cuma satu. Ternyata ini untuk strategi mempengaruhi sisi psikologis para pemain lawan ketika bertanding di markas Chelsea.

ruang jumpa pers (dok pribadi)
ruang jumpa pers (dok pribadi)
Setelah puas di ruang ganti, peserta diajak masuk ke ruang jumpa pers. Guide tur duduk tepat di meja jumpa pers untuk pemain dan manajer Chelsea dengan latar belakang logo Chelsea. Peserta boleh duduk di kursi meja jumpa pers. Sayang sesi foto sangat cepat dan antri sehingga saya tidak bisa berfoto di meja tersebut.

Inilah saat yang ditunggu. Tibalah saatnya, masuk ke pinggir lapangan Chelsea. Di antara lorong jalan dari ruang ganti pemain ke lapangan rumput, kedengaran lagu kebangsaan Chelsea yang terus menggema, biar kita dapet feel-nya. Di sini guide tur menjelaskan sejarah team Chelsea dari zaman pertama kali berdiri sampai dimiliki oleh pengusaha Roman Abramovich, seorang miliader asal Rusia.

kursi duduk pemain
kursi duduk pemain
Di sinilah saya merasakan aroma menjadi pemain utama sepak bola ketika akan masuk lapangan stadion untuk bertanding dan duduk di bangku pemain di depan sendiri. Semua kursi penonton berwarna biru kontras dengan warna hijau rumputnya. Tulisan Chelsea warna putih kelihatan jelas di antara kursi tribun dari pintu masuk pemain. 

Duduk di kursi pemain, pandangan mata bisa melihat seluruh area stadion mulai ujung barat sampat timur. Warna kursi pemain juga dibedakan dengan warna biru lebih muda dari kursi VIP dan tribun. Dudukan kursinya juga lebih empuk dari pada di kursi VIP. Membayangkan melihat pertandingan langsung klub Chelsea ikut pertandingan Liga Inggris dari kursi ini pasti sangat nyaman.

anakku ageng dan dimas puas bisa melihat stadion chelsea
anakku ageng dan dimas puas bisa melihat stadion chelsea
Waktu saya berkunjung di bulan Agustus sedang musim panas. Sehingga rumput stadion kelihatan hijau menyejukan mata dan rapi. Karena tidak ada pertandingan, tiang gawang dan jaring gawang sedang direbahkan di rumput. Di kala musim dingin rumput stadion mendapat pemanas matahari buatan dari lampu listrik yang bentuknya memanjang setengah lapangan dan memiliki roda sehingga mudah digeser.
patung Peter Osgood pemain legendaris di luar stadion
patung Peter Osgood pemain legendaris di luar stadion
Setelah puas melihat lapangan kita diajak melihat tribun. Di bawah tribun terdapat  lorong untuk pemain keluar-masuk lapangan, ruang bawah tanah, ruang ganti pemain, ruang konferensi pers, pusat pers, pusat audio-video, dan ruang komentator. Ternyata ruangan yang kita kunjungi awal mula tadi dibawah tribun utama.

Setelah puas melihat stadion, peserta tur diajak masuk ke toko suvenir Chelsea yang harganya poundsterling terasa mahal. Buat orang Indonesia yang biasa dengan uang rupiah harga suvenir rata-rata diatas Rp 200.000. Tapi melihat saja barang-barang merchandise asli Chelsea seperti tas, kaos, syal, topi, gelas dan lainnya sudah membuat senang. 

Sekitar dua jam acara stadion tur ini dan saya cukup puas bisa melihat langsung ruang ganti pemain Chelsea. Jadwal stadion tur ditiadakan ketika lapangan sedang ada pertandingan. Sehingga harus dilihat jadwalnya dahulu di web Chelsea sebelum berkunjung.

akhirnya sampai juga ke stadion chelsea (dok pribadi)
akhirnya sampai juga ke stadion chelsea (dok pribadi)
Maskot Chelsea adalah seekor singa yang diambil dari logo klub mereka dan dinamakan Stamford The Lion. Kostum sang singa ini sempat hilang dicuri oleh dua orang pria dari Stamford Bridge pada Juli 2005.

Di luar stadion terdapat patung pemain Chelsea, Peter Osgood sedang berdiri sambil memegang bola. Peter adalah salah satu legenda Chelsea yang mendapatkan julukan King of Stamford Bridge. Meninggal karena sakit serangan jantung pada tanggal 1 Maret 2006. Abu hasil kremasinya kemudian dikuburkan di bawah titik penalti yang menghadap tribun Shed End di stadion Stamford Bridge dalam sebuah upacara yang dihadiri lebih dari 2.500 fans, pemain, mantan pemain, manajer, dan direktur Chelsea..

Menurut goal.com, secara total ada 25 gelar juara yang telah dimenangkan Chelsea hingga saat ini. Untuk gelar domestik, The Blues telah mencatat lima kali juara Liga Primer/Divisi Satu Inggris, dua gelar juara Divisi Dua, empat kali juara Piala FA, tujuh kali juara Piala Liga, tiga kali memenangkan Community Shield/Charity Shield, dan dua kali juara Piala Full Members. Sedangkan di Eropa, Chelsea telah dua kali juara Cup Winners' Cup, dan satu kali juara Piala Super Eropa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun