Mendapat kesempatan liburan selama seminggu di London, Inggris bersama anakku yang laki-laki pehobi sepak bola pastinya tidak melewatkan kesempatan untuk ikut paket stadion tur.
Anakku Ageng dan Dimas memilih berkunjung ke Stamford Bridge adalah sebuah stadion sepak bola yang merupakan stadion kandang klub Chelsea. Stadion ini sering disebut "The Bridge" oleh penggemar klub tersebut dan memiliki kapasitas sekitar 40.000 kursi penonton.
Stamford Bridge dibuka pada tahun 1877 dan digunakan oleh Klub London Athletics hingga tahun 1905 pada awalnya. Waktu itu  pemilik baru Gus Mears mendirikan Klub Chelsea untuk menempati stadion. Chelsea melaksanakan pertandingan kandang di stadion ini sejak saat itu.
Stadion ini telah mengalami berbagai perubahan besar berkali-kali. Terakhir tahun 1990-an  dilakukan renovasi untuk menjadikan  stadion yang lebih modern dengan  kursi penonton pada setiap tribun.
Jadwal untuk ikut stadion tur setiap harinya antara pukul 10.00 sampai pukul 15.00 dibuka untuk rombongan. Saya ikut paket tur yang masuk pukul 11.00. Ada sekitar 20 orang dalam rombongan kami yang sebagian besar fans Chelsea.Â
Pertama setelah membeli tiket masuk seharga 20 pounsterling atau sekitar Rp 350.000, peserta diperiksa dulu ID Cardnya oleh petugas yang sekaligus guide tur. Kemudian rombongan dibawa ke ruangan ganti pemain. Di ruangan ini di sepanjang dindingnya digantung baju-baju pemain. Juga tersedia lemari loker pemain yang ditandai masing-masing dengan wajah para pemainnya, jadi otomatis semua tamu mengetahui di mana setiap loker para tim utama Chelsea.
Selain ruang ganti peman Chelsea, peserta juga diajak ke ruang ganti pihak pemain lawan. Di sini  dipajang baju tim lawan yang merupakan pemain legendaris, contohnya baju  David Beckham, Ronaldo, Messi dan lainnya. Ruang ganti untuk pemain lawan ukuran ruangannya lebih kecil dan toiletnya cuma satu. Ternyata ini untuk strategi mempengaruhi sisi psikologis para pemain lawan ketika bertanding di markas Chelsea.
Inilah saat yang ditunggu. Tibalah saatnya, masuk ke pinggir lapangan Chelsea. Di antara lorong jalan dari ruang ganti pemain ke lapangan rumput, kedengaran lagu kebangsaan Chelsea yang terus menggema, biar kita dapet feel-nya. Di sini guide tur menjelaskan sejarah team Chelsea dari zaman pertama kali berdiri sampai dimiliki oleh pengusaha Roman Abramovich, seorang miliader asal Rusia.
Duduk di kursi pemain, pandangan mata bisa melihat seluruh area stadion mulai ujung barat sampat timur. Warna kursi pemain juga dibedakan dengan warna biru lebih muda dari kursi VIP dan tribun. Dudukan kursinya juga lebih empuk dari pada di kursi VIP. Membayangkan melihat pertandingan langsung klub Chelsea ikut pertandingan Liga Inggris dari kursi ini pasti sangat nyaman.
Setelah puas melihat stadion, peserta tur diajak masuk ke toko suvenir Chelsea yang harganya poundsterling terasa mahal. Buat orang Indonesia yang biasa dengan uang rupiah harga suvenir rata-rata diatas Rp 200.000. Tapi melihat saja barang-barang merchandise asli Chelsea seperti tas, kaos, syal, topi, gelas dan lainnya sudah membuat senang.Â