Melakukan perjalanan mandiri ke Pulau Flores dengan naik kendaraan umum mempunya cerita keunikan tersendiri. Mulai Labuan Bajo sampai Larantuka sejauh sekitar 800 kilometer, melewati empat kota Ruteng, Bajawa, Ende dan Maumere.
Sepanjang perjalanan melewati  pantai, gunung, bukit gersang dan sawah yang subur. Di Flores ternyata banyak sawah yang subur terutama di Kabupaten Manggarai yang terkenal dengan sawah lingkonya atau sawah berbentuk laba-laba.
Sedangkan yang paling unik truk transportasi antar desa yaitu truk yang diberi kursi di belakang atas bak diberi terpal tutup kepala agar tidak panas. Tapi penumpangnya selain manusia juga hewan ternak seperti sapi, kerbau dan domba.
Cerita tentang naik bus mini. Penumpangnya bukan hanya manusia tapi juga hewan ternak dan barang-barang kebutuhan sembako. Di Flores jarang sekali ada mobil jenis bak yang hanya membawa barang kebutuhan pokok dan mebel rumah tangga. Jadi kadang-kadang di bagasi ada juga kasur, kulkas, sampai sepeda motor bisa digantung di belakang mobil.
Kemudian diantara penumpang juga ada yang membawa bibit anak ayam di dalam mobil. Sehingga selama perjalanan lima jam kami ditemani suara kotek anak ayam.
Sedangkan naik bus mini siap-siap duduk bareng hewan unggas. Dalam perjalanan dari Maumere ke Larantuka melewati jalan yang berkelok-kelok saya pusing sehingga memilih tiduran di kursi. Eh kemudian saya kaget terbangun karena kaki saya dipatok ayam . Ketika bilang saya dipatok kepada pemiliknya, dia hanya mendorong ayamnya didalam kardus tanpa ekspresi.
Dalam perjalanan dari  Ruteng ke Bajawa naik travel tidak resmi juga sopirnya tiba-tiba menghentikan mobilnya di daerah Kecamatan Aimere karena salah penumpangnya ingin minum moke yaitu sejenis minuman keras dari pohon aren yang terkenal di Flores.Jadi waktu terbuang hampir setengah jam. Tapi beruntung jadinya saya tahu cara pembuatan moke. Sopir juga mencoba minum moke dan langsung ditegur penumpang jangan minum moke sambil setir nanti mabuk. Untungnya sopirnya nurut cuma menjawab "coba sedikit." Coba di Jawa ada sopir minum minuman keras sambil setir pasti disuruh turun oleh penumpangnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H