Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

Koresponden Kompas di Jatim (1983-1986) Wartawan Tabloid Nova (1986- 1989) Peneliti Litbang Kompas (1990-2002) Penulis buku travel (2010-sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Nama John Lennon, Beatles Diabadikan Menjadi Nama Bandara Udara Liverpool

4 November 2016   16:08 Diperbarui: 4 November 2016   19:19 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entah kenapa saya jatuh cinta dengan Kota Liverpool dibanding Kota London atau kota lain yang ada di Inggris, ketika pergi traveling  ke negara monarki  Inggris.. Karena penduduknya lebih ramah. Dan masyarakat disana sangat menghormati grup band The Beatles.

Patung anggota grup musik The Beatles ada di mana-mana tersebar dipajang di seluruh kota. Patung empat anggota The Beatles paling besar dan tingginya mirip manusia berada di kawasan Pelabuhan Liverpool yang terkenal dengan kawasan Albert Dock.

Museum The Beatles berada di dua tempat terpisah di sekitar pelabuhan Liverpool. Saya mencoba  masuk Museum The Beatles langsung terdengar lagu-lagu lama Beatles yang terkenal dengan lagu-lagu romantisnya. Saya menjadi  teringat hobi almarhum ayahanda,  Bapak Slamet yang  suka mendengarkan lagu-lagu Beatles. Lagu berjudul “Imagine” dari Beatles langsung melempar saya ke suasana rumah sinder Perkebunan Treblasala, Banyuwangi  dimana bapakku almarhum pernah bekerja. Biasanya sambil makan malam bapak selalu menyetel lagu-lagu antara lain lagu Beatles. Langsung baper deh.

14907253-10207909527601496-946179540594085666-n-581c4f3d577b61ca0135ed46.jpg
14907253-10207909527601496-946179540594085666-n-581c4f3d577b61ca0135ed46.jpg
Di Jalan  Mathew  di area paling strategis Liverpool berjejer café-café dengan menu lagu-lagu andalan Beatles. Sepanjang jalan ini juga dijual banyak suvenir Beatles. Di Jalan Mathew ini Beatles pertama kali mengadakan konser musik di panggung sehingga lokasi ini menjadi legendaris. Di jalan ini juga banyak pengamen musik dengan menyanyikan lagu-lagu Beatles yang membuat turis berhenti sejenak untuk mendengarkan musiknya.

Salah satu ruangan bahkan tiruan dari Cavern Club tempat Lennon dan kawan-kawan tampil sebanyak 292 kali. Klub ini masih eksis hingga sekarang meski dalam bentuk rekonstruksi karena pernah dirobohkan pada 1973 dan dibangun lagi pada 1984. Juga ditampilkan bagaimana mereka saat masih manggung di klub di Hamburg.

Lokasi kota Liverpool yang di tepi pantai membuat suasana sunset di kota ini seperti layaknya sunset di kampung halaman. Sebenarnya berbicara mengenai Liverpool, Inggris, tak bisa dilepaskan dari dua hal yaitu: sepak bola dan musik. Dua hal itu menjadi passion warga kota yang dibelah Sungai Mersey ini. Kota ini pun sering dibanggakan sebagai ibu kota sepak bola Inggris dan ibu kota musik pop dunia.

14910459-10207909526561470-5072395556880557099-n-581c4f540123bdb86fb78f34.jpg
14910459-10207909526561470-5072395556880557099-n-581c4f540123bdb86fb78f34.jpg
Tetapi tulisan ini sengaja saya focuskan Liverpool sebagai kota musik. Kota ini juga membanggakan diri sebagai ibu kota musik karena banyak musisi legendaris dari kota ini. Pada 2001, Guinness Book of World Record menjuluki kota ini sebagai ”Ibu Kota Musik Pop Dunia” karena banyaklagu-lagu  hit memuncaki tangga lagu dunia. Sejak 1953 ada 56 hit.

Kota ini pun menawarkan kombinasi perjalanan  tur dan museum The Beatles Story. Mengunjungi kedua tempat itu menjadi keharusan bagi penggemar  The Beatles. Perjalanan mengarungi sejarah band paling terkenal didapat di museum The Beatles Story. Museum ini terletak di kawasan Albert Dock yang menjadi salah satu situs warisan dunia UNESCO.

Di dalam museum pertama kali masuk akan dijumpai toko suvenir Beatles. Rasanya ingin memborong semua koleksi Beatles. Kemudian kami masuk di pintu utama dimana ada beberapa ruangan  sejarah band  yang ditampilkan secara kronologis, mulai dari saat terbentuk hingga bubar. Para pengunjung akan mendapat headset dan satu perangkat elektronik yang berisi narasi suara mengenai Beatles oleh Julia, saudara perempuan Lennon. Lorong museum menyimpan berbagai memorabilia The Beatles, seperti gitar, jaket, artikel berita, dan foto-foto band ini. Ada ruangan khusus replika kamar tidur Lennon  dengan tempat tidur warna putih.

14955875-10207909527441492-3277449941068196517-n-581c4f74727a61b96f8174a3.jpg
14955875-10207909527441492-3277449941068196517-n-581c4f74727a61b96f8174a3.jpg
Kemudian ada juga ruangan yang menggambarkan saat Beatlemania mulai melanda dunia. Pertemuan dengan Elvis Presley, tentang spiritualisme, dan eksperimentasi musik band ini pun ditampilkan. Perjalanan diakhiri dengan gambaran bubarnya grup ini.

Pengunjung museum ini berasal dari berbagai penjuru dunia.  Museum ini setidaknya dikunjungi 250.000 orang setiap tahun dan setiap tahunnya.

14937276-10207909586482968-6019880064861315129-n-581c4f8cba22bd2a2868d2b8.jpg
14937276-10207909586482968-6019880064861315129-n-581c4f8cba22bd2a2868d2b8.jpg
Tidak kesulitan mendapatkan koleksi barang memorabilia The Beatles. Pasalnya, banyak kolektor barang peninggalan band ini dari seluruh dunia yang sukarela memajangkan koleksinya.

Perjalanan The Beatles Story bagi fans  The Beatles menjadi semacam perjalanan spiritual. Untuk menghormati Beatles, pemerintah Inggris memberi nama Bandara John Lennon untuk nama bandara udara di Kota Liverpool yang diresmikan oleh Ratu Elizabeth sebagai perwujudan rasa hormat Pemerintah Inggris kepada Beatles. Sangat mengharukan. Akankah di Indonesia legend grup musik akan bisa meniru Beatles seperti halnya Grup Bimbo di Bandung. Ayo bangkitkan legend musik di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun