Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

pecinta traveling dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Rahasia Kopi Nikmat Dari Banyuwangi

12 Maret 2016   10:41 Diperbarui: 13 Desember 2022   14:50 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



“Sekali seduh, kita bersaudara,” adalah bahasa kopi dari Pak Iwan yang berarti sekali minum kopi bersama Pak Iwan akan seterusnya menjadi saudara. Bagi Pak Iwan minum kopi bukan hanya meminumnya sampai habis tapi minum kopi harus sambil ngobrol dengan teman-teman jangan asal minum seperti minum soda yang sekali minum langsung habis. Biji kopi yang sudah disangrai bisa dimakan langsung juga. 

Pak Iwan menyuruh saya, mengunyah biji kopi sangrai yang belum dihaluskan ternyata terasa enak juga aroma kopinya meski ada rasa pahit sedikit di lidah.

Minum kopi dengan teman harus menyediakan waktu minimal satu jam. Minum kopi harus di lokasi yang nyaman untuk  tempat bertemu  teman dan saudara. Minum kopi harus dengan ngobrol yang asyik. Nikmati rasa kopinya sedikit demi sedikit.Tidak ada cara minum kopi sambil jalan. 

Minum kopi harus duduk tenang sambil berdiskusi. “Sekali seduh bersaudara, minum kopi semua urusan beres.” Itulah kalimat yang selalu diucapkan Pak Iwan bila menerima tamu-tamu dari berbagai kota dan negara yang mencicipi kopai osingnya di Sanggar Genjah Arum, Desa Kemiren di Banyuwangi. 

Sanggar Genjah Arum bukan kafe yang setiap orang bisa singgah untuk minum kopi setiap waktu. Tapi sebuah rumah bagi Pak Iwan untuk menerima tamu-tamu spesialnya minum kopai osing bersama dengan diskusi yang seru tentang seni, budaya dan politik.  Saat minum kopi dengan Pak Iwan akan terasa berkesan . "Minum kopi disini membuat orang waras jadi gila, dan orang gila jadi waras." kata Pak Iwan berkelakar mengakhiri pembicaraan.

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun