Meski kelas ekonomi tiap kursi ada colokan listrik untuk charging baterai telepon seluler genggam dan laptop. Di depan setiap kursi ada juga meja lipat untuk tempat makanan dan minum seperti meja di pesawat terbang.
[caption caption="Di setiap gerbong ada angka petunjuk digital kecepatan kereta api dan suhu udara"]
Setelah kereta berjalan dengan kecepatan maksimum sekitar 305 km/jam, saya merasakan tidak ada guncangan sama sekali, terasa kayak naik sedan. Angka digital di setiap gerbong suhu udara dan kecepatan kereta selalu muncul. Petugas kebersihan sampah para wanita muda dengan sigap lalu lalang membersihkan sampah. Maklum bangsa Tiongkok suka makan kwaci jadi kulitnya sering berjatuhan di lantai.
Apalagi saya satu gerbong dengan ibu-ibu yang baru pulang rekreasi berombongan sehingga suasana gerbong cukup berisik. Mereka berbicara keras meskipun duduknya berdekatan. Air panas selalu tersedia di setiap gerbong kereta dan saya lihat air panas tidak pernah habis meskipun diambil terus airnya oleh penumpang satu gerbong selama enam jam untuk minum dan membuat mie instan. Rupanya isi air panas bukan dari galon tapi dari saluran air panas yang mengalir terus ke tempat pengambilan air panas yang seperti dispenser bentuknya.
Pramugari penjual makanan dan minuman laksana pramugari pesawat hilir mudik menawakan makanannya. Penumpang banyak yang membawa mie instan ukuran jumbo daripada membeli makanan nasi di kereta api yang berharga 40 yuan atau sekitar Rp 100.000 satu porsi.
[caption caption="Suasana ruang tunggu Stasiun Beijing"]
Kereta api super cepat jalur Beijing-Hangzhou adalah bagian dari Jinghu HSR yang mulai beroperasi pada 30 Juni 2011. Setiap hari ada 35 jadwal HSR antara Beijing-Shanghai dan ke Huangzhou pulang-pergi, dan mengangkut rata-rata 400.000 penumpang per hari.
Saya sengaja melihat keadaan toilet di beberapa gerbong dan menemukan ada toilet khusus untuk pengguna kursi roda alias penyandang disabilitas. Untuk penumpang biasa ada toilet duduk dan jongkok. Rak khusus koper ukuran 30 kg juga tersedia di setiap gerbong. Di kelas eksekutif ada juga wastafel untuk tempat cuci tangan.
Meskipun kereta api berjalan dengan super cepat, saya tidak merasakan goncangan berarti saat berjalan di atas kereta api. Beda banget dengan pengalaman naik kereta api di negeri sendiri.
[caption caption="Suasana antrian penumpang kereta sebelum pintu keberangkatan dibuka"]
Perjalanan 1.200 km antara Beijing-Hangzhoug ditempuh dalam waktu 6 Â jam, sesuai jadwal dan petunjuk keberangkatan kereta api. Kecepatan High Speed Rail (HSR) kebanggaan negeri Tiongkok ini maksimal sekitar 300 kilometer per jam, padahal seharusnya 350 km/jam.