Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

pecinta traveling dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Melihat Lukisan Asli Monalisa di Museum Louvre, Paris

1 Oktober 2015   12:38 Diperbarui: 2 Oktober 2015   01:03 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu tempat wajib yang ingin saya kunjungi  selama  di Paris, Perancis adalah Museum Louvre (Musée du Louvre), yang merupakan tempat lukisan Monalisa asli disimpan. Di tengah halaman Museum Louvre, terdapat bangunan bentuk piramida kaca yang besar dan piramida kecil. Bangunan piramida inilah yang disebut dengan piramida Louvre.

[caption caption="Museum Louvre di sore hari"][/caption]

Memang piramida kaca sebagai bangunan futuristik tersebut begitu kontras di antara bangunan abad pertengahan. Pembangunan piramida dan lobby bawah tanahnya sebenarnya untuk mengatasi jumlah pengunjung Museum Louvre yang banyak setiap harinya. Piramida yang besar berfungsi sebagai pintu utama.  

[caption caption="Lukisan Monalisa dilapisi kaca anti peluru"]

[/caption]

Beruntung saya datang agak sore sehingga tidak antri. Biasanya di siang hari antrian untuk beli tiket mengular. Setelah membayar tiket masuk 15 euro atau sekitar Rp 250.000 saya langsung masuk dan yang cari pertama adalah lukisan asli Monalisa. Ternyata ruangan tempat menyimpan lukisan Monalisa paling ramai pengunjungnya. Orang berdesak-desakan untuk melihat dari dekat lukisannya dan berebutan foto selfie dengan latar belakang lukisan Monalisa karya Leonardo da Vinci. Lukisan ini menyita banyak perhatian pengunjung. Saya sendiri berusaha  mengambil gambar dengan latar belakang foto yang legendaris itu.

Lukisan Monalisa setengah badan tidak terlalu besar sekitar berukuran 77 X 53 centimeter tapi karena banyak diburu kolektor, lukisan ini kalau dijual pasti harganya  sudah angka puluhan milyar. Mata lukisan  Monalisa yang tersenyum mengikuti dimana pun pengunjung melihat dari beberapa sudut dan tangannya kelihatan lembut saling memegang pergelangan tangan. Senyum Monalisa menembus kaca antipeluru yang melindunginya, mampu menyandera imaji pikiran manusia.

Tak hanya maksud di balik senyum Monalisa. Sorot matanya kelihatan dalam. Tersembunyi di cat gelap di bagian pupil mata Mona Lisa, terdapat huruf yang disusupkan oleh sang maestro, Leonardo da Vinci. Kode rahasia ini terungkap berkat  teknologi  pembesaran  termutakhir.

Menurut Wikipedia, Monalisa mewakili sosok wanita mulia pada abad ke-15 dan awal abad ke-16. Lisa digambarkan sebagai istri yang setia melalui posisi tangan kanannya yang bertumpu di atas tangan kirinya. Melalui karyanya, Leonardo juga melukiskan Lisa sebagai wanita modis dan mapan, yang mungkin lebih baik daripada sosok Lisa yang sebenarnya. Pakaian hitam dan cadar hitamnya dipengaruhi oleh mode Spanyol yang berkelas; warna hitam ini bukanlah ungkapan rasa duka atas kepergian putri pertamanya, sebagaimana yang dikemukakan oleh para pakar sebelumnya.

Lukisan Monalisa tidak hanya dilapisi kaca anti peluru tapi dijaga khusus seorang petugas dan mendapat ekstra pagar pengaman. Sehingga pengunjung tidak dapat memegang atau pun berfoto ria disamping lukisannya. Tapi khusus pengunjung memakai kursi roda boleh melihat foto lukisan Monalisa dari jarak dekat di depan pagar pengaman dan tentunya bisa foto selfie tanpa berdesak-desakan. Ini yang membuat saya salut kepada warga Perancis mereka menghormati orang cacat.

[caption caption="mahasiswa seni di paris minta pendapat hasil lukisan replika monalisa"]

[/caption]

Saya lihat banyak juga mahasiswa seni yang kuliah di fakultas seni rupa universitas-universitas di Paris meniru lukisan  Monalisa dan menunjukkan hasil karyanya kepada  pengunjung  untuk  dikritik hasil karyanya. Mereka benar-benar serius mengerjakan lukisan replika Monalisa dan selalu ingin sempurna mengerjakannya dengan minta  pendapat hasil karyanya kepada pengunjung museum. Anak-anak pelajar setingkat TK dan SD secara berombongan juga banyak yang menikmati museum ini.

Untuk mengelilingi seluruh ruangan museum saya rasa tidak cukup waktu sehari secara santai.Di  dalam museum banyak sekali  ruangan yang berisi lukisan dan patung-patung . Tiap ruangan memiliki tema tertentu. Dari dalam piramida kaca kita juga dapat melihat bangunan museum yang megah. Saya juga suka dengan lukisan Napoleon Bonaparte yang sedang naik kuda. Kelihan gagah dan cakap duduk diatas kuda putih sambil menghunus pedang. Tempat ini juga menjadi favorit pengunjung.

Pada awalnya Louvre dibangun sebagai benteng abad ke-12, kemudian diubah menjadi sebuah istana kerajaan . Akhir abad ke-18 adalah pertama kali Louvre menjadi museum publik. Piramida kaca yang dibangun pada tahun 1989 oleh arsitek amerika IM Pei semakin melengkapi kemegahan Museum Louvre.

[caption caption="lukisan napoleon bonaparte kelihatan gagah"]

[/caption]

Bangunan piramida yang terbuat dari kaca dan berada di tengah-tengah museum adalah pintu masuk untuk menuju ke dalam museum yang luas. Museum tersebut juga dilengkapi dengan sebuah taman. Di area sekitar museum juga terdapat Arc de Carrousel. Menara Eiffel pun dapat terlihat dari kejauhan di komplek mudi abad ke-14. Saat ini Louvre merupakan salah satu museum terbesar dan paling banyak pengunjungnya di dunia. Tiap hari Selasa museum tutup. Di museum ini enaknya boleh foto di semua tempat.

Setelah puas di Museum Louvre, saya turun ke Carrousel du Louvre shopping mall, yang terletak di bagian bawah bangunan depan. Tapi toko-toko disini jam 8 malam sudah tutup. Untuk mencapai museum ini, kami naik metro line 1, dan turun di stasiun Palais Royal- Musée du Louvre.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun