Melihat jenazah paman Ho dibalsem dan disemayamkan di  Mausoleum Ho Chi Minh,  Hanoi, Vietnam perlu aturan khusus untuk bisa masuk  dan bersedia dengan antrian panjang. Jam buka untuk masuk ruangan jenazah ini dibatasi hanya pukul 08.00-11.00 waktu setempat setiap harinya.
Antrian panjang terjadi karena tidak hanya turis asing yang ingin melihat jenazah presiden yang terkenal sederhana ini tapi juga penduduk lokal. Kesan penjagaan dan pemeriksaan ketat sangat terasa sebelum masuk gedung.
Sebelum masuk lokasi gedung tempat disemayankan jenazah almarhum Ho Chi Minh , presiden Vietnam pertama semua barang dan tas diperiksa dulu oleh tentara memakai alat Xray Declear. Kamera dan tas harus disimpan di locker. Baju pengunjung harus sopan wanita pakai baju dibawah lutut dan laki-laki memakai celana panjang.
Hari itu saya datang agak siang sudah sekitar pukul 10.00 waktu setempat,  antrian sudah mengular panjang sekitar satu kilometer. Setelah mengantri hampir dua jam, saya  baru bisa masuk ruangannya. Sepanjang mengantri tangan kita tidak boleh di dalam saku, lengan menyilang dan dilarang mengeluarkan telepon genggam  untuk memotret atau bertelepon. Tentara berjaga mengawasi antrian pengunjung. Di dalam ruangan ini sama sekali tidak boleh memotret
Sesampanya di dalam gedung utama ternyata untuk melihat jenazah hanya dibatasi satu menit per orang karena di dalam ruangannya kita tidak boleh berhenti untuk melihat jenazah tetapi harus tetap berjalan sampai pintu keluar hanya bisa berjalan melewati saja jenazahnya sama sekali tidak boleh memegang peti jenazah yang terbuat dari kaca.
Tetapi yang berkesan di depan saya ada seorang nenek-nenek penduduk lokal yang berhenti di depan antrian saya untuk memberi hormat kepada jenazah Paman Ho. Ternyata di dalam ruangan tidak boleh berhenti meski hanya berdoa harus tetap jalan.Nenek tadi  langsung didatangi tentara dibawa keluar. Penduduk lokal kelihatan sekali ingin menghormati pahlawannya.
Susana dalam ruangan jenazah remang-remang seperti kamar tidur dan jenazah  ditaruh di dalam peti kaca yang bening. Di dalam ruangan bersuhu AC tinggi terasa dingin tetapi suasana duka tidak ada malah terasa tegang, karena banyak sekali tentara.Wajahnya Paman Ho sangat segar tubuhnya tidak kelihatan kalau sudah meninggal 44 tahun lalu pada  tahun 1969.
Tentara berjaga di seluruh sudut ruangan di samping kiri dan kanan jenazah mulai di dalam gedung sampai di luar gedung. Tentara yang berjaga sangat tegap berdiri dan bola matanya tidak bergerak hampir-hampir seperti boneka tentara saya kira awalnya.  Setelah dia berbicara dengan seorang kawannya baru saya percaya dia manusia karena sikapnya yang tidak bergerak selama menjaga jenazah.
 Ho Chi Minh Mausoleum terletak di pusat Ba Dinh Square, yang merupakan tempat Ketua Partai Komunis Vietnam  ini  membaca Deklarasi Kemerdekaan pada tanggal 2 September 1945, mendirikan Republik Demokratik Vietnam.
Makam ini terinspirasi oleh Lenin Mausoleum di Moskow tetapi menggabungkan elemen berbeda arsitektur Vietnam, seperti atap miring, eksterior terbuat dari granit berwarna abu-abu , sedangkan interior abu-abu warna hitam dan batu dipoles merah.
Keluar dari gedung utama, wisatawan di arahkan untuk melihat istana yang berwarna kuning dan rumah sederhana  yang pernah ditempati Ho Chi Minch.Kita juga dapat melihat beberapa mobil tua yang pernah dipakainya dipamerkan di dalam garasi.
Di dalam satu kawasan ini di luar istana juga ada sebuah pagoda yang sudah berusia lebih dari seribu tahun, terbuat dari kayu. Keunikan pagoda ini adalah lokasinya yang tidak terletak di atas tanah melainkan sekan-akan diletakkan diatas sebuah tiang atau pillar besar. Karena itu Pagoda ini disebut dengan nama One Pillar Pagoda. Gambar pagoda ini banyak dibuat suvenir piring dan  hiasan magnet kulkas.(Asita DK Suryanto)
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H