Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

Koresponden Kompas di Jatim (1983-1986) Wartawan Tabloid Nova (1986- 1989) Peneliti Litbang Kompas (1990-2002) Penulis buku travel (2010-sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Bertemu Geisha di daerah Gion, Kyoto

20 Juni 2015   13:06 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:43 1397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Datang ke Kyoto,  kota kuno di Jepang hanya punya waktu dua hari harus pintar-pintar mengatur waktu agar tempat  wisata yang yang  wajib  didatangi bisa terlaksana. Karena saya ingin bertemu geisha pertama kali yang saya datangi adalah daerah Gion.

Gion adalah daerah terkenal dengan geisha di Kyoto. Melihat sekilas seorang  geisha sedang berjalan di  di jalan-jalan sempit kawasan hiburan Gion  adalah momen yang  ajaib . Dengan wajah putih dan busana  kimono mata langsung terbelalak bisa melihat wajah yang cantik asli Jepang ini.

Foto: pertokoan daerah Gion, Kyoto

 Jika Anda seperti kebanyakan wisatawan , Anda mungkin merasa sulit untuk percaya mata Anda sendiri ketika  melihat salah satu wanita cantik ini . Sayang saya tidak bisa mengambil foto geisha tersebut karena jalannya sangat cepat,  saya tidak bisa mengejarnya. Tapi tanpa sengaja saya bisa memotret maiko. Maiko adalah seseorang wanita  yang masih belajar menjadi geisha.

Meskipun arsitektur modern  sudah hadir disini, suasana  Gion dengan keindahan historisnya  masih tersisa. Ada beberapa tempat yang cocok di Gion untuk berjalan-jalan. Sangat  menyenangkan melihat jalan sempit dengan  jajaran restoran dan café yang terbuat dari rumah kayu dengan lampion dan menu huruf kanji.

Gion tetap dihiasi dengan gaya lama rumah Jepang yang disebut  ochaya , yang diterjemahkan secara kasar berarti  rumah  teh . Ini adalah perusahaan tradisional di mana para pengunjung dari Gion adalah  samurai tua. Sedangkan di zaman modern ini pengunjungnya adalah  pengusaha  yang ingin  dihibur oleh geisha.

Foto: Suasana restoran mewah daerah Gion, Kyoto kebanyakan bangunannya dari kayu

Gion menarik wisatawan dengan rumah-rumah pedagang machiya kayu tradisional . Daerah yang paling populer dari Gion adalah Hanamikoji Street dari Shijo Avenue ke Kenninji Temple . Restoran disini terkenal enak dan mahal karena mutunya sangat  bagus.Restoran  yang menyajikan gaya Kyoto ryori kaiseki (menu  restafel Jepang) dan jenis-jenis makanan lokal dan internasional  dilihat dari etalasenya memang mahal harganya. Harga makanan tercantum di etalase rata-rata satu set menu satu juta rupiah keatas untuk menu lengkap sushi.Karena disini daerah  yang paling eksklusif dan mahal di Kyoto , dimana para tamu restoran ada yang menyediakan untuk  dihibur geisha.

Bagian lain pemandangan Gion adalah area Shirakawa yang membentang sepanjang  antara Shirakawa Canal ke Shijo Avenue.  Banyak wisatawan mengunjungi Gion berharap untuk melihat sekilas dari geisha sedang berjalan berangkat atau pulang kerja.Diperkirakan , ada sekitar 1000 geisha di Jepang dan banyak dari mereka tinggal serta bekerja di Kyoto ,

Untuk menjawab pertanyaan yang paling umum mengenai geisha  mereka adalah bukan  pelacur . Sebaliknya  geisha adalah penghibur yang sangat terampil , yang menjamu tamu di pesta-pesta pribadi dan makan malam . Dalam banyak hal , geisha adalah perwujudan hidup dari budaya tradisional Jepang  dan mereka harus bisa menari  tarian tradisional , menyanyi , memainkan alat musik dan seni. Kadang-kadang mereka juga harus bisa memimpin  upacara minum teh dan  ikebana ( merangkai bunga ).

Foto: penulis minta foto bersama dengan maiko

Dikenal sebagai tempat lahir warisan budaya Jepang , Kyoto adalah ibukota Jepang dan tinggal kaisar  pada tahun 794 sampai 1868 . Sekarang kota terbesar ketujuh di negara ini , dengan penduduk 1,4 juta jiwa.

Kyoto menawarkan acara geisha  untuk para tamu . Jika Anda kebetulan berada di Kyoto pada musim semi atau musim gugur  ada acara  tarian khusus para  geisha. . Bagi mereka yang ingin  hiburan geisha , dapat memesan pada  perusahaan travel. Di acara-acara khusus paket  tertutup di mana hiburan malam mulai  musik tradisional Jepang , menyanyi dan menari .

Wanita-wanita yang ingin menjelma menjadi geisha harus didandani sedemikian rupa sehingga menimbulkan imej geisha, dan biasanya mereka harus dilatih dulu selama satu tahun sebelum menjadi geisha yang sesungguhnya. Nah, mereka yang baru pemula biasanya dijuluki "Maiko". Mereka kemudian menampilkan bakat mereka di beragam tempat, mulai dari tempat spa, restoran, hotel, dan rumah-rumah Geisha. Lepas dari semua itu, mereka harus tetap berlatih setiap hari untuk semakin memperbaiki diri.

 Mereka menari dan bernyanyi dan  menghibur  semua orang .Layanan dari geisha yang mahal dan eksklusif , secara tradisional memerlukan pengantar dari pelanggan yang sudah ada . Dalam beberapa tahun terakhir  beberapa agen perjalanan telah mulai menawarkan paket makan siang atau makan malam dengan geisha untuk setiap wisatawan dengan tarip yang mahal. (Asita DK Suryanto)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun