Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

pecinta traveling dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Candi Tikus di Mojokerto Mirip Pemandian

14 Desember 2014   22:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:19 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Candi Tikus diambil dari nama binatang pengerat karena lokasinya dibawah tanah sebagai tempat sarang tikus. Komplek itu ditemukan karena dipercaya dulunya konon banyak tikus-tikus yang menggali tanah sekitarnya di daerah Trowulan Mojokerto, Jawa Timur.

Berkunjung ke situs ini diluar dugaan saya sebelumnya. Awalnya saya kira dari namanya ada benda purbakala yang mirip bentuk seekor tikus. Namun kenyataannya lain sama sekali di kawasan candi ini tidak ada satu pun yang arca berbentuk tikus.

[caption id="attachment_382555" align="alignnone" width="640" caption="candi tikus dibawah tanah"][/caption]

Candi yang bentuknya seperti kolam air ini lokasinya di bawah tanah bukan seperti candi kebanyakan yang bangunannya menjulang keatas seperti Candi Bajangratu yang lokasinya berdekatan . Bahkan ini mirip kolam pemandian batu bata . Mungkin candi ini tidak terlalu luar biasa, hanya tempat sebuah stupa kuno yang dikelilingi oleh kolam air .

Tapi apa yang membuatnya luar biasa adalah lokasinya sekitar kawasan Majapahit. Candi Tikus yang semula telah terkubur di dalam tanah ditemukan kembali pada tahun1914. Ketika warga beramai-ramai menggali gundukan bukit yang diperkirakan sebagai sarang tikus, tiba-tiba cangkul seorang warga membentur benda keras. Penggalian pun terus dilakukan.

[caption id="attachment_382556" align="alignnone" width="448" caption="perlu turun tangga untuk melihat pelataran candi tikus"]

14185455271835873855
14185455271835873855
[/caption]

Ternyata benda keras tadi merupakan bagian atas candi. Kemudian, candi ini dinamakan Candi Tikus. Temuan warga ini selanjutnya dilaporkan kepada bupati Mojokerta saat itu, yakni Kromodjojo Adinegoro
Saya berkunjung pada musim kemarau pada waktu siang yang panas dan terik matahari menyengat kulit . Meski kulit berkeringat untungnya berkunjung di musim kemarau bisa mengetahui bagian dasar tempat pemandian putri-putri Majapahit ini secara detil. Tidak disarankan datang kesini pada musim hujan tiba, dipastikan bagian dasar pemandian ini akan tergenang oleh air hujan.

[caption id="attachment_382561" align="alignnone" width="640" caption="candi tikus"]

14185460101907255363
14185460101907255363
[/caption]

Uniknya ada legenda sampai sekarang sebagian petani dari dalam dan luar Kota Mojokerto masih meyakini, kalau air di Candi Tikus ini bisa dijadikan jimat ampuh untuk mengusir tikus. Bentuk bangunan candi ini berupa bidang bujur sangkar dengan beberapa menara yang berada di atasnya.
Candi Tikus merupakan sebuah peninggalan purbakala yang terletak di kompleks Trowulan, sekitar 13 kilometer di sebelah tenggara kota Mojokerto. Dari jalan raya antara Mojokerto keJombang tidak jauh lokasinya. Dekat dengan Kolam Segaran dan Candi Bajangratu yang jaraknya sekitar 600 meter lokasinya bisa berjalan kaki.

Candi ini diperkirakan dibangun antara abad 13 sampai ke14 Masehi . Bentuk Candi Tikus yang mirip sebuah pemandian mengundang perdebatan di kalangan pakar sejarah dan arkeologi mengenai fungsinya. Menara tertinggi melambangkan Gunung Semeru, yang diyakini masyarakat Majapahit kala itu sebagai tempat bersemayamnya para dewa. Sedangkan pancuran air yang berada di sekeliling bangunan utama candi, melambangkan sumber segala kehidupan.

[caption id="attachment_382558" align="alignnone" width="640" caption="tulisan rumput candi tikus"]

14185456232009891289
14185456232009891289
[/caption]

Sebagian pakar berpendapat bahwa candi ini merupakan pemandian, tempat mandi keluarga raja. Namun sebagian pakar ada yang berpendapat bahwa bangunan tersebut merupakan tempat penampungan dan sebuah kolam dengan beberapa bangunan di dalamnya. Hampir seluruh bangunan berbentuk persegi empat dengan ukuran sekitar 30 X 30 meter ini terbuat dari batu bata merah.
Yang menarik adalah lokasinya yang lebih rendah sekitar 3,5 meter dari permukaan tanah sekitarnya. Di permukaan paling atas terdapat selasar selebar sekitar satu meter yang mengelilingi bangunan. Ada dua jenis batu bata dengan ukuran yang berbeda yang digunakan dalam pembangunan candi ini. Jadi untuk melihat dasar kolamnya Anda harus menuruni tangga candi.

[caption id="attachment_382559" align="alignnone" width="448" caption="dasar candi tikus seperti pemandian"]

14185456602076185654
14185456602076185654
[/caption]

Kaki candi terdiri atas susunan bata merah berukuran besar yang ditutup dengan susunan bata merah yang berukuran lebih kecil. Selain kaki bangunan, pancuran air yang terdapat di candi inipun ada dua jenis, yang terbuat dari bata dan yang terbuat dari batu andesit.

Perbedaan bahan bangunan yang digunakan tersebut menimbulkan dugaan bahwa Candi Tikus dibangun bertahap. Pembangunan kaki candi tahap pertama digunakan batu bata merah berukuran besar, sedangkan tahap kedua digunakan bata merah berukuran lebih kecil.
Pergi ke petilasan Trowulan jangan lewatkan mampir Candi Tikus yang unik ini. Situs panduan wisata tripadvisor.com merekomendasikan tempat ini sebagai wisata cultural yang layak dikunjungi di wilayah Jatim. (Asita DK Suryanto)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun