Memaafkan diri yang tidak sempurna. Memaafkan diri yang sering menjadi sumber dari rasa kecewa. Memaafkan jika belum bisa banyak memperjuangkan hak-hak dalam diri. Memaafkan diri juga bisa jadi next level setelah kita menerima lebih dan kurangnnya diri.Â
Ucapan terimakasih kepada diri sendiri. Kapan terakhir kali mengucapkan terimakasih pada diri sendiri? Oh bukan-bukan.. sepertinya pertanyaanya perlu diganti..Â
Sudah pernahkah kita mengatakan terimakasih untuk diri sendiri? Apa? Belum pernah? Apa? Sudah lupa kapan terakhir kali mengucapkan terimakasih? Ya sudah yuk di kesempatan baru ini bersama kita mengatakan terimakasih pada diri yang sudah berupaya untuk kuat setiap harinya.Â
Terimakasih karena tidak menyerah walaupun dalam kondisi sulit. Kamu hebat lho bisa melakukan ini semua. Jangan lupa juga berterimakasih pada Sang Pencipta karena kita semua yakin hadirnya kekuatan dari diri kita juga bagian dari anugerah yang diberikanNya.
Belajar mengelola pikiran-pikiran yang tidak perlu. Apa sih pikiran yang tidak perlu? Pikiran yang tidak perlu bisa kita sebut dengan negative thinking, overthingking dan unnecessary thinking lainnya. Kita coba pelan-pelan mengurai pikiran yang mengganggu kesehatan mental kita.Â
Pertama kita perlu menyadari bahwa pikiran ini tidak perlu untuk kita rawat terlalu lama tapi kita sadari bahwa senyatanya pikiran ini ada. Banyak kesalahan yang kita lakukan dalam mengelola pikiran yang tidak perlu adalah menekan, menolak atau mengabaikan perasaan ini. Â Padahal semakin tidak disadari pikiran tidak nyaman ini semakin menguat tumbuh di dalam diri. Jadi sadari dan kelola dengan bijaksana.
Kita yang sudah bisa menyadari waktunya untuk berdiskusi. Mau sampai kapan pikiran ini dirawat? Memangnya tidak capek merasakan hal serupa? Ajak untuk pelan-perlan berprogres mencari alternatif pikiran yang lebih bisa diterima diri.
 Lalu berikan afirmasi positif pada diri. Afirmasi bisa berupa kata-kata penyemangat. Aku jauh lebih kuat dari sebelumnya. Aku cukup baik untuk menyelesaikan ini semua. Aku berharga dan aku layak memaafkan diriku.
Itu tadi yang bisa kita upayakan dan bisa jadi masuk resolusi 2022 untuk menjadikan kita yang lebih sehat secara mental. Menjadikan diri kita yang jauh lebih kuat dan tentunya menjadikan diri kita semakin bermanfaat untuk banyak orang. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H