Mohon tunggu...
Asis Ibrahim
Asis Ibrahim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pemahaman tentang diri akan menghantarkan kita pada kenyamanan kebahagiaan bahkan kesejahteraan hidup

Mahasiswa S-1 Manajemen Dakwah UIN Mataram Ketua HMJ MD UIN Mataram Ketua HMI Komisariat Dakwah UIN Mataram Ketua Networking FKM-MD SE-INDONESIA WILAYAH III Pengamat Sosial Ekonomi Penulis IG : @Asis_ibrahim2 | FB : @asis ibrahim | Tiktok : @Asis_ibrahim2

Selanjutnya

Tutup

Politik

Masyarakat Berpolitik

11 April 2024   18:54 Diperbarui: 11 April 2024   19:06 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Manusia merupakan salah satu makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT dengan segala kesempurnaan sekaligus dengan segala keumumannya. Begitu banyak pengertian-pengertian tentang manusia yang bisa didapati saat ini. Selain itu manusia juga diciptakan dengan tujuan sebagai yang mewakili Tuhan serta menjadikannya sebagai pemimpin di muka bumi, hal tersebut seperti yang disampaikan dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 30: Wa idz qala Rabbuka lil mala'ikati inni ja;ilun fil ardhi khalifatan (Ingat, ketika Tuhanmu berkata pada malaikat, Aku ingin menciptakan khalifah di bumi). Kata Khalifah itu sendiri sesuai pandangannya Abdul Qudus dalam buku Islam Multidimensinya menjelaskan bahwa Khalifah memiliki dua makna yakni sebagai wakil dan sebagai pemimpin.
Melihat hal tersbut, tidaklah berlebihan jika penulis beranggapan bahwa pada dasarnya manusia telah memilki basic sebagai insan politik. Kita pahami bersama bahwa politik secara luasnya adalah seni dalam menjalankan kekuasaan yang dimiliki, seperti yang disampaikan F. Isjwara bahwa politik adalah bentuk perjuangan untuk mendapatkan atau cara menjalankan kekuasaan. Tentunya disertai dengan niat dan tujuan yang baik untuk kepentingan bersama. Sehingga berbicara tentang pemimpin maka akan sejalan dengan pemaknaan politik tersebut, sepemaham juga dengan apa yang disampaikan Aristoteles tentang politike koinonia atau masyarakat politik.


Masyarakat Berpolitik Untuk Kembalikan Nilai Politik
Sesuai dengan apa yang telah disampaikan sebelumnya, maka seluruh umat manusia secara individunya telah memiliki basic politik sehingga bukan hanya aktor-aktor politik saja yang bisa berpolitik namun disisi lain yang membedakannya adalah soal kemahiran dalam berpolitik tentu terlihat perbedaanya antara mereka yang sebagai aktor politik dengan masyarakat pada umumnya dalam berpolitik, seperyi yang dikatakan Mark Twain "setiap orang tahu tentang politik tetapi tak seorang pun yang memahaminya."
Namun dalam kenyataannya, praktek-praktek politik seringkali hanya sekedar mendapatkan kekuasaan dengan menghalalkan segala cara, salah satunya adalah tipu daya sedangkan saat mendapatkan kekuasaan para aktor politik justru melupakan alasan kenapa mereka berpolitik, padahal telah jelas disampaikan bahwa berpolitik adalah jalan mendapatkan kekuasaan tentu dengan niat dan tujuan yang baik katanya F.Isjwara.
Terlebih jika kita melihat perkembangan zaman sata ini, keterbukaan informasi yang sangat luas membuat seluruh masyarakat merasakan keburukan tersebut, menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat luas bahkan hingga terjadinya konflik. Maka sudah seharusnya kita harus kembali menjaga nilai dari politik tersebut, para aktor-aktor politik harus kembali membangun kepercayaan masyarakat, tidak berlebih, penulis beranggapan bahwa masyarakat luas hanya ingin para aktor politik untuk menepati setiap perkataannya, tentu semua berharap kebaikan dan kemajuan disetiap kekuasaan siapapun pemimpinnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun