Mohon tunggu...
Sasakala Asisi Suharianto
Sasakala Asisi Suharianto Mohon Tunggu... Penulis - Traveller

Pelintas

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menapak Sengitnya Pertempuran Benteng Kedung Cowek

24 Juni 2013   12:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:30 1906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_250974" align="aligncenter" width="590" caption="SERBA TANJAKAN. Menyusuri benteng-benteng Kedung Cowek harus bersiap naik dan turun tanjakan, sebagaimana dahulu para pendahulu kita lakukan ketika mempertahankan daratan Surabaya dari serbuan asing. (Foto: doc pribadi)"]

13720534051136473200
13720534051136473200
[/caption] Haru, karena betapa banyak manusia Indonesia di zaman lalu yang rela mengorbankan kenyamanan pribadi untuk kedaulatan bangsa. Sedih, karena nilai-nilai indah itu saat ini seolah terkubur, sebagaimana benteng-benteng Kedung Cowek yang membisu dipeluk semak belukar, terlupakan jauh dipinggir laut. Paling tidak, dengan acara napak tilas seperti ini, kami yang cuma segelintir pecinta sejarah ini akhirnya mengerti, terdapat beton-beton masa lalu yang menjadi saksi bisu adanya nilai-nilai luhur itu dalam rangkaian keping sejarah bangsa kita. Saatnya kita menengok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun