Pernahkah kawan menyantap liwet dan bubur nasi yang warnanya ungu kebiru-biruan seperti gambar di atas?
Hal tersebut dapat dengan mudah kalian jumpai di kawan kita dari komunitas Boeatan Tjibalioeng. Komunitas ini merupakan komunitas yang giat berinovasi untuk dapat mandiri dengan aneka program kreatif di daerahnya sendiri.Â
Tinggal datang ke desa Namprak di kecamatan Cibaliung, Pandeglang, Banten. Lalu kalian dapat menikmati bubur dan liwet berwarna biru tersebut dan menyantapnya di antara perkebunan yang sejuk, ditemani beberapa orang yang selalu senang untuk mengobrol tentang berbagai hal yang membahagiakan.
Kembali lagi ke liwet dan bubur yang berwarna ungu kebiru-biruan tadi, warna tersebut tidak hanya menonjolkan sisi estetisnya, namun juga mengandung aneka zat yang baik untuk tubuh.Â
Sumber warna biru ini berasal dari Bunga Telang. Yakni sejenis tanaman merambat yang bunganya berwarna biru dan biasa tumbuh di pekarangan rumah. Sejak dahulu digunakan sebagai obat dan pewarna makanan alami.
Kandungan warna ungu dari telang ini membuat aneka panganan terlihat lebih menarik dan lebih sedap untuk disantap. Dengan hanya mengeluarkan kocek 8ribu untuk bubur dan 15 untuk liwet plus ikan asin, kalian sudah bisa mencicipi saripati bunga telang yang sudah disulap dengan ciamik ke dalam makanan.
Jika kalian ingin memasaknya di rumah, kalian bisa membeli bunga telang yang sudah dikeringkan langsung dari sini. Lalu, selain berguna untuk tambahan estetika dan gizi pada makanan, kalian juga bisa memperuntukan bunga telang kering ini menjadi teh.Â
Harganya hanya 8ribu dan bisa diperuntukan jadi 5 gelas sari Telang. Masyarakat biasa menyebutnya dengan Teh Telang atau Teh Biru. Jika sudah diseduh, warnanya tidak kalah indah, terutama apabila ditambahkan sedikit perasan lemon, maka Teh Telang yang berwarna biru elektrik akan berubah menjadi warna ungu cantik.
Khasiatnya pun tidak main-main, rebusan bunga Telang ini dapat mengatasi stress, depresi, menurunkan berat badan, sampai menjaga kesehatan jantung. Tidak kalah hebat dari teh biasa.
Produksi Bunga Telang ini diinisiasi oleh sebuah Komunitas yang mandiri yakni Komunitas Boeatan Tjibalioeng. Merupakan sebuah komunitas pemuda lintas bidang yang berasal dari kecamatan Cibaliung.
Mereka memiliki misi untuk dapat menjadi pemuda yang mandiri dengan karya yang inovatif dan kreatif. Adapun Produksi Bunga Telang adalah salah satu program di bidang Niaga dari komunitas tersebut.
Komunitas ini memproduksi sendiri barang yang mereka jual. Dengan tetap memperdulikan asas kesehatan dan kenyamanan lingkungan, mereka menanam, memanen, mengemas, dan mendistribusikannya secara mandiri. Tiap anggota memiliki fokus tersendiri. Ada yang fokus ke konsep, packaging, marketing, produksi, dan pendokumentasian. Keuntungan materil yang mereka dapatkan biasanya mereka habiskan untuk 'meliwet bareng' atau hanya untuk jajan sambil menikmati alam.
Semua proses produksi, termasuk program komunitas lainnya mereka lakukan di sebuah saung di kebun. Saung ini adalah semacam basecamp mereka.
Tujuannya agar mereka tidak melupakan intisari kehidupan karena hampir semua kebutuhan manusia berasal dari tanah dan untuk menghilangkan suntuk setelah aneka aktivitas di perkotaan.
Sejatinya, komunitas ini ada sebagai jawaban permasalahan pemuda yang kehilangan jati dirinya. Hari ini begitu banyak pemuda yang kebingungan atas apa yang harus mereka lakukan di tanah mereka sendiri karena di sekolah, pemuda ini hanya dilatih untuk berkawan dengan aneka subsistem kapitalis yang tidak ramah bagi masyarakat pedesaan seperti mereka.
Maka, tidak berlebihan kiranya jika memaknai Teh Telang sebagai upaya penghapus dahaga bagi mereka yang terlalu bersemangat menjadi kaum urban, tapi melupakan kemakmuran daerahnya sendiri.
#cibaliung #tehtelang #banteng #pandeglang #enterpreneur
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H