Mohon tunggu...
Asila Rahma
Asila Rahma Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Semangat belajarr ngejar sarjana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Perkembangan Pikiran Anak

19 November 2024   09:34 Diperbarui: 20 November 2024   00:24 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengajaran harus disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif anak. Misalnya, anak-anak di tahap praoperasional bisa lebih diuntungkan dari kegiatan yang melibatkan permainan simbolis dan cerita, sementara murid di tahap operasional konkret mungkin lebih siap untuk tugas yang memerlukan pemikiran logis seperti memecahkan masalah matematika praktis.

Kritik dan Pengembangan Lanjut

Meskipun teori Piaget sangat dihormati, ada beberapa kritik. Beberapa peneliti berpendapat bahwa Piaget meremehkan kemampuan anak-anak, terutama kemampuan bayi untuk memahami dunia lebih cepat dari yang ia perkirakan. Penelitian selanjutnya juga menunjukkan bahwa perkembangan kognitif dapat lebih bervariasi daripada yang disarankan oleh tahapan yang kaku.

Teori ini juga tidak sepenuhnya memperhitungkan pengaruh budaya dan sosial dalam perkembangan kognitif. Dalam tanggapan terhadap kritik ini, psikolog lain seperti Lev Vygotsky menekankan pentingnya interaksi sosial dalam perkembangan kognitif, menyarankan bahwa pembelajaran terjadi melalui kolaborasi dengan lebih banyak orang yang memiliki pengetahuan.

Kesimpulan

Teori kognitif Jean Piaget menawarkan kerangka kerja yang kuat untuk memahami bagaimana anak-anak berkembang secara intelektual. Dengan mengenali bahwa anak-anak berpikir dan memahami dunia dengan cara yang berbeda pada berbagai tahap kehidupan, pendidik dan orang tua dapat lebih efektif dalam mendukung pertumbuhan kognitif mereka. Meski ada kritik dan modifikasi, dasar yang ditetapkan oleh Piaget tetap berpengaruh dalam psikologi perkembangan dan teori pendidikan hingga saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun