Pancasila sebagai falsafah dan ideologi bangsa selalu diupayakan akses kejiwaannya ke dalam lubuk hati bangsa secara mendalam. Di tingkat pendidikan ada Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Pkn), ada Pendidikan Wawasan Kebangsaan. Dulu ada Penataran P-4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila), dan berbagai bentuk upaya lainnya, hingga pernah dikukuhkan Gerakan Hidup Berpancasila (GHBP). Itu semata-mata agar Pancasila tetap di hati bangsa ini. Tidak pindah ke lain hati.
Jika demikian, baik kiranya jika gerakan-gerakan semacam Penataran P-4 itu dikembangkan kembali, khususnya bagi para calon pemimpin. Setidaknya untuk menghasilkan para pemimpin yang HAFAL PANCASILA. Tidak seperti yang terjadi kemarin di Lumajang.
Hari gini tak hafal Pancasila? Alamak ...! Naif banget, deh!(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H