ladang-ladang nafkah
telah menjadi sangat angar
tak satu pohon pun tumbuh menjanjikan panen besar
ladang-ladang nafkah
telah berubah menjadi persinggahan semu
antara ruang dan waktu
pasrah menanti penentu
ladang-ladang nafkah
telah beranjak bias
tak seekor hewan pun merumput
sebab rumput terlanjur mengering
lalu habis dimakan amarah
ladang-ladang nafkah
telah jadi gelanggang lengang
sebab petani lebih memilih sepi
kemudian khusyuk mencabik puisi
ladang-ladang nafkah
masih adakah saat kita lelah
menghitung sisa-sisa perkasa?
*10092022*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H