Mohon tunggu...
Asikin Hidayat
Asikin Hidayat Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru di Majalengka.

Saya hanya suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lagi, Anak Sekolah Jadi Korban Kecelakaan

1 September 2022   12:29 Diperbarui: 1 September 2022   12:40 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lagi-lagi kita dikejutkan oleh berita mengenaskan. Bukan tentang Sambo, bukan pula tentang harga telur dan BBM yang tak terkendali. Ini persoalan anak-anak yang menjadi korban kecelakaan di pinggir jalan raya.

Selang seminggu setelah saya menulis opini "Hati-hati Jajan di Luar Pagar Sekolah" tentang tertabraknya sejumlah anak sekolah oleh angkutan pedesaan di Garut, kemarin (Rabu, 31/08/22) terkabar kembali anak-anak sekolah yang tertabrak saat jajan di pinggir jalan di Kota Bekasi. Hingga tulisan ini ditulis, korban meninggal dikabarkan 11 orang, tujuh orang di antaranya adalah anak-anak SD.

Kini tidak tanggung-tanggung, kendaraan yang menabraknya adalah sebuah truk kontainer bermuatan besi. Walaupun kecepatan tidak terlalu tinggi, yang namanya kendaraan hilang kendali, maka hantamannya pun pasti sangat keras. Buktinya, tiang tower telekomunikasi bisa runtuh dan kendaraan yang tertabrak di depannya luluh lantak.

Kejadiannya memang sangat mendadak dan cukup membuat panik masyarakat setempat. Setelah menabrak sejumlah orang yang sebagian besar adalah anak-anak sekolah, truk penabrak juga menyeruduk halte dan tiang telekomunikasi hingga menutup Jalan Sultan Agung. Naas, sebuah truk yang sedang melintas dari arah berlawanan tertindih badan tiang.

Musibah memang rahasia Tuhan Yang Mahakuasa. Kita tidak pernah tahu kapan sebuah musibah akan terjadi. Kita juga tidak bisa menjamin diri ini selamat pula. Semuanya hanya Allah yang mengatur segalanya.

Akan tetapi, di samping kelemahan yang dimiliki manusia, kita juga diberi kesempatan untuk mencegah, setidaknya terhindar dari musibah. Upaya itu antara lain: Pertama, Islam menganjurkan untuk selalu memproteksi dengan berdo'a. Rasulullah SAW menganjurkan untuk memaksimalkan do'a agar terhindar dari musibah dan bencana. Maka bacalah do'a keselamatan kapan pun dan di mana pun.

Kedua, hindari hal-hal yang sekiranya memungkinkan terjadinya musibah. Misalnya, tidak jajan dan berkerumun di jalan saat istirahat atau pulang sekolah. Di beberapa sekolah, para penjemput anak-anak bisanya menunggu di pinggir jalan raya. Bahkan ada yang menunggu sambil tetap duduk di atas motornya, sampai berjajar memanjang. Keadaan seperti ini selain membuat jalan menjadi sempit, pun riskan kecelakaan. Untuk menghindari hal seperti ini, pihak sekolah sebaiknya mempersilakan para penjemput untuk masuk halaman sekolah. Di halaman sekolah, para penjemput bisa memarkir motornya dengan aman.

Ketiga, para pengendara kendaraan bermotor (motor, mobil) harus relatif berhati-hati ketika melintas di zona perlintasan sekolah. Kejadian-kejadian yang lalu sebaiknya menjadi catatan, agar tidak terulang kembali. Pastikan ketika mengendarai, sopir dalam keadaan sepenuhnya sadar, tidak sedang mengantuk. Pastikan pula mobil yang dikendarai dalam kondisi baik dan layak jalan.

Kita menyambut baik niat Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang akan melakukan evaluasi keselamatan transportasi. Soalnya, kejadian kecelakaan yang disebabkan truk dan bus semakin banyak terjadi akhir-akhir ini. "Perusahaan bus harus memastikan kesehatan kendaraan besarnya yang beroperasi. Juga kesiapan pengemudinya," demikian Ridwan kami seperti dilansir koran PR (Kamis, 01/09/22).

Semoga evaluasi juga dilakukan di tempat lainnya, tidak hanya di Jawa Barat, sebab dalam waktu yang hampir bersamaan dengan peristiwa musibah truk kontainer di Bekasi, terkabar pula kecelakaan serupa di wilayah Sumatra.(*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun