LAZUARDI LAUT MERAH
(untuk asikin abraham)
Melihatmu berdiri di tepi laut merah
Aku membayangkan Herodotus menuliskan syair syair kemenangan
Membentang dari Babul Mandib hingga Semenanjung Sinai
Ah, arus Suez masih menyisakan cinta, geram Fir'aun
Langkahnya terhenti ketika selirih takbir mengusik
Kabar kematian ribuan manusia di serambi Nil
Adalah neraka yang paling neraka
Ketika darahnya kemudian mengalir pedih
Lewat padang rumput dan lendir lendir ganggang
Merah merona, matahari membara
Lagi, di ujung lazuardi Fir'aun berbisik
Di mana aku masih bisa menemukan cinta?
Tetapi Tuhan telah mengunci surga Adn baginya
Hingga laut ini kadung memerah, meski
Ptolomeus usai memandikan pena, sebelum
Ditulisnya sejarah dan ilmu ilmu alam
Melihatmu bersujud di tepi laut merah
Aku membayangkan ruhku berjalan kaki
Dari Mekkah menuju Jeddah
Lantas berhenti di selasar Mesir
Meninggalkan lazuardi terkikis
Bersama sejarah kelam Fir'aun sang penindas semesta
Allahu Akbar ...!
*190722*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H