[caption id="attachment_158210" align="aligncenter" width="640" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] Banyak produk yang berjenis semprotan (spray) yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pengharum ruangan, deodorant, anti nyamuk, obat serangga, cat, pelarut, anti karat dan kerak, pembersih perabotan dan lain sebagainya.
Apapun ragam fungsinya, semua produk yang berjenis semprotan akan menghasilkan aeorosol. Aerosol adalah butiran halus cairan yang terebar secara merata diudara. Contoh alaminya adalah asap dan kabut. Dalam produk diatas, aerosol dihasilkan dari mekanisme aliran produk yang melewati nozzle saat tombol nozzle di tekan.
Nah sekarang coba kita tengok kebiasaan kita;
Sudahkan kita membaca petunjuk penggunaan, penyimpanan dan pembuangan yang tertera di kemasan produk? Alhamdulillah kalau sudah.
Kalau belum, mungkin ini saatnya untuk mulai membaca. Setiap produk aerosol memiliki dua potensi bahaya.
Bahaya Kimiawi Bahaya jenis ini berasal dari produk aerosol itu sendiri . Contoh·
- Produk obat serangga biasanya mengandung bahan berbahaya jenis “Beracun”
- Produk anti kerak biasanya mengandung gahan berbahaya berjenis “Korosif”
- Produk yang mengandung pelarut seperti cat atau thinner biasanya mengandung bahan berbahaya jenis “mudah terbakar”
- Satu produk bisa memiliki lebih dari satu jenis bahaya.
Produsen yang baik akan menampilkan jenis bahaya ini dalam produknya. Mungkin akan kita temukan gambar berikut dalam kemasan yang dapat membantu kita mengenali jenis bahaya yang terkandung dalam produk
Bahaya Gas Bertekanan Produk aerosol selalu menggunakan propellant yang ditekan. Pada suhu ruangan, tekanan ini masih dapat ditangani oleh kemasan. Pada temperatur yang tinggi, gas yang ada di dalam kemasan akan memuai. Yang paling parah adalah jika cairan dalam kemasan yang menguap. Perubahan cairan menjadi uap akan menghasilkan perubahan tekanan yang cukup besar. Hasil akhirnya bisa terlihat dalam video “Myth Buster” di bawah ini. Produk akan (i) meledak saja, atau (ii) meledak dan terbang seperti roket.
Bisa dibayangkan apa jadinya jika ada orang yang melintas saat itu.
Berhati-Hatiilah Menggunakan Menyimpan dan Membuang Setelah menyadari bahaya yag dihasilkan, tips berikut mungkin berguna (apalagi jika tidak ada keterangan bahaya dalam kemasan);
- Simpan produk di tempat yag sejuk jauh dari sumber panas
- Simpan produk jauh dari jangkauan anak atau hewan peliharaan
- Jangan pukul atau paparkan produk dalam tekanan (misalkan dibanting atau dilubangi dengan paku)
- Sebisa mungkin hindarkan arah semprotan dari mata dan hidung
- Sebisa mungkin hindarkan semprotan ke arah kulit (kecuali jika produk tersebut memang diperuntukan untuk kulit)
- Jangan buang kemasan yang masih berisi produk. Ingat, di Indonesia masih umum ditemukan orang yang membakar sampah.
- Untuk meyakinkan kalau kemasan berisi sesedikit mengkin produk, tandanya adalah jika tidak ada lagi produk yang keluar saat nozzle di tekan. INGAT; hal ini bukan berarti kalau kemasan kosong dari produk. Di http://www.thisland.illinois.edu/57ways/57ways_26.html, kondisi ini telah dikatakan cukup aman untuk membuang produk seperti benda biasa pada umumnya.
- Jika memang bisa, mendaur ulang kemasan adalah yang terbaik (tapi saya kok nggak yakin ya di sini ada programnya?)
- Sahabat ada ide lainnya?
Sumber ide http://www.ukcpi.org/documents/webdocument2.pdf http://www.calrecycle.ca.gov/publications/HHW/61200001.doc
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H