[caption id="attachment_332235" align="alignnone" width="300" caption="Dok. Pribadi"]
Tidak berapa jauh, anda akan dapat meilhat keanggunan air terjun Jumog yang seolah-olah terelah dua.
[caption id="attachment_332236" align="alignnone" width="300" caption="Dok. Pribadi"]
[caption id="attachment_332237" align="alignnone" width="300" caption="Dok. Pribadi"]
Setelah lelah menikmati pemandangan, anda bisa menyantap makanan berupa sate kelinci atau mie instant (hahahaha) di beberapa "lapak" yang bertebaran di area air terjun.
Ingin ke toilet ataupun sholat, jangan khawatir, toilet banyak dan bersih. Tempat makan pun bisa dijadikan tempat sholat dadakan.
Yang menjadi masalah adalah saat kembali ke area parkir karena anda akan menapak naik 116 anak tangga. Namun sekali lagi tak perlu khawatir, ada cukup tempat duduk untuk beristirahat jika anda ngos-ngosan....wkwkwk.
Dari Jumog, masih banyak alternatif yang bisa dikunjungi, yang paling dekat adalah ke Candi Sukuh. Lalu makan siang sambil ngeteh di tengah Kebun Teh (ada rumah teh keren namanya Ndoro Dongker), terakhir baru ke Candi Ceto.
Dijamin, gak rugi mampir ke Jumog
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H