Mohon tunggu...
Asih Rangkat
Asih Rangkat Mohon Tunggu... lainnya -

Mewujudkan lamunan dalam tulisan...\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[ECR4-END] Mutiara Hatiku

31 Juli 2012   15:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:24 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Saya berangkat kerja dulu, ya. Hati-hati dirumah.” Pesannya. Asih mencium punggung tangan suaminya namun tak melepaskan pegangannya. Abi merasa heran.

“Ada apa?”

Asih menunduk lalu menatapnya lekat-lekat.

“Mas, cintaku untuk mas Firman telah saya tempatkan di ruang khusus dalam hatiku.  Saya kunci rapat-rapat agar tak menghilang. Sementara ruang kosong dalam hatiku yang seluas samudra, kini menjadi milikmu dan tak ada orang lain yang berhak memasukinya selain dirimu.”

Abi terpana. Rasa haru membuatnya refleks memeluk istrinya itu. Pelukan yang pertama kali mereka lakukan setelah resmi menikah. Pelukannya makin erat dengan mata yang basah karena bahagia. Asih juga demikian. Airmata mengalir dipipinya kala membalas pelukan hangat suaminya itu.

“Makasih, sayang. Saya benar-benar bahagia..” Abi berbisik di telinganya. Asih membenamkan wajahnya,merapat di tubuh suaminya itu. Kali ini tak ada lagi keraguan. Cinta dihatinya kini adalah milik Abi seorang. Semoga selamanya mereka bisa bersama dan mengarungi bahtera rumah tangga dengan cinta dan kasih sayang yang selalu terjaga.

T A M A T

Postingan ini adalah penutup dari kisah ECR ( Episode Cinta Rangkat ) kolaborasi mas Deddy K. Sandi dan Asih Rangkat. Ini menjadi akhir dari kisah Edelweis yang selama ini menjadi tema. Kolaborasi ini telah menghasilkan sejumlah postingan dari kedua penulis di tambah dengan postingan beberapa warga menjelang akhir ECR tersebut.

Berikut beberapa postingan sebelumnya yang menjadi alur kisah ECR Edelweis hingga tamat.

Kisah Sebelumnya :

Meniti Jalan Berduri Di Kota Bunga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun