Mohon tunggu...
Asih Rangkat
Asih Rangkat Mohon Tunggu... lainnya -

Mewujudkan lamunan dalam tulisan...\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lambaian Janur Kuning ( 3 )

1 Oktober 2011   08:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:26 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah itu mas Firman berdiri menghadap Acik dan menarik bahunya dengan lembut.Sorak seluruh yang hadir sempat membuat mas Firman pucat pasi malu ketika dia mencium kening Acik sambil menggumamkan doa yang diikuti Acik dengan mencium tangan Firman.

Acara kemudian berlanjut menikmati hidangan ala kadarnya yang telah disediakan tuan rumah. Para undangan segera menuju tempat hidangan disajikan. Asih terlihat gembira menyaksikan acara yang tengah berlangsung dirumahnya. Walau sederhana namun tak mengurangi kegembiraan yang diperlihatkan para tamu.

Tak terasa beberapa jam telah berlalu. Paratamu pun bersiap untuk pulang. Dorma dan Devi yang bertindak sebagai seksi konsumsi nampak berdiri di dekat pintu. Mereka terlihat sibuk memberi bingkisan untuk dibawa pulang oleh para tamu. Bingkisan sederhana sebagai tanda terima kasih dari pihak tuan rumah sebagai pelaksana acara.

Senyum senang hadir dari mereka, begitu juga dari para undangan saat mereka menyerahkan bingkisan.

“ Makasih, terima kasih.” Ucap mereka setiap selesai memberikan bingkisan.

Di dalam rumah, tepatnya di kamar pengantin, Acik dan mas Firman duduk berdua. Mereka seolah di beri kesempatan untuk menikmati kebahagiaan mereka. Acik mencium tangan mas Firman yang kini telah resmi menjadi suaminya.

“ Makasih mas Firman. Saya benar-benar bahagia karena mas sudah memilih saya menjadi istri. Terima kasih atas kasih sayang mas untuk saya. Saya berjanji akan menjadi istri yang baik untuk mas.” Ucapan Acik disambut senyuman hangat oleh masFirman. Dia memegang kedua bahu Acik. Mencium kening Acik dengan mesra.

“ Mas juga berterima kasih karena Acik sudah menerima mas menjadi suami. Mas berjanji akan membahagiakan Acik, menjaga Acik selamanya.”

Pengantin itupun berpelukan mesra. Dalam hati Acik berdoa semoga rumah tangganya langgeng hingga ajal memisahkan mereka. ****

Kisah sebelumnya :

Lambaian Janur Kuning ( 1 )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun