Mohon tunggu...
Asih Rangkat
Asih Rangkat Mohon Tunggu... lainnya -

Mewujudkan lamunan dalam tulisan...\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

(DEARPPA) Mimpi Terindah

28 Februari 2015   21:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:21 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Asih Rangkat

No. Peserta : 17

Ruang tunggu bandara pagi itu

Seraut  wajah cantik menatap dalam kerinduan

Saat hadir sosok lain yang pernah menitip janji

Larut dalam rasa, hempaskan sejenak ikatan suci

Menikmati rindu masa lalu

*

Mengenang waktu yang terbiar tanpa saling sapa

Hanya merajut asa dalam keraguan

Kini hati membara kala tatap menyatu

Debar berpacu saat sapa merambat sisi indah masa lalu

Bersama menyusuri ruang tanpa asa

*

Lalu logika menyentuh lembut

Mimpipun terberai, mengendap, menyusuri kisi-kisi jendela

Terbang, hilang terbawa angin

Mata tak lagi mampu mencari

Hanya lambaian tanda perpisahan

*

Jendela kaca saksi bisu

Perpisahan yang kembali kelabu

Menatap pilu karena dirinya tahu

Ini batas dari mimpi terindah

Tak ada lagi janji yang bisa direngkuh

*

Sumber gambar disini

14251090171199589166
14251090171199589166

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun