Mohon tunggu...
Asih Setiawuri
Asih Setiawuri Mohon Tunggu... -

Seorang pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Masyarakat Indonesia Berhak Sehat

10 Januari 2017   07:13 Diperbarui: 10 Januari 2017   08:03 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kwalitas suatu bangsa, salah satunya didukung oleh kondisi kesehatan warganya. Semakin sehat, semakin produktif. Kesehatan ini menjadi perhatian dalam setiap kampanye pemimpin. Kebijakan pemerintah pun sudah mulai peduli terhadap kesehatan dengan meluncurkan berbagai program. Harapannya, masyarakat Indonesia mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik.

Sebagaimana dikutip dari metrotvnews.com, Menteri Kesehatan Nila F. Moelok menyatakan beban penyakit masyarakat Indonesia dalam waktu 25 tahun berubah. Di era 90-an, kata dia, angka kematian tertinggi berasal dari penyakit menular. Tapi pada 2015 angka kematian tertinggi justru berasal dari penyakit tidak menular (PTM). Nila menyebutkan di tahun 1990 kategori penyakit penyebab kematian terbesar adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), tuberkulosis (TBC) dan diare. Lalu diikuti oleh penyakit stroke dan kematian akibat kecelakaan lalu lintas. "2015 justru stroke dan kecelakaan lalu lintas yang menjadi penyebab kematian terbesar. Sementara penyakit menular seperti TBC justru ada di peringkat keenam didahului oleh jantung, kanker dan diabetes melitus," papar Nila.

Gaya hidup yang tidak sehat adalah penyebab terbesar dari penyebab penyakit stroke, jantung, kanker dan diabetes melitus. Ditambah lagi kondisi lingkungan yang tidak sehat akibat dari pencemaran baik itu pencemaran air, udara, maupun tanah yang sangat memperngaruhi kwalitas kesehatan bangsa Indonesia.

Pola makan yang tidak sehat, kebiasaan makan makanan instan, jarangnya berolahraga, dan merokok menjadi penyebab obesitas yang merupakan penyebab dari stroke, diabetes, kanker dan serangan jantung. Menurut data dari kementrian kesehatan tahun 2013 sebanyak 26,3% penduduk mengalami kelebihan berat badan dengan 14,8% penduduk mengalami obesitas. Dan tren peningkatan kelebihan berat badan ini semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Angka obesitas di Indonesia terus naik seiring dengan pola makan yang salah. Persentase obesitas pada perempuan di 2007 seperti data yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan menunjukkan angka 15%. Hal itu sama dengan obesitas pada pria. Namun pada 2016, jumlah perempuan yang kegemukan mencapai 35%. Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia Hardinsyah dari IPB sebagaimana dikutip dari mediaindonesia.com

Resiko penyakit penyerta pada orang dengan kelebihan berat badan adalah masalah pencernaan, masalah sirkulasi darah, masalah pembuluh darah, dan mudah lelah. Sedangkan resiko penyakit penyerta pada orang dengan obeitas tingkat I adalah diabetes, hipertensi, jantung, sendi, lutut, stroke, pembekuan darah dan penyakit pada tulang belakang. Dan resiko penyakit penyerta pada orang dengan obeitas tingkat II adalah diabetes, kanker, serangan jantung, stroke radang pembuluh darah, jantung, dan angina.

Masyarakat dan pemerintah memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kwalitas kesehatan. Masyarakat perlu untuk terus belajar bagaimana pola hidup yang sehat. Kekuatan komunitas masyarakat menjadi hal yang sangat penting dalam pembentukan pola hidup yang sehat. Sosialisasi, edukasi dan pendampingan pola hidup sehat menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan oleh pemerintah. Selain itu kebijakan memberikan kemudahan untuk pemeriksaan kesehatan dalam rangka pencegahan penyakit bisa menjadi hal yang diprioritaskan selain pengobatan penyakit.

Saat ini untuk general check up belum ditanggung oleh asuransi termasuk BPJS. Artinya BPJS masih fokus pada pengobatan penyakit. Padahal pencegahan penyakit akan meringankan kerja BPJS dalam jangka panjang. Pemeriksaan rutin kesehatan perlu menjadi perhatian pemerintah. Sehingga kedepan ketika budaya sehat sudah terbangun, maka beban pemerintah pun semakin berkurang.

Disisi lain, peran warga masyarakat dalam menjaga kesehatan ini menjadi sangat penting. Masyarakat perlu bersama-sama untuk menjaga lingkungan sekitar. Mengelola sampah, mencegah polusi, menanam pohon, gerakan warga sehat seperti olahraga bersama seminggu sekali, gerakan berkebun bersama, bisa menjadi alternative dalam pengelolaan kesehatan warga.

Selain itu edukasi mengenai pentingnya nutrisi dan pengelolaan makanan yang sehat juga menjadi hal yang penting. Masyarakat perlu memahami kandungan nutrisi dari makanan yang dimakan, apakah sudah tepat untuk dimakan atau belum. Seberapa banyak suatu makanan boleh dimakan ? Berapa angka kecukupan kalori setiap orang ? Sehingga masyarakat bisa makan makanan dengan kecukupan kalori harian dengan pemenuhan kebutuhan nutrsi secara lengkap.

Budaya makan makanan instan juga menjadi penyebab obesitas. Hal ini terjadi bukan hanya pada masyarakat dengan ekonomi menengah keatas, namun juga ekonomi menengah kebawah. Makanan instan memiliki kalori yang tinggi dengan kecukupan nutrisi yang sangat rendah sehingga meningkatan resiko peningkatan berat badan dan obesitas.

Untuk sehat, tidak perlu mahal. Hanya perlu usaha. Indonesia kaya akan sumber karbohidrat, protein, lemak baik, vitamin dan serat. Hal tersebut dapat ditemukan disekitar kita. Ubi, talas, ganyong, beras merah, beraneka jenis ikan, ayam kampung, daging, aneka sayuran, dan berbagai buah-buahan yang mudah kita temukan dialam.

Indonesia berhak sehat, karena sumberdaya alam kita sangat beragam dan seharusnya membuat kita semakin produktif dan bermanfaat bagi banyak orang. Kesehatan menjadi hal yang sangat penting dalam meningkatkan produktifitas masyarakat Indonesia.  Peran masyarakat dan pemerintah sangatlah penting dalam meningkatkan kwalitas kesehatan masyarakat.

Kesehatan adalah hak kita semua. Dan menjaganya adalah kewajiban kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun