Mohon tunggu...
Asih Perwita Dewi
Asih Perwita Dewi Mohon Tunggu... -

Penulis adalah anak kedua dari 3 bersaudara perempuan dari pasangan Alm. Bp. Syamsudin Selamet dan Ibu Roro Rahayu. Penulis menyelesaikan jenjang pendidikan Strata 1 (S1) di Universitas Tanjungpura Pontianak, Program studi Pendidikan Biologi. Saat ini penulis sedang menempuh pendidikan Strata 2 (S2) di Institut Pertanian Bogor (IPB) program studi Biologi Tumbuhan. Penulis sangat menyukai hujan, pantai, dan tidur di bawah langit berbintang. Kegemaran penulis lainnya adalah menulis cerita.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Lepas

19 November 2015   17:41 Diperbarui: 19 November 2015   17:46 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Aku tak ingin terdiam disini

Sebenarnya…

Bila ku tahu pelangi disana tak pernah sudi tuk dijamah

Tapi ku berat tuk gantungkan jemarimu di langit hatiku lagi

Terserah bila kau bilang aku t’lah membencimu

Tapi hanya hatiku yang tahu,

Betapa kasih ini tak tergantikan oleh beningnya embun dipagi manapun.

 

Kuingin larutkan langkahku dalam bayang-bayang manusia lain

Tapi kau peluk ragaku dalam baluran mimpi

Kecup indahnya kenangan yang membuatnya makin subur walau telah terjatuh

Ke jurang nurani

Dan kau tahu, tatapmu t’lah jadi hujan bagi jiwaku

Walau abadi hanya ada di tangan Tuhan,

kau paksa aku untuk menghirup udara langit biru.

 

Lengkung purnama akhirnya menggamit cahayaku

Tinggalkan kau dalam gelap yang kutahu takkan lama.

Biarlah...

Setidaknya kupernah merasakan lembut auramu

Bahkan kutidur bersama awan imaji kita

Saat kau katakan ”Hujan adalah nyawa kita”

Mungkin aku tak lagi menari dalam lorong hatimu.

 

 18-3-2009

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun